Dua pekan telah berlalu dan suasana di tempat tersebut masih saja mencekam. Beberapa orang yang sedari kemarin tidak bisa hadir, akhirnya datang satu persatu. Mereka tergabung dalam kelompok yang di ketuai oleh Jun-Ho yang bertujuan untuk mengatur tata kelola dan bertanggungjawab dalam pengaturan berbagai bisnis dan urusan yang menyangkut urusan di Airland. Terdiri atas Jun-Ho sebagai ketua, Flawy sebagai pengamanan di dalam dan luar tersebut, Lessy sebagai penanggungjawab bisnis di bagian dalam area, Rain sebagai penanggung bisnis bagian luar, Jay mora sebagai perwakilan antar pasukan luar, Fluto sebagai penanggungjawab antar dimensi dan Selly yaitu istri dari Flawy sebagai perantara bisnis luar negeri.
Saat itu hanya tiga orang yang tengah berada di tempat. Dan yang lainnya sedang menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka dihubungi karena situasi yang sangat mendesak, maka buru-buru membatalkan semua pekerjaan yang baru setengah jalan. Mereka satu persatu tiba di Airland dan menanyakan duduk perkara yang sedang terjadi.
Dihari yang lain ditetapkan untuk mengadakan pertemuan besar dengan Raja dan yang lainnya. Tapi pertemuan itu bukan di area istana, melainkan di tanah Airland. Jadi pengamanan ditempat itu menjadi rangkap 3 dibagian luarnya, agar memastikan keamanan untuk Raja. Raja sendiri didampingi oleh pangeran kedua dan juga ayahnya.
Resort itu menjadi sangat sepi karena segala aktifitas dihentikan untuk sementara waktu. Jadi orang-orang lebih bisa menghandle situasi disitu tanpa orang lain ikut terlibat dan menimbulkan bahaya. Pertama-tama Raja memerintahkan pasukan pelindung untuk memperkuat mantra perlindungan di dekat gerbang antar dimensi. Lalu memerintahkan pasukan petarung untuk mengamankan tempat tersebut.
...
Saat pagi hari Raja bersama yang lainnya tiba di tempat itu. Semua orang menyambut kedatangan raja dan memberikan penghormatan kepadanya. Sementara kelompok yang kontra dengan pihak istana hanya memasang wajah ketus dan mengabaikan kedatangan Raja. Ekspresi itu juga ditunjukkan oleh Loka yang juga tidak suka dengan pihak istana. Dia bahkan hanya melihat saja di ruangan lain saat raja dan lainnya tiba. Walau dalam hal ini Loka bukan orang yang terlibat atau bertanggungjawab langsung dalam urusan tersebut, tapi hatinya tergerak untuk membantu karena semata-mata ia memandang paman Jun-ho nya.
Hari itu Raja yang didampingi oleh Jun-ho dan beberapa tetua lainnya melihat kondisi gerbang antar dimensi. Raja sempat berdiri lama disitu dan sedang membaca situasi yang terjadi. Semua orang yang berada disitu hanya menunggu dan memperhatikan dengan apa yang dilakukan Raja. Mereka pun kembali ke sebuah tempat yang cukup besar dan terbuka. Disana berjajar deretan kursi dan meja Kristal ditengahnya. Raja dan juga para wakil pemimpin berada pada bagian pojok timur, sementara orang lainnya duduk setengah lingkaran di hadapan Raja dan yang lainnya. Hal itu bermaksud agar terjadinya komunikasi dua arah yang efektif dan relevan.
Semua orang telah duduk ditempatnya masing-masing dan menunggu pertemuan itu dibuka. Pertemuan itu dibuka oleh orang yang bernama Fluto. Tanpa basa-basi Jun-ho sebagai penanggung jawab tempat itu langsung memberikan penjelasan dan kronologi dari awal sampai akhir.
"sepertinya anda tampak bersantai di istana dan mengabaikan masalah ini." Ucap ketua kepada Raja dengan nada santai.
"jaga omongan dan sikap anda terhadap Raja." Sahut tetua yang lainnya.
"bukankah kenyataannya begitu. Kita semua disini sibuk dengan masalah ini, dan yang mengetahui dengan duduk perkara adalah pihak istana."
"baiklah bisakah saudara-saudara sekalian tenang, kita disini untuk mencari solusi bukan menambah masalah. Jadi mohon dengan sangat untuk tetap membuat ruangan ini tenang." Ucap Fluto
"baiklah rekan-rekan sekalian, maaf atas tindakan dan keterlambatan saya untuk menjelaskan atau mengambil keputusan ini. Secara penuh ini adalah tanggung jawab saya sendiri untuk menangani masalah ini. Jadi untuk kedepannya, saya berjanji untuk baik-baik menghandel dan mencari sebuah solusi untuk menyelesaikannya. Adapun masalah terkait yang lain saya minta kerja samanya dari rekan-rekan sekalian dan pihak istana secara penuh memberikan tanggung jawab atas kerugian yang timbul dari masalah ini. Saya akui ini adalah kesalahan fatal yang saya lakukan dan saya siap bertanggung jawab penuh dengan semua itu." Ucap Raja tanpa perwalikan juru bicaranya.
Raja semakin terdesak karena semua orang menuntut pertanggungjawaban kepada dirinya. Mau tidak mau beliau harus keluar dan menjelaskan sendiri.
"saya sudah mengirimkan sebuh sinyal kepada dimensi tersebut dan berharap direspon. Saya akan terima kosekuensi dan berusaha tidak melibatkan orang dan juga masyarakat. Saya akan pantau keadaan melalui istana dan saya akan menyampaikan perkembangannya melalui orang-orang saya. Segala sesuatu, hasil dan keputusan akan terus dikoordinasi secara transparan dan akuntabel. Untuk itu saya perlu dukungan dan kepercayaan dari rekan-rekan semua." Ucap Raja melanjutkan.
Setelah itu beberapa orang hanya terdiam dan hanya berharap bahwa omongan raja itu benar.
"apakah ada tanggapan dari rekan-rekan semua terhadap ucapan Raja?" Tanya Fluto.
"bagaimana dengan penjagaan saat ini, apakah formasinya seperti ini dan kapan bisa dipastikan waktunya?" Tanya salah seorang ketua pasukan penjaga.
"untuk saat ini seperti itu dulu sembari menunggu sinyal yang saya buat ditanggapi." Jawab raja.
"bagaimana dengan aktifitas orang di laut seperti kapal pesiar dan pelaut. Adakah jarak aman radius yang bisa dijangkau. Karena sepanjang saya berjaga tumbuhan dan hewan laut banyak yang mati. Ini adalah fennomena baru yang terjadi."
"itu akan ditinjau ulang oleh bawahan saya dan akan dilaporkan paling lama besok pagi."
"Ada lagi yang ingin bertanya atau menanggapi?"
"bagaimana dengan orang-orang yang berada disini, apakah kami masih dibutuhkan atau bagaimana. Bahkan anda baru melempar sinyal dan belum tahu secara pasti sinyal itu ditanggapi. Dan kami pun juga butuh kepastian karena selain ini rekan-rekan yang lain juga memiliki kesibukannya masing-masing."
"untuk seminggu kedepan saya meminta tolong kepada rekan-rekan untuk mempertahankan formasi seperti ini dulu. Saya dan pihak istana akan memikirkan solusi untuk mengatasi ini. Saya sangat tahu kesibukan dan kegiatan rekan-rekan. Untuk itu saya mohon agar bersabar untuk seminggu ini."
Pertemuan itupun ditutup dan Raja beserta pengikutnya meninggalkan tempat tersebut. Terlihat dengan jelas raut orang-orang yang masih jengkel dengan sikap raja yang setengah hati. Mereka seperti tidak dihargai atas tindakan mereka selama ini.
Dan yang lainnya hanya mengangguk mantap akan kebijakan yang diambil oleh raja. Sebuah apresiasi besar karena raja mau datang ke tempat tersebut. Hal itu membuktikan bahwa Raja maupun pihak istana ikut andil dalam menangani masalah ini. Dan sebagian lagi lainnya tetap merasa kecewa, karena mereka berfikir bahwa Raja harus lebih besar lagi dalam mengambil dan membuat keputusan. Karena biang dari masalah ini menurut mereka adalah raja.
![](https://img.wattpad.com/cover/341505710-288-k703023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Ruler : White Demon Conqueror
FantasyLoka merupakan seorang keturunan dari penguasa Abalyon yang selama kecil hidup di sebuah panti asuhan. Setelah ia beranjak dewasa keluarganya menemukan dan membawa ke kediaman keluarga besar abalyon. Loka menjadi harapan besar bagi keluarga yang mas...