Sudah dua hari Roseva dirawat dirumah sakit dan Loka selalu ada disampingnya. Roseva bersikukuh untuk tidak dirumah sakit, tapi Loka memaksanya untuk mendapatkan perawatan, supaya ada suster ataupun dokter yang terus memantau kondisi Roseva.
Pagi harinya Josee kerumah sakit untuk menjenguknya karena ia baru dikabari oleh Roseva dan kebetulan Josee masih di Kota ini. Itu masih pagi sekali, dimana Roseva baru bangun dan masih tiduran di ranjangnya. Sementara Loka tertidur di sofa yang tidak jauh dari Roseva berada. Josee yang tiba-tiba mendorong pintu dan datang menuju ke arah Roseva. Mendengar suara pintu dibuka membuat Loka terbangun dan mengamati apa yang terjadi. Loka melihat seorang gadis yang menghampiri Roseva sambil berlalu melewatinya.
"apakah kamu baik-baik saja?"
"ya aku sudah baik-baik saja. Bahkan aku masih punya tenaga untuk mendaki gunung."
"ahhh...kamu sombong seperti biasanya. Kenapa tiba-tiba kondisimu jadi menurun? Apakah kau sudah bosan hidup."
Loka yang telah duduk di sofa hanya menyimak mereka yang mengobrol. Dia merasa lega bahwa Roseva menemukan teman yang baik serta perhatian selama dia tidak ada. Dari obrolan mereka berdua sepertinya itu hal yang baik dan positif untuk Roseva.
"oh ya...aku ingin memperkenalkan kau kepada seseorang."
"siapa?"
"seseorang yang kau belakangi sedari tadi." Sahut Roseva
Josee pun seketika menoleh ke arah belakang dan kaget karena dia tidak sadar ada orang dibelakangnya. Lalu Loka pun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri mereka berdua.
"kenalin... dia adalah Loka."
Loka pun mengulurkan tangannya kepada Josee, dan disambut dengan Josee.
"aku Loka... aku mendengar banyak tentangmu dari Roseva. Terimaksih karena kau telah menjadi teman baik untuk Roseva."
"Josee....apakah kau tidak mengingatku?"
Loka yang tampak bingung dengan pertanyaan Josee dan diikuti Roseva yang juga tampak bingung juga.
"di taman belakang... saat kau menabrakku hingga hapeku terbang melayang. Dan kau hanya berlalu tanpa minta maaf. Dannnn....setelah kudatangi kau seperti orang dalam gejala kerasukan tak tau apa-apa."
Melihat penjelasan itu Roseva tertawa dan Loka yang seketika mengingatnya juga tampak kaget dengan orang yang ada didepannya itu.
"maafkan aku, karena saat itu aku dalam kondisi yang kurang fokus untuk berfikir".
"kukira kau akan melupakannya dan berpura-pura tidak mengenaliku."
"jadi kalian sudah bertemu sebelumnya?" Tanya Roseva.
"yahh...bisa dibilang hanya berpapasan tanpa sengaja." Jawab Josee
"lihatlah... kau memberikan kesan buruk untuk pertama kalinya kepada Josee." Ujar Roseva kepada Loka.
"baiklah aku bersalah... sekali lagi aku minta maaf nona atas kesalahanku tempo hari."
Suasana mereka kini agak cair, dan selepas mereka berkenalan Loka ingin pulang sebentar. Ia meminta izin untuk meninggalkan Roseva sebentar. Loka pun bergegas membereskan barang bawaannya.
"apakah kau habis membunuh seseorang Josee? Tubuhmu tercium bau darah yang cukup segar."
"apakah masih tercium begitu menyengat, padahal aku sudah membersihkan semaksimal mungkin."
Loka yang masih disitu sedikit heran dengan obrolan dua wanita itu yang sangat random. Dia hanya menyimak sambil memakai jasnya.
"siapa yang barusan kau bunuh? Aku penasaran melihat bagaimana caramu membunuh orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Ruler : White Demon Conqueror
FantasyLoka merupakan seorang keturunan dari penguasa Abalyon yang selama kecil hidup di sebuah panti asuhan. Setelah ia beranjak dewasa keluarganya menemukan dan membawa ke kediaman keluarga besar abalyon. Loka menjadi harapan besar bagi keluarga yang mas...