EPISODE 01.2

242 17 0
                                    

VOTE & FOLLOW SEBELUM MEMBACA ❤

"Memang, kelihatannya kisah ini akan berakhir bahagia. Namun...," batin Lee Yeon.

KANTOR PERBATASAN AKHIRAT

"Apakah karena gerhana bulan? Atau... karena tamu tak diundang yang datang saat gerhana bulan?" batin Lee Yeon.

Seorang pria berpakaian gelap dan bertopeng berlari mendekati kantor itu lalu naik ke atap sana. Terdapat batu seperti kristal putih. Saat pria itu berusaha mengambil dengan sihir di tangannya, cahaya kebiruan mengelilingi benda itu.

Pria itu berhasil menggenggam batu kristal. Tenaga besar harus dikorbankan. Getaran tercipta saat benda itu diambil dari tempatnya. Gelombang besar muncul di sekitar kantor itu.

"Sejak insiden di Sungai Kematian, batas antara manusia dan roh, semua yang berkaitan denganku dan hidupku mulai kacau," batin Lee Yeon.

»»--⍟--««

Lee Yeon berdiri di seberang meja etalase sebuah toko.

Pegawai disana bertanya, "butir cokelat mint, 'kan? Ada tambahan lain?"

"Makan di tempat." Lee Yeon menunjukkan dua jarinya. "Pesan dua porsi," katanya senang.

"Yang satunya untuk istrimu?" tanya pegawai itu.

Lee Yeon hanya tersenyum senang.

Dua cup es krim mint tersaji di meja toko. Lee Yeon hendak memakan dulu tapi ia bersabar dan menunggu.

"YEON~AH!"

"Ah, kamjagiya!"

Suara pria tua yang datang ke toko menghampiri Lee Yeon membuatnya kaget. Pria tua itu duduk di kursi seberang meja.

Beberapa pelanggan disana sempat menaruh perhatian padanya.

"Gawat!" kata pria tua itu.

"Ada apa datang kemari?" tanya Lee Yeon lalu menarik cup es krim dari depan pria tua itu lebih ke dekatnya.

Pria tua itu...

PAK TUA DOSA

"Astaga... Ada orang bertopeng merah putih... yang datang dan mencuri Batu Pelindung!" kata pria tua itu dengan napas tak beraturan.

Lee Yeon menyendok es krim lalu memakannya. "Itu apa?" tanyanya.

Dengan serius, pria tua itu menjelaskan, "batu berharga di atap kita. Raja Kematian membuatnya untuk membatasi Alam Baka dan Alam Manusia."

"Kalau seistimewa itu, kenapa ditaruh di atap?" tanya Lee Yeon masih tak paham.

"Karena itu menandai batas Sungai Kematian," jelas pria tua itu.

"Batas? Berarti..." Tampaknya Lee Yeon mulai paham.

"Geurae, para roh jahat akan masuk!"

"Astaga. Ayo, kita harus bergegas!" Lee Yeon segera keluar dari toko itu bersama pria tua.

Lee Yeon menelepon seseorang. "Cagiya, tak usah datang. Ya."

Dua cup es krim mint dibiarkan di meja. Baru termakan sedikit.

»»--⍟--««

Di kantor tempat wanita tua itu berada, Lee Yeon disana untuk mengerjakan sebuah misi.

"Aku hanya perlu menemukan Batu Pelindung, 'kan? Si pencuri kabur ke mana?" tanya Lee Yeon.

"Dia kabur ke..." Wanita itu menunjuk ke dinding berpintu.

Tale of The Nine Tailed 1938Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang