-S E N A N D I K A-
°°°
Resmi bercerai dengan kadam Nindia pergi merantau bekerja seorang diri meninggalkan Syifa yang masih di rawat kakaknya, seolah-olah tidak memiliki Anak yang masih kecil Nindia Hidup dengan kesenangan Selalu di datangi bersilih ganti laki-laki.
Bekerja di warung makan yang selalu ramai menjadi faktor utama mengapa banyak yang mendatanginya. Selain itu Nindia yang memiliki kulit putih Tinggi dan langsing lelaki mana yang bisa menolak?
polosnya termakan ucapan busuk laki-laki bernama Junaedi. Seorang Tukang ojek, yang pendapatan nya tidak menentu.
Nindia berhasil di taklukannya, mendapatkan kabar Jika Putri nya tidak sanggup membiayai sekolah dan hidup Syifa lagi Nindia menjemputnya tanpa berfikir panjang lagi.
'Enggak sekolah lagipun nggak apa apa, asalkan nggak nyusahin lagi. Toh kita dulu nggak ada yang sekolah tetep pinter juga kan? ' mengingat ucapan Bainah Kakak ke tujuh nya membuatnya ringan berfikir.
Ada benarnya, toh Syifa juga tidak memerlukan sekolah yang tinggi asalkan bisa Baca dan tulis Sudah pintar. Ketika sudah dewasa juga di biayai hidupnya oleh laki-laki.
Yang penting Harus bisa mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Sudah di anggap sangat berbakti dan balas budi.
Tujuh tahun hidup bersama ayah tiri, membuat Syifa merasakan apa itu kasih sayang ayah. Hidup di kontrakan kecil kumuh. Tidak membuat semangatnya patah, Dia ingin sekolah seperti anak-anak yang lain juga.
Hasutan dari Junaedi membuat Nindia mengiyakan Agar Syifa hanya perlu pintar bekerja, urusan berkas-berkas agar bisa sekolah sangatlah rumit.
Nindia yang berasal dari kampung hanya bisa mengiyakan demi menyenangkan Syifa Dia mendatangi rumah Bainah, sepakat mereka pergi ke Sdn negri.
Kecewa karena tidak sempat mengurus surat pindahnya saat masih sekolah Di tempat kakaknya, Syifa berjalan dengan lesu. Berkali-kali Bainah mencoba menenangkan hati Syifa dengan merayunya sekolah TPA saja.
(Taman pendidikan Al-Qur'an)
Setuju Karena ucapan Bainah yang mengatakan pelajaran Di TPA itu hampir sama Dengan Sekolah madrasah. Dua tahun Syifa lalui sekolah di sana.
Banyak yang tidak menerima kehadirannya sebagai santri di sana, Menghina fisiknya yang memiliki Tanda kehitaman di wajah.
Membuatnya frustasi, mengadukannya pada Nindia Syifa meminta Agar di operasi Seperti Mbak Tika. Yang memiliki Tanda kehitaman seperti dirinya. Dengan bantuan medis Sekarang wajah Ayu mbak Tika semakin terlihat.
Nihil hasil, dengan kondisi keuangan serba pas-pasan hidup di kontrakan belum lagi dirinya lah yang bekerja membuatnya bingung harus berbuat apa. Selama ini Yang dia hadapi hanyalah mencari Uang dan uang.
Pasrah dengan kehidupannya yang selalu di bully dan di jahili teman dan anak tetangga. Syifa mencoba untuk seolah-olah tidak mendengar.
Kapan mereka berhenti? Syifa juga nggak mau begini. Kenapa mereka menghakimi? Apa salah Syifa?
Pandangan Junaedi hari demi hari berbeda kepada Syifa. Syifa yang notabene nya seorang anak yang periang suka menolong dengan polos selalu menuruti apa yang di perintahkan orang.
![](https://img.wattpad.com/cover/341431677-288-k745654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika [on Going]
Teen Fiction[Belum revisi...masih terdapat banyak typo] Senandika firasat, konflik batin yang paling dalam, wacana dengan diri sendiri dalam drama untuk mengungkapkan perasaan. Bagaimana jadinya jika seorang gadis dengan masa lalu kelam mengalami banyak trauma...