BAB 28 PALWAYSAM NEGERI PARA PERI

3 1 0
                                    


Sekitar 300 tahun kebelakang sebuah wilayah yang bernama Palwaysam adalah daerah dihuni oleh manusia. Pulau paling selatan dari negara Kurinai ini merupakan pulau terpencil sebelum dibangunnya sebauh jembatan penghubung untuk masa sekarang ini. Palwaysam merupakan pulau yang datarannya terdiri dari hutan-hutan lebat dan dikelilingi tebing-tebing yang semua bagiannya menghadap ke arah samudra. Selain pulau besarnya, juga di kelilingi pulau-pulau kecil yang mempunyai keindahan luar biasa.

Dulu pulau ini dilarang dimasuki karena kesepakatan dari pemimpin-pemimpin terdahulu dan berkembang hingga masa itu. Pertama kali pulau ini dikunjungi oleh Raja Finifs yaitu raja Kurinai ketiga yang ingin berburu ditempat tersebut. Pada akhirnya Raja itu bertemu dengan seorang gadis di pulau tersebut. Gadis itu berparas jelita dengan rambut putih yang terjuntai panjang. Ia mengira bahwa tempat itu tidak ada penghuni di dalamnya. Ternyata ia menjumpai sosok lain yang serupa dengan manusia, tapi sedikit memiliki perbedaan. Raja Finifs jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis itu karena parasnya yang begitu mempesona.

Singkat cerita raja Finifs membawa gadis itu dan menikahinya, dan itu merupakan kali pertamanya terjadi sebuah pernikahan antara manusia dan peri. Dari kalangan istana banyak yang tidak menyetujui keputusan raja. Tapi apalah daya, karena itu keinginan raja maka tidak ada yang berani membantahnya. Jadi secara diam-diam mereka menentang keinginan raja dengan cara yang cukup hina. Peri yang telah menjadi istri raja itu difitnah dengan tidak hormat oleh mereka. Rakyat yang mendengar hal itu merasa marah dan mendesak untuk menjatuhkan hukuman ke permaisuri tersebut. Apalagi rakyat mendapat fakta lain bahwa permaisuri bukan lah manusia seperti mereka, melainkan peri dari pulau yang bernama palwaysam. Masyarakat kala itu mendefinisikan Peri adalah sesosok makhluk buas yang selalu memakan manusia. Jadi mereka lebih tepatnya menyamakan peri dengan sesosok monters.

Kala itu raja sangat mempercayai permaisuri bahwa tidak akan melakukan hal yang demikian. Tapi raja terus didesak oleh rakyatnya untuk menghukumnya. Berita itu terdengar oleh negeri peri dan membuat murka mereka semua. Yang sedari awal ratu peri dijanjikan dengan kehidupan yang sejahtera bagi putrinya, ini malah sebaliknya. Karena sebelumnya para peri hidup damai di negerinya, malah dirusak atas kepercayaanya.

Raja yang terdesak dan tidak mengambil keputusan akhirnya hanya bisa menyaksikan kemarahan dari rakyat. Akhirnya di kala itu munculah beberap kelompok yang bertugas untuk memburu para peri di daerah Palwaysam. Mereka diburu, ditangkap kemudian dikuliti dan di gantung di balai kota. Hal itu membuat ratu peri marah dan pertikaian tak bisa dihindarkan. Raja yang semakin terdesak akhirnya keluar dari singgahsananya dan mengumpulkan beberapa senat dan tetua desa untuk membicarakan masalah ini. Mencari jalan keluar dan menjelaskan bahwa para peri tidak sesuai dengan dugaan mereka. Selama berabad-abad keberadannya memang ada didunia ini, tapi kalaupun anggapan bahwa mereka adalah monster itu benar mungkin mereka sudah memiliki bukti dari dulu. Yang ada sekarang malah mayat-mayat peri yang tergantung di balai kota. Hal itu malah membuktikan fakta lain bahwa manusialah yang bertingkat seperti monster pemburu dan para peri tidak berkesempatan untuk membela dirinya.

Setelah terjadi kesepakatan yang panjang, akhirnya raja memilih memutuskan hubungannya dengan istrinya yang seorang peri dan juga ratu peri itu sendiri. Sejak saat itu pulau Palwaysam telah ditutup akses bagi manusia-manusia yang ingin kesitu. Yang membuat semua orang meredam amarah dan dugaan-dugaan yang tidak mendasar kepada para peri.

...

Tapi sebagian para kelompok pemburu masih melancarkan aksinya. Karena memang tubuh peri bisa dijadikan sebuah sumber keabadian. Jadi mereka hanya mengganti tujuan untuk memburu peri. Banyak para peri yang terdesak dari wilayahnya dan berusaha menyembunyikan dirinya ke tempat paling aman. Bertahun-tahun perburuan itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan raja. Hal itu berlangsung hingga pergantian raja yang kelima.

The Last Ruler : White Demon ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang