EPISODE 04.3

62 7 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW DULU
THANKS



Semua itu hanya imajinasi. Yeo-hee menaiki kuda itu sendirian dengan wajah murung.

Sementara Lee Rang berjalan di samping kuda layaknya pelatih.

"Pusatkan titik keseimbanganmu ke belakang. Sudah ku bilang pertahankan posturmu," jelas Lee Rang.

"Postur?"

"Selaraskan kepala, pundak, dan pinggul!" jelas Lee Rang.

"Selaras—"

"Jangan kejutkan dia dengan suara aneh! Telinga kuda sensitif," kata Lee Rang.

"Maaf, kakiku sakit sekali. Pahaku sudah tak tahan lagi," kata Yeo-hee memohon tapi Lee Rang tak menurunkannya.

Lee Rang malah menunjuk-nujuk dengan pecut kudanya. "Sekarang bayangkan ini. Bayangkan musuh datang ke arahmu. Ini bukan waktunya berbicara."

"Ini simulasi perang?" tanya Yeo-hee lalu mengendarai kudanya.

Lee Rang berdiri diam memperhatikan Yeo-hee.

"Jangan takut! Tambah tenaganya. Titik keseimbangan ke belakang," kata Lee Rang.

Lee Rang tersenyum tipis dengan mata menyipit karena silaunya mentari saat melihat Yeo-hee tersenyum menaiki kuda.

Beberapa waktu kemudian, Yeo-hee memacu kuda dengan cepat di padang rumput layaknya profesional.

"Hiya!" ujar Yeo-hee menunggang kuda lalu melempar kapak mengenai kayu berdiri.

Lee Rang terdiam menatap hal itu. Sasarannya tepat. Bibirnya tertarik membentuk senyuman singkat.

Lee Rang membantu Yeo-hee turun dari kuda. "Kau cukup berbakat."

"Benarkah?" Yeo-hee tampak senang saat Lee Rang memujinya.

"Kau mau masuk geng banditku? Kau pasti jadi kesatria hebat," kata Lee Rang tak tau dunia romantis.

"Geng bandit," kata Yeo-hee memaksakan senyum.

Pria yang disukainya meminta Yeo-hee bergabung dengan grup bandit pria itu? Aigoo.

»»——⍟——««

Lee Yeon mengendarai mobil kuno warna biru milik Pak Tua. Koo Shin-ju duduk di kursi penumpang sebelah kursi kemudi.

"Bisa-bisanya aku kehilangan jejak mereka. Astaga. Mereka berkuda ke mana sih?" Lee Yeon penasaran akan adiknya itu.

"Kau berniat membuntuti tiap kali mereka berkencan? Mereka pasti baik-baik saja," kata Koo Shin-ju.

Lee Yeon menghentikan mobilnya di depan Myoyeongak. Lee Yeon berjalan masuk ke sana menaiki tangga bersama Koo Shin-ju.

"Kita harus menggelar pesta pernikahan mereka di hotel," kata Lee Yeon.

"Bagaimana dengan pernikahan sederhana?" tanya Koo Shin-ju.

"Tidak. Aku mau yang terbaik. Gedung dan segala pernak-perniknya. Kita akan memanggil penyanyi terbaik juga," jelas Lee Yeon semangat sambil berjalan.

"Aku yang jadi MC!" kata Koo Shin-ju.

Lee Yeon merangkul bahu Koo Shin-ju. "Boleh."

Berhenti di tangga, Lee Yeon dan Koo Shin-ju saling bertatapan lalu menghampiri sesuatu yang menarik perhatian mereka.

"Apa itu?" tanya Lee Yeon mendekat.

"Ya ampun."

Bayi nan lucu itu tampak begitu mungil di sebuah keranjang yang di letakkan di tangga. Siapa yang meninggalkan bayi selucu itu di sana? Bagaimana kalau terguling dari tangga saat terkena angin?

Tale of The Nine Tailed 1938Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang