EPISODE 01.3

175 13 0
                                    

VOTE & FOLLOW DULU, BESTIE ❤

Masih di pondok.

"Rambutmu kenapa?" tanya Lee Yeon melihat rambut Lee Rang kusut tak terawat.

Lee Rang menepis tangan Lee Yeon. "Jangan sentuh aku! Kubunuh kau!"

"Bisa-bisanya kau menjadi bos bandit." Lee Yeon menatap kondisi seisi pondok itu. "Kau seperti ini selama 30 tahun?"

"Geurae. Mencuri, menjarah, dan membunuh," kata Lee Rang, dingin.

Lee Yeon mengangguk. "Itu salahku. Setelah kehilangan kekasih, aku tak bisa mengurusmu."

"Kau tahu, kau membuatku merasa jijik, 'kan?" Saat ini Lee Rang berdiri dengan tubuh terikat ke tiang penyangga pondok.

"Aku tahu, tapi... Aku ingin sekali mengatakan ini," kata Lee Yeon maju mendekati Lee Rang. "Aku... tak becus menjadi kakak."

Lee Rang terdiam. Tatapan matanya turun tak menatap Lee Yeon lagi.

"Lepaskan aku. Tak lihat aku sedang berusaha memercayai omong kosongmu?"

...

Para bandit menyajikan hidangan untuk Lee Yeon dan Lee Rang yang kini duduk berhadapan. Lee Yeon bersila. Lee Rang duduk dengan salah satu kaki tertekuk ke atas.

"Kau yakin ini tak apa-apa, Bos?" tanya bandit yang pernah mencuri Batu Pelindung.

Mengalihkan wajah lalu Lee Rang menjawab, "Dia keluargaku."

Lee Yeon terlihat senang mendengar hal itu.

"Wah! Pantas saja kau tangguh, Pak," ujar bandit itu mengendus di sekitar Lee Yeon.

"Jangan dekat-dekat!" pinta Lee Yeon lalu menatap Lee Rang. "Mereka makhluk apa? Bukan manusia, 'kan?"

"Sekawanan serigala," balas Lee Yeon.

"Begitu," singkat Lee Yeon tak terkejut sama sekali.

"Dahulu kami punya seorang bos, tapi Tuan Lee Rang menggoroknya seketika, jadi...," ujar bandit itu.

"Kau membelot?" tanya Lee Yeon.

"Tapi aku memilih Bos Rang," balas bandit itu.

"Rang baik pada kalian?" tanya Lee Yeon menatap Lee Rang.

"Tidak. Meski begitu, banyak sekali yang mengantre untuk bergabung dengan geng kami," jelas bandit itu.

"Kenapa?"

"Bos selalu membagi barang hasil curian secara adil dan merata. Itu langka sekali, 'kan?" Bandit itu mengagung-agungkan Bosnya.

"Sudahlah. Sana, keluar," kata Lee Rang datar.

"Baik," balas bandit itu lalu mendekati Lee Yeon lagi.

"Hentikan," ujar Lee Yeon pada bandit itu.

"Ayo," ajak bandit pada teman lainnya keluar dari ruangan itu.

Pondok itu serba kayu. Tirai sederhana dari kain. Cahaya dengan mudah masuk melalui celah kayu yang membentuk dinding pondok itu.

"Minumlah," kata Lee Rang memberikan minum untuk Lee Yeon.

"Aku akan minum segelas saja," kata Lee Yeon.

"Omong-omong, benda apa itu?"

Lee Yeon mengambil Batu Pelindung dari saku dalam long coat miliknya. "Benda yang tak semestinya ada di era ini. Harus kukembalikan ke tempat semula." Lalu dimasukkan kembali ke saku.

Tale of The Nine Tailed 1938Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang