Loka yang baru tiba dari berbelanja langsung menata dan mencucinya yang selanjutnya dimasukkan ke dalam kulkas. Kembali ia teringat dengan lelaki yang barusan ditemuinya. Perasaan bimbang antara dua buah pilihan yang harus salah satu dipilih. Keduanya sama-sama penting bagi hidupnya dan tidak serta merta ia dapat menentukannya. Lalu pikirannya teringat juga pada perkataan Josee yang ia dengar barusan. Semua seperti datang secara bersamaan tanpa ia dapat mencerna satu persatu. Loka sangat merasa bersalah karena tidak bisa mengontrol hasratnya saat bersama Roseva. Harusnya ia menjaga agar Roseva baik-baik saja, malah ini sebaliknya. Kesehatannya semakin memburuk disetiap harinya.
"sayang...kau sudah pulang? Kok diam saja, aku bahkan tidak menyadari bahwa kau sudah pulang." Ucap Roseva sambil memeluk Loka dari belakang.
Loka yang terkejut dengan kehadiran Roseva kemudian membalikkan badan dan membalas pelukannya dari depan.
"aku baru kembali dan langsung merapikan belanjaan agar tidak berantakan sayang. Kenapa kau beranjak dari tempat tidurmu?"
"aku haus, air minum di kamar telah habis. Tadi aku mengobrol lama dengan Josee. Apakah kau bertemu dengan dia?"
"iya... saat aku didepan pintu kami bertemu. Kenapa dia kesini, kupikir dia orang yang sibuk."
"dia membawakanku obat dan vitamin, kebetulan juga dia ada urusan di Negara ini."
"obat dan vitamin? Apakah dia penjual obat atau dokter?"
"aku belum cerita denganmu ya..." Roseva melepaskan pelukan Loka dan manarik kursi di dekatnya.
"dia mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi obat dan alat-alat kesehatan di Negara Frenta. Awalnya aku juga terkejut setelah menyelidikinya." Lanjut Roseva bercerita.
"menyelidikinya..?" Tanya Loka dengan heran.
"yah....aku menyilidikinya karena sangat penasaran dengan dirinya. Ia sangat misterius dan mencurigakan. Walau hanya sedikit yang kuketahui tentang dirinya, sebagian masih misteri yang tak bisa aku ketahui dan pecahkan."
"rasa penasaranmu itu tak pernah berubah dari dulu. Dan yang kubingungkan kau tak pernah penasaran akan diriku yag sebenarnya."
"karena aku hanya tertarik dengan dirimu yang sekarang, bukan dengan dirimu yang dulu ataupun masa lalumu."
"tidurlah...aku akan bersihkan ini dulu, nanti aku akan menyusul."
"baiklah aku tunggu di kamar."
Roseva pun meninggalkan Loka sambil membawa gelas yang berisi air. Sementara Loka bergegas menyelesaikan untuk mencuci sayur dan buah di wastafel.
...
Roseva sangat tau betul dengan kondisinya saat ini, dan beberapa hal sangat sulit ia utarakan kepada Loka. Awalnya ia sangat senang karena ada seseorang yang selalu ada untuknya. Tapi disaat yang lain, ia merasa kasian melihat Loka yang mengorbankan waktu dan beberapa urusannya hanya untuk merawatnya. Ini tidak seperti yang ia harapkan. Tapi dengan kondisi tubuhnya yang seperti ini, secara otomatis pertimbangan Loka pasti ingin merawatnya.
Dibeberapa waktu kadang Roseva tidak bisa menompang tubuhnya dengan benar. Ia hanya bisa tidur seharian di tempat tidurnya. Roseva hanya melakukan aktifitas yang membuatnya bosan dan terlalu monoton. Akhir-akhir ini ia kehilangan semangat dan motivasinya untuk tetap berjuang. Sementara hasil yang ia dapat tak begitu signifikan, malah sebaliknya bahkan beberapa fungsi tubuhnya semakin menurun. Beberapa kali ia harus dilarikan kerumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif. Seharusnya hanya dirinya saja yang menderita, ini malah mengajak orang lain juga ikut menderita dengannya. Kadang ada kalanya saat diri sendiri sudah kehilangan motivasi dan harapan membuat fikiran-fikiran negatif menguasai diri. Menyalahkan diri sendiri atas segala hal yang mempunyai dampak untuk orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Ruler : White Demon Conqueror
FantasyLoka merupakan seorang keturunan dari penguasa Abalyon yang selama kecil hidup di sebuah panti asuhan. Setelah ia beranjak dewasa keluarganya menemukan dan membawa ke kediaman keluarga besar abalyon. Loka menjadi harapan besar bagi keluarga yang mas...