Cerita seorang kakak adik yang awalnya saling menyayangi. Namun, sang kakak entah kenapa menjadi sangat benci pada adiknya.
'Kau pembunuh!'
'Kau bukan adik ku, dasar pembunuh!'
'Aku bukan pembunuh, Hyung...'
'Hyung...sakit.'
'Haechan~ah...bertahanla...
Setelah drama panjang yang menyebabkan tangisan dari Lee Jeno. Kini, keempat pria itu masih berada di rumah sakit.
Renjun, Haechan dan Jeno duduk di sofa yang berada di dalam ruangan Jaemin. Sedangkan Jaemin berada di atas bangsal rumah sakit, pria itu duduk bersandar.
"Jja, jadi mana hadiah ku?" Tanya Jeno, tersenyum membuat matanya menghilang.
Renjun memutar bola matanya malas, dia berjalan mendekat kearah laci disamping bangsal Jaemin. Dikeluarkannya sebuah plastik besar, dia memberikan itu pada Jeno.
"Wahhh..." Jeno, Haechan dan Jaemin menatap kagum hadiah yang Renjun berikan.
Hadiah Renjun adalah sebuah kanvas besar dengan gambar sketsa Jeno yang sangat mirip, yeoksi seniman kita... Dan sebuah kamera polaroid berwarna biru.
Jeno menatap kedua hadiah Renjun deng an mata yang berbinar, pandangannya
langsung teralih pada Renjun. "Gomawo, Renjun~ah... Aku sangat suka!!" Jeno kegirangan, membuat Renjun tertawa kecil melihatnya.
Renjun mengusak rambut Jeno pelan membuat rambut pria itu sedikit berantakan, Jeno sangat lucu sekarang ini.
"Renjun! Nanti jika aku ulang tahun, berikan aku sketsa seperti Jeno!" Haechan.
"Eoh? Memangnya kau kapan berulang tahun?"
"Yak! Kau melupakannya?!"
Renjun tertawa kecil. "Aku bercanda, tentu saja aku tidak lupa. Arraseo, akan ku buatkan."
Jaemin yang melihat itu, memajukan bibir bawahnya. "Kenapa hadiah mu sangat bagus, Renjun~ah?!" Tanyanya tidak terima.
Pandangan Jeno, Haechan dan Renjun jatuh pada Jaemin. "Memangnya hadiah mu apa, Jaemin~ah?" Tanya Jeno.
Jaemin mengambil kotak yang berada di sebelah nakasnya, dia memangku kotak itu lalu kembali menatap Jeno. "Kemarilah, urisamoyed..."
Jeno menurut, dia lantas menghampiri Jaemin. "Bukalah!"
Jeno kembali menurut, di bukanya kotak itu perlahan. Matanya kembali berbinar. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam kotak itu. Renjun dan Haechan yang penasaran akan hadiah dari Jaemin pun berdiri dan menghampiri Jeno.
"WAH SATU SET IPHONE!!!" Seru Jeno, mengangkat kotak yang berisi satu set iPhone. Ada handhpone, iPad, earphone, dan jam tangan yang Jaemin berikan padanya.
Hadiah yang sederhana, tapi tidak dengan harganya. Semuanya berwarna biru, kenapa semuanya berwarna biru? Karena samoyed kita menyukai warna itu.
Grep!
Jaemin tersentak saat Jeno tiba-tiba memeluknya. Pelukan Jeno sangat erat, Jaemin tersenyum tipis lalu membalas pelukan itu.
"Gomawo, Jaemin~ah...."
"Cih! Kau menyukai hadiah dari kami. Tapi, kenapa tidak memeluk kami juga?!" Cibir Haechan.
"Pilih kasih sekali," Lanjut Haechan.
Jeno melepaskan pelukannya, dan menatap Haechan.
"Memangnya apa hadiah mu, Haechan~ah?"
"Tentu saja, kue ini!" Haechan mengambil sekotak kue yang dia beli, menunjukkannya pada Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.