5.Chemotherapy

664 56 1
                                    

Haechan kini berada di balkon kamarnya, dia menatap bulan yang menyinari malam dengan sendu.

"Eomma...appa, apa aku akan menyusul kalian?"

"Apa, aku akan meninggalkan Mark Hyung sendiri disini?"

Haechan menghela nafasnya lalu menunduk, perkataan Siwon tadi siang masih teringat jelas di otaknya.

~ Flashback on ~

"Haechan~ah, sepertinya kau terkena leukimia..."

Deg!

Tubuh Haechan menegang seketika. Dia leukimia? Kenyataan macam apa ini?!

"Ahjussi, apa kau tidak salah?

Siwon menggeleng. "Dari tanda-tandanya kau memang mengidap leukimia. Mari ikut aku, kita akan melakukan tes. Bisa saja aku salah."

***

"Haechan~ah... Mianhae, kau memang terkena leukimia. Tapi, bukan hanya itu. Kau juga terkena... Gagal ginjal akut" Siwon menunduk tak sanggup menatap Haechan

Lagi, tubuh Haechan menegang. Sakitnya ternyata parah. Dan dia tidak mengetahui ini?

"Aku...aku, be-benar-benar sakit?" Haechan menatap Siwon dengan tatapan kosong

Siwon mengangguk. "Tapi, kau tenang saja. Aku akan membantu mu untuk sembuh dari penyakit ini. Datanglah besok kesini lagi, kita akan melakukan kemoterapi ."

~ Flashback off ~

Air mata Haechan turun membasahi pipinya, ini sudah yang keberapa kalinya dia menangis.

Dia kembali menatap bulan. "Eomma...kenyataan pahit apa ini?"

"Tidak bisakah, aku hanya dibenci oleh semua orang? Aku tidak mau sakit."

Tes!

Haechan terkejut, darah kembali mengaliri hidungnya. Dia segera berlari untuk masuk ke kamar mandi.

20 menit kemudian, Haechan keluar dari kamar mandi dengan lemah. Lihat? Begini saja dia sudah kelelahan, padahal hanya berlari dari balkon untuk ke kamar mandi.

Haechan menutup pintu balkon, dia duduk di sisi ranjangnya mengambil surat yang berada di atas nakasnya.

SEOUL HOSPITAL

NAMA:LEE HAECHAN
USIA:18 TAHUN
TANGGAL PEMERIKSAAN:8 APRIL 2019
DIAGNOSA:LEUKIMIA DAN GAGAL GINJAL

Dia menghela nafasnya lagi, Mark tidak tau soal ini. Dan dia tidak mau memberitahukannya, alasannya karena dia tidak mau Mark khawatir.

"LEE HAECHAN!!!"

Haechan terkejut saat mendengar suara Mark yang keras, dia segera memasukkan hasil pemeriksaannya ke laci nakas.

***

Plak!

"BERANI SEKALI KAU MEMBOLOS! KAU BENAR-BENAR TIDAK TAU DIUNTUNG! AKU BEKERJA DARI PAGI HINGGA MALAM, MENCARI UANG UNTUK MENYEKOLAHKAN MU, TAPI APA?! KENAPA KAU MALAH MEMBOLOS?!"

Plak!

"JIKA KAU TIDAK INGIN SEKOLAH, BILANG PADAKU! MAKA AKU TIDAK AKAN MEMBIAYAI SEKOLAH MU LAGI, LEE HAECHAN!!"

Bugh!

"KAU BENAR-BENAR!!"

Bugh!

"AKU MEMBENCI MU, SANGAT MEMBENCI MU!"

Plak!

"KENAPA KAU HARUS LAHIR DI DUNIA?! AKU MENYESAL MENJADI KAKAK DARI MU! TERKUTUK LAH AKU KARENA MEMPUNYAI ADIK SIALAN SEPERTI MU!"

Plak!

"HARUSNYA KAU YANG MATI, BUKAN EOMMA DAN APPA KU! DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!"

Bugh!

Mark pergi begitu saja setelah memukuli dan menampar Haechan.

Haechan menangis menahan sakit di hatinya. Masa bodoh dengan luka-luka yang berada di tubuhnya, hatinya sangat sakit mendengar ucapan Mark.

Mark bahkan memukulnya tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

"Aku...aku tidak membolos, Hyung. Hiks!"

Haechan kembali memuntahkan darah, tangisannya semakin keras. Hatinya sesak dan sakit.

Haechan terbatuk-batuk, dia memegangi dadanya yang terasa sesak.

"Se-sesak..."

"Eo-eomma..."

"Sa-sakit..."

***

Haechan terbangun saat merasakan sinar matahari masuk dari celah-celah jendela kamarnya.

Dia memegangi perutnya yang kembali sakit, dia mengernyit menelusuri kamarnya.

Semalam dia berada di bawah, dan kenapa sekarang dia berada di kamarnya? Apa, Mark yang membawanya?

Haechan segera menuju kamar mandi, dia harus sekolah setelah itu baru dia akan ke rumah sakit untuk kemoterapi pertamanya.

Sebenarnya dia takut, karena kemoterapi itu rasanya sakit. Tapi, dia harus menjalaninya jika tetap mau bersama Mark.

***

"Haechan~ah, apa kau siap?"

Haechan mengangguk. Siang ini dia akan melakukan kemoterapi pertamanya. Siwon, meninggalkan Haechan sendirian disana.

Tak lama, cairan yang tak Haechan tau itu masuk pada tubuhnya, Haechan mengernyit saat merasakan sakit yang luar biasa.

"Tidak, Haechan~ah, kau kuat. Kau bisa melakukannya," Ucap Haechan menyemangati dirinya sendiri.

Dia mengepalkan kedua tangannya, air matanya jatuh begitu saja. Dia membutuhkan Mark.

"Aku...aku tidak bisa," Dan setelah itu, Haechan menutup matanya.

***

"Haechan?"

"Haechan~ah?"

Haechan terbangun saat merasakan sebuah tangan yang menepuk-nepuk pelan pipinya, dia membuka matanya. Dan hal pertama yang ia lihat adalah Siwon.

"Ahjussi..."

"Kau tidak apa-apa?"

Haechan duduk, lalu menggeleng.

"Kemoterapinya sudah selesai, kau boleh pulang sekarang," Ucap Siwon tersenyum lembut sambil mengelus surai kecoklatan Haechan.

"Haechan~ah. Kau pasti bisa, kau kuat! Kau bisa melawan penyakit mu. Bertahanlah demi Hyung mu, aku akan membantu mu untuk sembuh dari penyakit ini, Haechan."

"Ahjussi, yakin aku akan sembuh? Bagaimana jika nanti aku pergi?"

"Tidak! Kau pasti sembuh! Ahjussi akan berusaha sebisa ahjussi untuk menyembuhkan mu. Gwaenchanayo, kau hanya harus menjalankan kemoterapi saja. Ahjussi yakin kau pasti akan sembuh, tidak lama lagi."

"Bertahanlah, Haechan."

'Aku tidak tau, ahjussi. Rasanya sakit sekali, aku tidak kuat...'

Voment juseyo

Aku Sayang Hyung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang