about al and naira

2

Pagi hari ini Naira telat bangun, jadinya Naira lupa sarapan dan buru buru ke sekolah.
Tiba tiba mobil Naira berhenti.
" Aduhh non, maaf banget ini mesinnya kayaknya bermasalah " Ucap Pak Dani.
" Waduh gimana nih, Yaudah pak Naira lari aja ya soalnya udah deket juga, Assalammualaikum pak " Ucap Naira pergi berlari ke arah sekolahnya.
" Waduh non, bisa abis saya non kalau ketahuan non jalan kaki ke sekolah " Ucap Pak Dani panik.

Gerbang hampir tertutup, namun saat Naira ingin berlari tiba tiba dua cewe di samping Naira menabrak Naira sampai terjatuh.
" Aduhh.. " Ucap Naira terduduk di depan gerbang yang sudah tertutup.
" Upsie.. duluan ya anak baru " Ucap salah satu dari mereka.
" Kaki gue berdarah deh huft, cape banget lari lari " Ucap Naira.

Saat Alster bertugas mengecek lingkungan sekolah, Alster melihat Naira dari dalam sekolah yang sedang duduk di depan gerbang.
" Pak bukain pak " Ucap Alster berlari mendatangi Naira.
" Iya Alster bapak buka " Ucap Pak satpam membuka gerbang.
" Kenapa Nai? " Tanya Alster.
" Gapapa cuman jatuh dikit doang kok lukanya " Ucap Naira.
" Yaudah sini ayo aku pegangin ayo masuk " Ucap Alster memegang Naira dan membantunya berdiri.

Tiba tiba guru pengawas melihat Naira yang terlambat, Sehingga Naira mendapat hukuman berjemur 15 menit di dalam pagar.
" Kok gitu bu?? " Ucap Alster.
" Hukuman tetap hukuman Alster.. " Ucap Gru tersebut.
" Lah gak bis.. " Ucapan Alster terpotong.
" Udah gapapa kok Alster sana baris biar aku berdiri disini " Ucap Naira tersenyum.
" Tapi kaki kamu nai.. " Ucap Alster.
" Udah sana " Ucap Naira melepaskan tangan Alster.

Sekarang Waktu Naira berjemur sisa lima menit, namun saat Naira menghadap kebawah Naira merasa penglihatan nya kabur dan juga kepalanya sangat pusing.
" Waduhh, iya gue belum sarapan, Gapapa Nai udah sering" Batin Naira, dan ia langsung memijat sedikit kepalanya, Namun sakit yang ia rasakan tak kunjung hilang tiba tiba saat Naira ingin melihat ke depan pandangannya gelap dan..

*Bugh ( Naira terjatuh )
Alster mendengar suara itu langsung berlari ke arah Naira, Alster melihat Naira terbaring lemah dengan wajah pucat pun langsung menggendong Naira untuk pergi ke uks.

Seluruh siswa siswi heboh melihat kejadian pagi ini, Aur sangat panik dan langsung berlari begitupun Daniel, dan Alden melihat itu menyusul ke uks, disisi lain Gara sangat tak suka melihat kejadian pagi ini begitupun dua cewe yang menabrak Naira pagi tadi.

" Ini kenapa Alster??! " Panik Salah seorang petugas Uks.
" Tadi dia di jemur bu dan pingsan!! " Panik Alster yang langsung menaruh Naira di atas tempat tidur uks.
" Nai Nai!! " Teriak Aur memasuki uks dan langsung memeluk Naira.
" Nai bangun dong nai!! pasti lo lupa sarapan dan cuman makan permen " Ucap Aur memeluk Naira.
" Aur udah sini dulu.. " Ucap Daniel menarik Aur dan menenangkan Aur.
Petugas uks mengecek keadaan Naira, wajah Alster terlihat panik melihat Naira yang terbaring lemah di atas tempat tidur.
" Bangun dong Nai.. " Batin Alster.

Beberapa menit kemudian Mata Naira terbuka, Alster dengan yang lain senang melihat Naira telah sadar.
" Sini biar saya saja yang bersihkan bu " Ucap Alster mengambil kotak P3K untuk luka Naira.
" Naiii!! lo kenapa bisa gini si nai " Ucap Aur memegang pundak Naira.
" Shh.. tadi tuh gue lupa sarapan terus mobil mogok jadinya lari lari deh kesekolah, pas udah di gerbang ada dua cewe nabrak gue gak tahu siapa jadinya kayak gini " Ucap Naira menjelaskan kejadian oagi tadi.
" Dua cewe? " Tanya Alster sambil membersihkan luka Naira.
" Jangan jangan Amora sama Liet.. " Bisik Daniel.
" Iya gue jg mikir itu " Ucap Alden.
" Kok pada bisik bisik " Tanya Aur.
" Ga-gapapa " Ucap Daniel.
" Gini aja kita tinggalin Alster sama Naira aja disini kita lanjut belajar di kelas aja oke " Ucap Alden menarik kedua temannya, Aur dan Daniel mengerti maksud Aldenpun langsung mengikut Alden.
" Gue beliin makanan ya? " Tanya Alster kepada Naira.
" Bubur sama permen ya Alster " Ucap Naira.
" No... permen nanti aja oke, makan bubur aja dulu, gue janji bakal gue beliin " Ucap Alster menatap Naira, Naira hanya mengangguk.