BAB 11 AMBISI YANG SAMA

3 3 0
                                    


Semakin hari kondisi Roseva semakin memburuk, padahal ia telah cukup bahagia dan senang akhir-akhir ini. Memang sesuatu tak selamanya akan terlihat indah dan menggembirakan. Tapi Roseva sangat amat bersyukur dengan apa yang telah ia dapat dan nikmati saat ini.

Pukul sepuluh pagi Josee datang menjenguk Roseva sembari membawakan obat dan vitamin untuk Roseva. Pada saat itu Loka sedang pergi ke swalayan untuk berbelanja. Melihat kondisi Roseva yang tampak lemah dan sayu, membuat Josee sedikit tidak tega melihatnya. Tapi tidak dengan semangat yang dimiliki Roseva.

"kau tidak harus menyembunyikan kondisimu kepadaku. Simpan saja actingmu untuk kekasihmu."

"ha..ha..ha.. bagaimana menurutmu? Padahal aku sudah mencoba beracting sebaik mungkin. Kurasa hanya kau yang dapat mendeteksinya."

"bagaimana kondisimu yang sebenarnya? Bagaimana perkembangannnya dan apa yang coba kau rencanakan?"

"kau kan bisa membaca pikiranku, kenapa kau harus basa-basi bertanya."

"tidak semua hal harus dilakukan dengan cara yang seperti itu. Dalam hal ini aku hanya butuh kejujuran dari mulutmu."

"bukankah aku sangat egois bila aku minta hidup lebih lama? Kalau bisa, aku lebih memilih mati dengan cara ditembak dari pada mati karena penyakit."

"apa yang terjadi, apa yang dikatakan oleh dokter?"

"kata-kata yang sama dan sangat membosankan untuk didengar."

Josee hanya menghela nafas atas jawaban yang diberikan oleh Roseva. Ia melihat Roseva telah pasrah dengan yang akan terjadi kedepannya. Kondisinya semakin hari semakin memburuk, itu sangat berbeda jauh dengan perhitungannya mengenai kondisi kesehatan Roseva. Membuat Josee berpikir sejenak, apa yang salah dengan pekiraan yang telah ia buat.

"apakah kalian sekarang tinggal bersama di rumah ini?" Tanya Josee kepada Roseva.

"yah...sejak baikan kami memutuskan untuk tinggal bersama. Loka yang selalu menjagaku selama ini."

"emmmm.... Kalian tidur bersama??" Tanya Josee agak ragu.

"yahhh... kami tidur di ranjang yang sama. Dia selalu ada disampingku setiap malam. Kenapa kau menanyakan sesatu hal yang sudah pasti jawabannya. Kami tinggal dirumah yang sama, secara otomatis juga akan tidur bersama pula." Jelas Roseva kepada Josee.

"maksudku bukan itu...tidur bersama itu apakah kalian melakukan hubungan badan."

"beberapa kali kami melakukannya. Kami sepasang kekasih, sangat aneh jika tidak melakukannya. Dia pria normal dan akupun juga wanita normal. Kenapa kau menanyakan hal-hal yang seperti itu, seperti anak remaja saja."

Roseva tampak heran melihat Josee yang bertanya-tanya mengenai hubungannya dengan Loka. Dan jika dilihat dari raut wajah Josee sedang tampak serius memikirkan sesuatu yang tidak diketahui oleh Roseva.

"aku sekarang tahu penyebab dari kondisimu yang semakin hari semakin menurun."

"apa itu? Apakah kau sekarang bisa melihat masa depanku, hari apa aku akan meninggal?"

"berhentilah membuat candaan. Kemarin kau bersemangat untuk hidup lama, tapi sekarang kau seakan sudah siap mati kapan saja....... Jangan berhubungan badan lagi dengan Loka jika ingin sisa waktu hidupmu tidak berkurang. Kau jelas sangat tau bahwa Loka juga punya sesuatu di dalam tubuhnya. Loka adalah seorang inang, dan jika kalian melakukan hal yang seperti itu, pasti inti kekuatanmu juga menjadi makanan untuk sosok itu. Dan lihatlah yang terjadi pada kondisimu sekarang. Kau menjadi semakin lemah karena inti kekuatanmu diambil. Itu kalau kau ingin mau hidup, kalau ingin yang sebaliknya ya...lakukan saja sesukamu."

The Last Ruler : White Demon ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang