Loka yang mendengar bahwa orang yang ingin ditemuinya ada di tempat yang sama merasa lega. Karena ia tidak perlu mencari tempat lain untuk mereka bertemu, yang mana menghemat tenaga dan waktunya. Sungguh kebetulan yang langka, dia punya kesempatan untuk bisa bertemu dengan Josee.
Loka pun bergegas ke arah lift untuk menuju lantai satu. Setelah lift kebuka di lantai satu, ia langsung kearah tempat yang di kasih tahu oleh Josee. Tampak dari kejauhan ia melihat perempuan yang ia kenali berdiri ke arah café.
"hey...sedang apa berdiri disini?" sapa Loka yang melihat Josee terpatung di pintu masuk café.
"ohh...hay, anda memang menginap di hotel ini rupanya. Sepertinya kita kurang beruntung memilih café ini." Jawab Josee.
"kurang beruntung? Ada masalah apa memangnya."
"ada seorang yang mengaku ditipu oleh perempuan tadi malam. Semua barang-barang berharganya serta uang tunai dibawa perempuan yang bersama dia semalam. Dan lihatlah, ia protes dan memancing keributan."
"bukankah sangat disayangkan bila hotel semewah dan seterkenal ini ada kejadian seperti ini."
"apapun itu pasti akan ada penilaian buruk terhadap hotel ini. Akan tetapi semua orang berhak keluar masuk di tempat ini. Dan sepenuhnya bukan tanggung jawab pihak hotel, karena lelaki itu sendiri yang membawa perempuan itu bersamanya. Lagi pula pria itu berasal dari negara Merlay, yang tidak tahu situasi di negara ini." Jelas Josee kepada Loka.
Loka yang kembali teringat tentang kejadian semalam, ia bersama seorang wanita yang mencurigakan. Jadi itu ternyata bukan bualan Jessica saja, memang benar ada hal-hal berupa kejahatan yang ditargetkan kepada orang yang baru datang ditempat ini.
"kurasa kita harus pindah tempat, ayo ikut aku." Ajak Josee yang langsung diikuti Loka dari belakang.
Josee mengajak Loka tanpa memberitahu tempat untuk mereka berbincang. Tapi yang dilihat Josee membawanya disisi lain tempat ini, jadi masih dalam satu kawasan. Lift menuju lantai nomor yang paling atas, setelah keluarpun mereka masih harus menaiki anak tangga. Entah lantai berapa Josee membawa Loka.
Ternyata tempat itu adalah rooftop di gedung hotel tersebut. Disana ada sebuah café yang pemandangannya begitu menakjubkan, dan hanya beberapa tamu saja yang berada disana. Tempat itu seperti tempat eksklusif yang hanya bisa didatangi oleh orang-orang tertentu. Hal itu membuat penasaran dengan sosok Josee. Bagaimana seorang Josee bisa mengetahui tempat ini dan bisa memasukinya. Mereka pun menuju kesebuah meja di sebuah ruangan yang bisa dibilang hanya tersedia 3 meja untuk menampung pelanggan.
"cukup berkelas tempat ini, kurasa nona sangat luar biasa bisa memesan tempat ini. Menurutku mungkin hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk dan memesan tempat disini".
"ditempat ini kebanyakan tempat nongkrong sangat berisik, dan yang sedikit kondusif malah seperti yang anda lihat tadi. Ini adalah satu-satunya tempat yang nyaman menurutku. Dan soal kenapa aku bisa memesan tempat ini, karena tadi tujuanku ketempat ini adalah memesan tempat pertemuan untuk klien besok."
Josee yang hanya mengarang seadanya, karena memang ia tidak berniat untuk bertemu dengan Loka dan kebetulan saja ia datang ke tempat tersebut hanya sekedar mengantar rekannya serta mengambil beberapa dokumen miliknya. Café di rooftop memang milik Josee sendiri, hasil dia memalak rekannya tuan Saxfone. Karena sebagian pertemuannya harus ditempat yang tidak banyak orang. Ia hanya tidak mau Loka menaruh curiga yang sangat besar kepada dirinya, dan memang ia tidak punya ide tempat lain untuk bertemu.
Mereka pun memesan makanan, karena jam sudah menunjukkan hampir 11 siang yang mendekati makan siang.
"ngomong-ngomong kenapa anda berada di negara ini?" tanya Josee.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Ruler : White Demon Conqueror
FantasiLoka merupakan seorang keturunan dari penguasa Abalyon yang selama kecil hidup di sebuah panti asuhan. Setelah ia beranjak dewasa keluarganya menemukan dan membawa ke kediaman keluarga besar abalyon. Loka menjadi harapan besar bagi keluarga yang mas...