EPISODE 08.5

45 6 0
                                    

VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA✨


Tiga gisaeng tampak membuat bulatan putih di kamar mereka. Nancho, Aprikot dan Azalea.

Jook-hyang membuka pintu kamar itu lalu masuk. "Ku dengar Jae-yu jatuh ke jamban."

Hal itu membuat tawa Azalea pecah. "Salah sendiri jadi misofobia. Biar tahu rasa."

"Duduk dan buatlah tteok tahi," kata Nancho.

Jook-hyang duduk di dekat Aprikot. "Apa tuh tteok tahi?"

TTEOK TAHI MENANGKAL KESIALAN SAAT SESEORANG JATUH DI TOILET

"Itu menangkal kesialan. Bahkan dukun hebat pun tak bisa obati penyakit akibat jatuh di toilet," jelas Aprikot.

.

.

Koo Shin-ju memegang bulatan tteok lalu menyodorkan ke Jae-yu yang terbaring di kamar setelah jatuh ke jamban.

Tangan kanan Koo Shin-ju memipet hidungnya mencegah bau Jae-yu yang jatuh ke jamban.

"Cobalah ini. Makanlah ini sebanyak usiamu." Koo Shin-ju menyuapkan tteok ke Jae-yu.

"Ya ampun, bau banget," ujar Si Bandit memipet hidung. "Dia bukan lagi seekor anjing. Kini dia anjing tahi."

Koo Shin-ju tertawa tertahan.

Jae-yu mendekati Si Bandit lalu menarik kerah bajunya. "Tolong jangan beri tahu Sajang-nim. Jebal," ucapnya.

Si Bandit makin kencang memipet hidungnya. "Tenang saja. Kadang aku memang menyebalkan, tapi aku dikenal bisa menjaga rahasia kok."

.

.

Bisa menjaga rahasia dari mana. Si Bandit sudah menghadap Ryu Hong-ju untuk melapor.

"Dia jatuh di toilet? Kok bisa?" tanya Ryu Hong-ju setelah meminum teh dari cangkir.

"Menurut ceritanya, ada yang menariknya dari bawah. Dia malu untuk berterus terang. Intinya, kamarnya jadi bau. Jadi bisakah kau memberi kami kamar lain—"

"Hya. Diam dan antar aku ke sana," ujar Ryu Hong-ju lalu menaruh cangkir ke meja.

Ryu Hong-ju berjalan mengambil payung lalu keluar dari ruangan kerjanya.

.

.

Si Bandit menaruh arang tampak berasap ke jamban.

"Tutup!" pinta Ryu Hong-ju membuat Si Bandit menutup pintu jamban.

Terdengar teriakan melengking dari dalam.

"Ah, kamjagiya!" ujar Si Bandit kaget.

"Buka!" pinta Ryu Hong-ju.

Si Bandit tanpak ketakutan. "Aku takut. Haruskah ku buka... Akan ku buka."

Si Bandit membuka pintu dan tampaklah sosok berwujud manusia. Gadis rambut hitam panjang gaun putih.

"Jangan masuk!" teriak sosok itu. Lalu mengambil kotoran dari jamban dan melempar ke Ryu Hong-ju yang melindungi dirinya dengan payung.

"Kurang ajar!"

"Mwoya?" Si Bandit tidak tahu apa yang terjadi pada sosok itu.

'Buk!'

Segumpal kotoran mengenai tangan Si Bandit. "Wah, apa nih?"

Kulitnya jadi menghitam dan berbau menyengat.

Tale of The Nine Tailed 1938Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang