7

453 62 0
                                    

* Bruk
" Aaaaaaaaaaa!! "

Naira terjatuh, untung saja masih ada sisa ranting untuk nair naik ke atas, Naira berusaha sekuat tenaga untuk naik, akhirnya Naira naik keatas.
" Huh.. gue gimana pulangnya kalau gini " Ucap Naira.

( Alster, Daniel, dan Alden. )
" Kok gue ngerasa gak enak yah? " Ucap Alster.
" Perasaan lo doang gak usah di pikirin " Ucap Daniel menenangkan Alster.
" Nahh bener, udah ayo lanjut jalan " Ucap Alden.
" Semoga lo gapapa ya Nai " Batin Alster.

( Aur dan Liet )
" Naira sama Amora mana sih?? " Tanya Aur.
" Dibelakang kali ketinggalan jauh, udah diem mending lo diem! " Jawab Liet.

Naira sekarang sedang duduk dan mencoba berdiri namun kakinya berdarah mungkin akibat terjatuh tadi. Suara guntur terdengar, Naira mendengarkan itupun langsung bersembunyi di balik pohon, ia melipat kedua kakinya dan menaruh kepalanya di atas lutut sambil menangis, satu persatu tetesan Air hujan turun, Naira merasakan perih pada kakinya yang terkena Air hujan.

" Alster, Aur tolongin gue.. " Batin Naira.

Seluruh siswa siswi yang mengikuti Jurid malam telah sampai, Namun Alster, Daniel, Alden, dan Aur tak melihat Naira dan Amora.
" Naira mana yah? " Batin Alster.
" Ck! kan apa gue bilang mereka tuh gak ada, ini udah hujan! " Ucap Aur kepada Liet, Tiba tiba Amora datang dan berkata " Tolong! Naira hilang, gue gak lihat Naira pas selesai buang Air kecil tadi " Teriak Amora.
" Haha, bagus nih akting gue " Batin Amora.
" Naira Hilang??? !! " Tanya Aur dengan wajah panik.
" Maksud lo apa hah??! kok temen gue bisa hilangg, ini tuh hujan mor hujann! Naira takut Hujan!!  " Ucap Naira mendorong Amora, Daniel melihat itupun menarik Aur.
" Sudah sudah semuanya tenang, jika selama lima menit Naira belum muncul, kita sama sama cari Naira, karena kondisi sekarang masih hujan silahkan menunggu di temda masing masing " Ucap Bapak panitia, Seluruh guru panik apa lagi ayah Alster.
" Gak pak! saya harus cari Naira sekarang " Panik Alster yang langsung berlari ke arah tempat Naira pergi.
" Saya juga pak " Ucap Aur, Daniel, dan Alden pergi mengikuti Alster.
" Hehh Alster, Daniel, Aur, Alden!! " Teriak Bapak Panitia.
" Keadaan sekarang sedang hujan, yang mencari Naira Hanya Beberapa Panitia kalian semua tetap tenang disini bersama Pak kepala sekolah dan guru guru yang lain " Ucap Panitia tersebut pergi ke arah papan jurid malam.

Posisi Naira sekarang masih di balik pohon, ia merasa kan perih pada kakinya dan juga takut karena suara guntur yang selalu berbunyi.

Alster, Daniel, Aur, dan Alden sekarang mengikuti Arah panah, mereka terus memanggil Naira.
" Naiii!! lo dimana??!! " Teriak Aur sambil menangis.
" Tenang dulu nape si, kalau lo panik malah bikin susah nyarinya " Ucap Daniel memegang pundak Aur.
" Gimana mau tenang, Naira takut hujan dan!! " Ucap Aur.
" Nairaaa!! lo dimanaa?? " Teriak Alster, Alster terus berteriak, ia panik karena mendengar kata Aur kalau Naira takut hujan.
" Nairaaa!! " Teriak Alden.
" Kalian nyari disekitaran sini, gue mau nyari Naira di bawah " Ucap Alster pergi.
" Hati hati Al... " Ucap Daniel dan Alden.
" Udah gak usah nangis ayo kita nyari Naira " Ucap Daniel memegang tangan Aur.
" Nairaa!! " Teriak Alden.

( Alster pov )
" Nai lo dimana sih!! Naira " Ucap Alster yang terus berteriak, ia sangat panik, apa lagi suara guntur yang terus berbunyi.

Saat sedang berjalan kebawah, Alster mendengar suara tangisan dari arah balik pohon, ia terus mendekati pohon tersebut, ia yakin bahwa itu Naira. Saat melihat balik pohon, Benar saja ia melihat Naira yang telah basah kuyup dan gemetar.
" Nai!! naii " Ucap Alster menghampiri Naira dan langsung memeluk Naira.
" Lo gapapa kan Nai?? kok bisa disini sih Nai! " Tanya Alster sambil memeluk Naira, Naira yang merasakan pelukan Alster pun langsung membalas pelukan Alster sambil menangis.
" Alster ada guntur, kaki aku perih " Ucap Naira dengan suara yang pelan sambil menangis, Alster menggendong Naira untuk segera pergi ke arah tenda.

about al and naira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang