Bab 10 - Oh, Nais...

15 2 6
                                    

Setelah menyelam minum air, begitu Nasta mengisi kegiatan porseni sambil melakoni kompetisi debat juga kejuaraan provinsi meski tidak membuahkan hasil yang sempurna. Setidaknya, Nasta telah mencatat kembali namanya di surat kabar serba-serbi ‘Ada Apa Bandung Hari Ini?’  juga majalah khusus berita olahraga Tanah Sunda.

Pagi di hari Senin ini, semua anak telah berbaris rapi sesuai kelas masing-masing di lapangan upacara. Hari ini, seperti yang disinggung dalam pengumuman Jum'at lalu oleh wali kelas, anak-anak akan dibagikan kelas baru, teman baru, sesuai dengan hasil psikotes di awal tahun ajaran baru lalu. Mereka akan ditempatkan di kelas IPA ataupun IPS ini berlaku dua tahun sampai kelas tiga mendatang. Hari ini juga akan dilangsungkan kegiatan pembagian buku setelah anak-anak menempati kelas baru meraka.

Bisik-bisik tetangga kelas sebelah membuat Nasta tidak enak berdiri. Diamnya seperti tidak berarti lagi. Anak-anak membicarakan dirinya dengan tanpa malu. Nasta menghela napasnya cukup panjang.

“Kayaknya Nasta bakal jadi juara umum lagi, di akhir semester lalu dia juara umum pertama!”

“Kurasa iya, dia juga akan menjadi pengisi kelas IPA 1. Berani taruhan?”

Begitu terus yang Nasta dengar sejak sebelum ujian, saat ujian, ketika remedial, di sela-sela porseni bahkan sampai detik ini tatkala tahun ajaran baru dimulai.

Pembina upacara sudah turun podium, di awal amanatnya sudah disinggung soal pembagian kelas baru yang akan dibacakan oleh komite kesiswaan di akhir upacara nanti. Sorak-sorai para murid pun membuat suasana lapangan terasa sesak. Nasta pikir, mungkin hanya dirinya yang tidak merasa baik-baik saja dengan perpecahan kelas ini. Bertemu teman baru juga beradaptasi lagi.

“Hari ini, pengumuman penting akan disampaikan oleh Ibu Zulfi, kita akan menyambut para juara umum dari kelas 10, 11, 12 IPA dan IPS, dan juara-juara kompetisi porseni lalu, serta segelintir agenda yang dilakoni teman-teman ekstrakurikuler lainnya. Untuk waktu dan tempat, Ibu Zulfi, silakan naik ke podium!” tutur Bapak Kepala Sekolah.

Naiknya seorang guru perempuan mengenakan kebaya putih dengan samping berwarna magenta senada dengan warna jilbabnya, membuat anak-anak kompak berseru ramai-ramai, tepuk tangan mereka yang merah itu pun membuat sosok bernama Ibu Zulfi tersebut tersipu malu.

Ibu Zulfi menjentikkan jarinya di depan mikrofon yang seketika membuat anak-anak satu lapangan terdiam dengan posisi siap. “Baik, Ibu akan mulai. Pertama, selamat pagi, anak-anak semuanya?” sapa wanita itu dengan lembut.

“Pagi, Bu!”

“Nah, seperti semester lalu, ya. Setiap akhir ujian akan selalu ada anak-anak yang merekah menjadi bunga-bunga yang indah. Anak-anak yang belajar dengan giat akhirnya mendapatkan nilai yang sempurna. Pagi ini, saya akan mengumumkan nama-nama anak berprestasi yang mungkin sudah tidak asing bagi teman-teman semuanya, dan lebih mengejutkannya ada beberapa nama anak yang pada awalnya terlihat biasa saja, tapi di ujian akhir kemarin, benar-benar seperti roket. Nilainya melesat dengan sempurna!”

“Nasta!” Sekelompok orang tiba-tiba saja menyerukan nama Nasta yang tengah berdiri dengan pandangan kosong ke arah podium.

Ibu Zulfi di atas podium hanya tersenyum keren sambil mengangkat bahunya. “Ya sudah, saya mulai dari kelas 12 IPA dulu, ya?” lontar wanita itu dengan santun.

Sorak demi sorakan kembali terdengar begitu meriah.

“Regina!” teriak seseorang.

“Ocha, Mocha!” sahut seseorang lainnya dari arah kanan lapangan.

“Arten, Bu, Arten!” Sekelompok orang menimpali sambil dorong mendorong satu sama lain membuat gaduh sisi kanan paling sudut barisan.

“Peringkat tiga, juara umun penjurusan IPA dengan nilai rata-rata raport 87 diraih oleh Manglingi Dipanja dari kelas 12 IPA 2. Peringkat dua, dengan nilai rata-rata raport 92 diraih oleh Mochammad Bahar dari kelas IPA 2. Dan peringkat satu juara umum terbaik penjurusan IPA diraih dengan rata-rata nilai raport 96 diraih oleh Regina Khairunnisa dari kelas IPA 1!” seru Ibu Zulfi yang setika disambut hangat oleh para murid.

[TERBIT] A Letter from Nasta ✔ | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang