17

450 61 0
                                    

" Ngapain ngeliatin gue? " Tanya Alster.
" Salah? " Jawab Naira.
" Heh! pulang ayo udah jam berapa nih " Ucap Daniel.

Merekapun segera pulang ke rumah, Naira, Alster, dan Daniel makan bersama di meja makan, Dania berada di dalam kamar sedangkan Danis sekarang masih mengurus beberapa kerjaan di sekolah.

" Kayaknya gue mau pesen sesuatu di online shop " Ucap Naira.
" Pesan apaan? " Tanya Daniel.
" Lego " Jawab Naira.
" Titip gue juga mau " Ucap Daniel.
" Enak aja! orang saldo gue di aplikasinya kosong " Ketus Naira.
" Cod aja, gue yang bayar " Sambung Alster.
" Beneran? " Tanya Naira, Alster hanya menganggukan kepalanya.
" Okeee, gue pesen lima, buat gue, Alster, Daniel, Aur, sama Alden " Ucap Naira.
" Gue ngelihat lo seneng jadi ikutan seneng Nai.., kapan ya gue bisa ungkapin perasaan ini ke lo.. " Batin Alster.
" Ngapain ngeliatin " Tanya Naira.
" Ya ampunnn! dari tadi ribut mulu, udah cepetan Naik " Ucap Daniel menunjuk arah tangga.

Selesai mengganti pakaiannya, Naira duduk di atas tempat tidur sambil scroling aplikasi di ponselnya.
" Alster udah kayak ayah.., Naira jadi lihat Ayah kalau bareng sama Alster " Batin Naira sambil melihat foto Alster dengannya.

Hari telah malam, Naira mengisi baterai ponselnya dan langsung tidur karena ia merasa cukup lelah, apalagi besok ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari telah malam, Naira mengisi baterai ponselnya dan langsung tidur karena ia merasa cukup lelah, apalagi besok ujian.

Disisi lain Alster yang berada di dalam kamarnya sedang terfikir Naira.
" Oi! kenapa? kok kayak orang stres " Ucap Alden memasuki kamar Alster.
" Kayaknya gue suka Naira " Jawab Alster.
" Yaelah! udah ketahuan kali, kenapa emgnya mau gue bantuin? " Tanya Daniel.
" Emgnya bisa?  " Jawab Alster.
" Gampang, maunya kapan? " Ucap Daniel.
" Gak tahu, nanti aja, dah sono keluar " Ucap Alster menarik Daniel keluar dari kamarnya.
" Acieee! salting " Ejek Daniel.
" Ga jelas " Ucap Alster menutup pintu kamarnya

_________________

Hari telah pagi, Dania di bawah bersama Bi Rani menyiapkan sarapan, lagi lagi Naira dan Danis selalu tiba lebih awal di meja makan.
" Halo Bunda, Om, Bibi selamat pagi " Sapa Naira.
" Halo sayang " Jawab Dania.
" Halo cantik " Jawab Danis.
" Halo non " Jawab Bi Rani.
" Ck! emg yah tuh dua orang hobinya lambat " Keluh Naira, Dania dan Danis mendengarkan itu hanya tertawa kecil.

Sekarang semua telah berkumpul di meja makan, selesai menikmati sarapan, Naira, Alster, Daniel, Dan Danis pamit untuk pergi ke sekolah.
" Hati hati ya nak " Ucap Danis naik ke dalam mobil.
" Iya ayah " Jawab Alster dan Daniel.
" Siap om " Jawab Naira.

Sesampainya di sekolah, Naira, Alster, Daniel, Aur, dan Alden pergi ke arah ruang ujian mereka.
" Yuk bismilah, berdoa dulu sebelum masuk " Ucap Aur, mereka pun berhenti dan mulai berdoa bersama, selesai berdoa mereka masuk keruangan ujian.

Ujian di mulai, untung saja kemarin mereka belajar jadinya tidak terlalu pusing mengerjakan soal.
Beberapa jam kemudian ujian selesai, Queen mendatangi Alster " Hai Al! maafin soal kemarin yah " Begitu katanya sambil memegang tangan Alster.
" Eeeeehhh! lepasin tangan kakak gue! " Ucap Daniel menarik tangan Queen agar lepas dari tangan Alster.
" Gatel banget jadi cewe " Ketus Alden.
" Yang sabar ya nai.. " Bisik Aur.
" Dih gue gak jealous kok " Bisik Naira.
" Yakinn? orang lo aja kemarin bilang sama gue kalau lo suka terus baper sama Alster " Bisik Aur, Naira yangsung menutup mulut Aur.
" Gue bawa keluar bentar ya nih anak! ada urusan " Ucap Naira manarik Aur.
" Gak usah bilang bilang ke orang! " Ucap Naira.
" Aman! " Jawab Aur.
" Yeee aman aman, giliran Daniel yang suruh cerita pasti lo ceritain " Ucap Naira.

Alster, Daniel, dan Alden menghampiri Naira dan Aur.
" Ngomongin apaan? " Tanya Daniel.
" Soal... " Jawab Aur namun terpotong.
" Soal ujian! nah iya soal ujian kan Aurr " Ucap Naira menatapdan mencubit paha Aur.
" Aaadd.. i-iya soal ujian " Jawab Aur.
" Lepasin! " Bisik Aur.
" Lo jadi nginep kan? " Tanya Naira.
" Jadi.. " Jawab Aur.
" Untung aja gue bawa motor sendiri " Ucap Alden.
" Yaudah ayo pulang " Ajak Daniel.

Mereka pulang, untung saja Alden hari ini ikut menginap jadinya mereka mengadakan kemah kecil kecilan di depan rumah sebentar malam.
Namun Dania dan Danis tak bisa ikut karena ada urusan di luar kemungkinan pulangnya besok, jadi mereka hanya berlima di rumah bersama Bi Rani.

" Gue mau belanja sama Aur ke supermarket deket sini buat beli jagung sama mie " Ucap Naira turun menghampiri Alster.
" Gue anter pake mobil di garasi " Jawab Alster.
" Yesss! rame " Ucap Aur.
" Gue gak ikut mager banget anjrit, sini biar gue yang siapin tenda sm yang lain " Ucap Daniel.
" Beneran? " Tanya Alster.
" Iya, masa gue boong " Jawab Daniel.
" Babay Daniel! " Ucap Alden.

Sekarang mereka ber empat telah tiba di supermarket, Naira tidak lupa mengambil permen kesukaannya.
" Udah semua? " Tanya Aur.
" Udah kok " Jawab Naira.
" Kalian berdua pergi ke mobil duluan, biar gue sama Alden yang ngantri, nih kunci " Ucap Alster.
" Okay! " Ucap Naira mengambil kunci yang di berikan Alster dan langsung pergi bersama Aur ke mobil.

Tenda telah siap, begitupun jagung bakar serta mie, mereka berlima mulai menyantap makanan tersebut sambil bercerita banyak.

Selesai makan mereka bernyanyi dan tertawa sambil melihat bintang.
" Bintangnya cantik " Ucap Naira.
" Kayak lo Nai.. " Batin Alster.
" Seru yah kalau kita kayak gini terus, gak kerasa kita sekolah sisa setahun lagi " Ucap Aur.
" Kan kita masih bisa temenan baik dan ketemu terus, masing masing kita pasti punya pasangan dan bisa jalan jalan bareng " Jawab Naira.
" Bener tuh kata Naira, kita harus temenan sampai maut memisahkan baru kita bsa berpisah " Ucap Alden.
" Setuju! janji? " Ucap Daniel menaruh telapak tangannya untuk di satukan bersama dengan yang lain.
" Janji! " Ucap Mereka.
" Gue udah siapin kertas buat kita kubur di tanah dekat sini, dan bakal kita buka pas udah lulus " Ucap Aur menaruh lima lembar kertas dan juga 5 buah pulpen.
" Yuk taruh wish kalian buat selesai sma " Ucap Aur, mereka mulai menuliskan harapan mereka di kertas.

• Naira wishes •
Aku mau Alster bareng bareng terus sama aku, pertemanan kita berlima bakal lama, bunda sehat selalu panjang umurnya buar bisa temenin Naira terus, Bunda Dania dan Om Danis juga sehat sehat umurnya panjang, gak mau minta banyak tapi aku mau Alster jadi jodoh aku dimasa depan biar bisa munculin sosok ayah lagi.

• Alster wishes •
Gak mau minta banyak, sosok wanita yang kucari telah ada dihadapanku, aku mau ia menjadi wanita masa depanku, ia menjadi seperti bunda, dan aku menjadi seperti ayah di masa depan, Ayah, Bunda, Daniel panjang umur begitupun tante Nirmala.

Daniel, Aur, dan Alden berharap hampir sama seperti Alster dan Naira namun bedanya Daniel menaruh sosok wanita masa depannya adalah Aur begitupun Aur ia menaruh sosok pria masa depannya adalah Daniel, sedangkan Alden hanya ingin yabg terbaik.

Selesai menuliskan harapan, mereka mulai melipat kertas tersebut sampai kecil dan di masukan kedalam botol yang telah disiapkan Aur, setelah itu mereka langsung menggali tanah dan memasukan botor tersebut di dalam tanah.

" Kita buka pas udah lulus oke? " Ucap Aur.
" Oke " Jawab Naira, Alster, Daniel, dan Alden.

Sekarang mereka baring bersama sambil pegangan tangan menghadap kelangit, mereka mulai bercerita banyak terutama tentang sosok hitam di mimpi Naira.

Sekarang mereka baring bersama sambil pegangan tangan menghadap kelangit, mereka mulai bercerita banyak terutama tentang sosok hitam di mimpi Naira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
about al and naira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang