"Aku tidak mempercayai siapa pun, pria mana pun, tapi aku yakin aku bisa mempercayaimu." Lanjutnya.
"Kau baru saja mengatakan bahwa kau tidak mempercayai siapa pun. Apa yang membuatku berbeda?" Intonasi Kim Dokja lebih serius sekarang, dia ingin tahu mengapa Yeong Dal Mi mau mempercayainya.
"Kalau tak mau, ya... tak usah." Ucap Yeong Dal Mi tanpa menjelaskan alasannya.
Yeong Dal Mi merenggangkan tangannya, meninggalkan Kim Dokja yang masih kebingungan dan berjalan menuju peti harta karun.
***
Setelah beberapa saat berlalu, mereka berdua pun menyisir ruang harta karun dan menemukan beberapa item yang ada di dalam dalam ruangan tersebut.
Namun Yeong Dal Mi terlihat tidak puas dengan harta karunnya karena sudah tahu apa yang akan dia dapatkan... ya, bagaimana pun dia 'kan 'sang pembaca' dari pembaca lainnya.
"Kau memang tidak tahu bersyukur, duh!" Ucap Dokkaebi Biryu padanya sebelum ia akhirnya meninggalkan mereka berdua.
Menyisakan Kim Dokja dan Yeong Dal Mi berdua disana.
"Emang!" Balas Yeong Dal Mi menatap ke arah perginya Dokkaebi Biryu dengan sinis dan bibirnya agak cemberut saat ia sudah pergi.
Yeong Dal Mi sebenarnya tahu, kalau Yoo Joonghyuk sudah menjamah tempat ini duluan dari pada mereka. Dan bajingan itu hanya mengincar harta karunnya saja.
Inilah yang membuat Yeong Dal Mi semakin benci pada bajingan itu.
Dia yang sudah berangkat dari kemarin mungkin juga sudah menjarah tempat ini. Karena dia tahu bakal kelelahan melawan monster di sini, jadi, dia mencari kesempatan untuk mencuri harta karunnya saja.
Dan... pada akhirnya, mereka menjarah tempat yang sudah dijarah duluan.
Mau tak mau, mereka harus mengambil item yang masih tersisa di sana.
[Magic Power Recovery Bracelet.]
[Old Iron Shield.]
"Ah. Aku dapat ini, Magic Power Recovery Bracelet dan Old Iron Shield." Kata Yeong Dal Mi.
"Aku selalu teringat dengan Hyunsung ketika melihat perisai... kau tahu, Dokja. Dia sangat cocok menggunakan ini." Lanjutnya.
Keduanya adalah item level D, tapi setidaknya masih lebih baik daripada tidak dapat apa-apa sama sekali. Gelang itu bisa dipakai siapa saja, dan perisai besi tua itu akan berguna sekali untuk Lee Hyunsung.
"Oh, ya? Kau memikirkan Hyunsung?" Kim Dokja mengambil perisai tersebut dan mencobanya, matanya terus menatap pada Yeong Dal Mi.
"Begitu, lah." Jawab Yeong Dal Mi, tersenyum.
"Mengapa kau memikirkannya?" Nada bicara Kim Dokja kali ini agak sedikit menekankan.
"Hah? Karena dia... seperti 'perisai' pelindung?" Yang ditanya hanya tersenyum terpaksa. Tak mengerti apa yang dimaksud oleh Kim Dokja.
Mengapa tiba-tiba begini?
Yeong Dal Mi bingung dengan pertanyaan Kim Dokja, alisnya agak mengkerut ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan sebelum akhirnya dia tertawa lepas.
"Heh~ Apa kau cemburu, hm? Atau hanya ingin bertanya pertanyaan konyol?" Yeong Dal Mi menggodanya dan tertawa.
"A-Aku tidak-" Wajah Kim Dokja menjadi merah total, lebih merah dibandingkan tomat yang siap untuk dipanen.
[Beberapa konstelasi gemas akan interaksi Anda dengan Kim Dokja.]
"Lupakan." Jawab Kim Dokja dengan panik, menyembunyikan wajahnya yang merah.
Kim Dokja pun berjalan membuka peti harta karun dan segera mengambil item utama dalam petinya, yaitu Magic Power Stove yang bisa digunakan untuk memanggang daging, tentunya.
"Mirip asbak rokok." Yeong Dal Mi menghela nafas dengan item utama ini.
"I-Iya, mirip. Tapi kegunaannya bukan itu... mari 'ku tunjukkan."
Kim Dokja menaruh kompor yang mirip asbak rokok itu dan menyalakannya dengan kekuatan Magic miliknya, lalu diletakannya daging paha dari tikus tanah yang sudah dibunuhnya.
"Nah, begini..." Kim Dokja membolak-balikkan daging itu.
Ukuran daging tersebut sangat jumbo, seperti sepuluh kali lebih besar dari paha ayam dewasa.
Baru saja lima menit saja dia meletakkannya diatas api, tetapi daging itu langsung berubah warna.
"Aromanya lebih manis dari yang aku kira." Kata Yeong Dal Mi saat mencium aroma manis dari daging yang sedang dipanggang Kim Dokja.
Kim Dokja melahap daging itu dengan lahap tanpa memperdulikan apa-apa lagi, karena dia sudah tiga hari tidak makan dan sangat lemas. Tetapi berkat bantuan skillnya, dia bisa tetap bertahan hidup.
"Mhmhh~ manisnya." Yeong Dal Mi mengunyah daging itu dengan perasaan bahagia seolah-olah baru merasakan masakan seperti ini.
Rasanya antara perpaduan gurih dan manis yang menyatu menjadi satu, kemudian sensasinya setelah dipanggang menggunakan api membuatnya semakin lezat.
Ditambah, dia sekarang memakannya disamping Kim Dokja.
"Iya, manis." Kim Dokja mengunyah daging yang dimasaknya, "Sepertimu," lanjutnya secara spontan tanpa berpikir dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐑𝐍 𝐓𝐎 𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄. ᴷⁱᵐ ᴰᵒᵏʲᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳ
Fanfiction"𝘚𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶. 𝘋𝘰𝘬𝘫𝘢." ༺。° .ᘛ𓆩𔘓𓆪ᘚ. ° 。༻ Dia, sang pembaca, tidak ingin Kim Dokja terjatuh dalam koma seperti pada novel yang dibac...