Disisi lain, Jaemin mondar-mandir di kamarnya. Dia menggigiti kuku jarinya, dan berdecak pelan saat seseorang yang ia telfon tidak mengangkatnya.
"Haechan~ah, kau dimana?"
Jaemin sedari tadi menelfon sahabatnya itu, tapi Haechan tidak mengangkatnya. Membuat Jaemin panik.
Besok tugas kelompok mereka harus di kumpulkan, sementara mereka belum ada mengerjakannya.
"Jebal, Haechan..."
Jaemin menghembuskan nafasnya kasar, dia lantas mengambil hoodienya yang digantung, mengambil kunci mobil miliknya. Lalu pergi dari kamarnya dengan terburu-buru.
***
Mobil sport Jaemin berhenti di rumah mewah milik Haechan. Jaemin bergegas turun dari mobilnya dan menuju pintu rumah yang tertutup.
Tok! Tok! Tok!
Jaemin mengetuk pintu itu dengan tak sabaran. Tak lama, seorang wanita cantik membuka pintu rumah itu.
Minju mengernyitkan alisnya saat melihat Jaemin. "Mencari siapa?"
"Lee Haechan."
"Lee Haechan? Maaf, dirumah ini tidak ada yang namanya Haechan," Minju segera menutup pintunya. Namun, Jaemin langsung menahannya dengan satu tangannya. Jaemin menatap Minju dengan tajam.
"Rumah ini, milik Haechan. Kau tidak bisa menipu ku."
"Tidak sopan sekali kau. Aku lebih tua darimu!"
"Lantas? Kau pikir aku peduli? Di mana Haechan sekarang?!" Kesabaran Jaemin sudah habis.
"Dia tidak ada disini!"
"Pembohong!"
"Sudah ku bilang, dia tidak ada disini!! Pergilah!!" Minju mencoba menutup pintunya, namun tenaga Jaemin lebih kuat.
"Siapa, Noona?" Tak lama Mark keluar dari sana. Dan menatap Jaemin dengan bingung
"Maaf, kau siapa?"
"Dimana Lee Haechan?"
Mark mengerutkan keningnya. "Kau siapanya?"
"Aku sahabatnya. Dimana Lee Haechan sekarang?!"
Mark tertawa kecil, kini Jaemin yang dibuat bingung.
"Apa ada yang lucu?"
"Haha. Aku kira anak sialan itu tidak punya teman," Mark kembali tertawa. Membuat Jaemin menaikkan satu alisnya.
"Apa maksudmu? Anak sialan, siapa? Haechan?"
"Tentu saja, dia. Aku heran padamu. Kenapa kau mau menjadi sahabat anak sialan itu. Apa kau tau, dia seorang pembunuh."
"Aku tidak peduli dia siapa. Dia bukan pembunuh, dia sahabat ku!"
"Dia pembunuh, dia telah membunuh orang tua ku!"
"Kau pikir aku peduli? Itu masalah mu dengannya! Sudahlah, cepat katakan. Dimana Lee Haechan ku sekarang?!!!" Amarah Jaemin mulai tersulut.
Mark menghela nafasnya, lantas mempersilahkan Jaemin untuk masuk.
Jaemin langsung berlari masuk kerumah itu, dia melihat sekeliling. Kosong, tidak ada siapa-siapa disana.
Jaemin lantas berbalik, menatap Mark dan Minju yang baru saja masuk.
"Dimana dia?!!!"
Mark menunjuk kearah gudang dengan dagunya. Jaemin mengalihkan pandangannya, dia terkejut saat Mark menunjuk gudang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sayang Hyung [HIATUS]
RandomCerita seorang kakak adik yang awalnya saling menyayangi. Namun, sang kakak entah kenapa menjadi sangat benci pada adiknya. 'Kau pembunuh!' 'Kau bukan adik ku, dasar pembunuh!' 'Aku bukan pembunuh, Hyung...' 'Hyung...sakit.' 'Haechan~ah...bertahanla...