15

410 62 2
                                    

*Bruk ( suara badan Naira yang sekarang terjatuh dan tak sadarkan diri terbaring di jalanan )

( Alster )
" Perasaan gue kok gak enak yah? "
" Gue harus cepat pulang, pasti Naira ketakutan "

Daniel keluar dari kamarnya, ia pergi mengambil air kebawah, Tiba tina ponselnya berdering tertulis " Aurr ".
" Ngapain Aur nelpon? " Ucap Daniel.
" Halo, apaa kenapa? " Tanya Daniel.
" Naira mana? perasaan gue lagi gak enak banget inii "
" Tuh di atas " Ucap Daniel.
" Cek dulu plsss!!! "
" Iya iya bentar " Ucap Daniel naik ke atas.
" Naira! naiii " Panggil Daniel.
" Langsung buka aja nape si "
Saat Daniel membuka kamar Naira, ia tak melihat Naira di kamarnya.
" Aur! Naira gak ada " Panik Daniel.
" Hah! tuh kan apa gue bilang, gue kesana sekarang "
Sambungan telepon terputus, Daniel menelepon Alster, Alster mengangkat telepon Daniel saat sedang di perjalanan.
" Al! lo dimana sekarang!? " Tana Daniel.
" Di jalan habis nganterin Queen "
" Naira hilang Al! dia gak di kamar " Panik Daniel, Alster mendengar itu langsung mematikan sambungan telepon dan mempercepat kecepatan motornya, Pikiran Alster sekarang campur aduk, ia sangat cemas dengan keadaan Naira, Apa lagi ini sedang hujan deras.

Beberapa menit kemudian Alster memasuki komplek perumahan rumahnya, saat sedang melajukan kecepatan, Alster melihat seorang wanita terbaring di jalanan, ia menghampiri orang tersebut perasaannya sekarang sangat panik dan berfikir orang itu adalah Naira, saat ia turun dari motor, Alster melihat wajah Naira yang pucat sangat panik.
" Naira??!!! "
" Naii " Panik Alster menepuk pelan wajah Naiea, namun tak kunjung ada jawaban Dari Naira, dari kejauhan terlihat lampu mobil, ya benar saja itu adalah Aur, Aur turun dari mobilnya dan berlari ke arah Naira dan Alster.
" Nairaaa!! " Teriak Aur.
" Al! cepetan masukin Naira ke mobil gue " Ucap Aur panik, Alster langsung menggendong Naira ke dalam mobil Aur.
" Mau kemana lo?! " Tanya Aur melihat Alster keluar dari mobil.
" Motor gue? " Tanya Alster.
" Ck! itu gampang udah ayo!! pak jalan pak " Ucap Aur menyuruh Alster naik, dan mobil Aur sekarang telah berjalan menuju kerumah Alster.

Disisi lain Daniel dan Bi rani sangat panik sekarang, merka mondar mandir di depan pintu, tiba tiba Daniel melihat mobil Aur datang, Mobil tersebut di parkir di garasi Alster, setelah itu Alster langsung mengangkat Naira ke dalam rumah, mereka semua sekarng tengah panik setengah mati.
" Gantiin pakaian dia dulu Aur " Ucap Alster keluar dari kamar Naira dan menyuruh Aur masuk, selesai Alster menganti pakaiannya yang basah ia langsung ke depan kamar Naira.
" Ngapain lo sama Queen? " Tanya Daniel.
" Dia nyuruh gue jemput dia, terus pake segala minta tolong " Jawab Alster.
" Gue gak setuju lo sama Queen " Ketus Daniel menatap sinis Alster.
" Yang sama Queen siapa? orang gue aja suka sama Naira " Ucap Alster.
" Hah! apa lo suka Naira " Kaget Daniel.
" Aduuuuhh pake acara kecoplosan lagi " Batin Alster.
" Diem. " Ucap Alster menutup mulut Daniel.
" Udah? " Tanya Alster melihat Aur keluar kamar.
" Udah, kok Naira bisa kayak gitu? " Tanya Aur.
" Gue aja lagi gak di rumah " Jawab Alster.
" Bareng Queen? di luar? " Ucap Aur.
" Andai lo tau ya Al, kalau Naira it... " Ucap Aur.
" Aduuuuuu hampir aja " Batin Aur.
" Kenapa? " Tanya Alster.
" Ck! kalian berdua bisa diem gak sih, tuh sana Naira buruan kasih kompresan " Ucap Daniel.
" Biar gue aja. " Ucap Alster masuk ke dalam kamar Naira.
" Yuk ke bawah, masak mie " Ajak Daniel kepada Aur.
" Alden mana? " Tanya Aur sambil berjalan turun ke bawah.
" Mau manggil? " Tanya Daniel.
" Boleh tuh! ayo " Ajak Aur.

( Alster and Naira )
Wajah Naira sekarang sangat pucat, badannya dingin, Alster mematikan Ac dan memakaikan Naira selimut, setelah itu mulai mengompres Naira.
" Maafin gue ya Nai.. " Batin Alster, sedari tadi Alster merasa bersalah, beberapa menit kemudian setelah Alster mengompres Naira, tiba tiba Naira terbangun.
" Al..Alster tolongin aku Al " Ucapnya dengan nada sangat pelan.
" Gue udah disini Nai.. " Ucap Alster memeluk Naira, Naira yang merasakan pelukan Alster merasa hangat, Alster merasakan nyaman saat memeluk Naira sekarang.

Naira mulai tertidur, Alster melepaskan pelukannya, ia pergi keluar untuk menyuruh Aur menginap disini sementara menemani Naira di kamar.

Selesai Aur makan bersama Daniel dan Alden ia segera naik ke atas untuk menemani Naira, Alster, Daniel, dan Alden sekarang sedang berada di ruang tv sambil bercerita tentang Naira yang bisa pingsan di jalan.
" Emgnya kalian berdua gak ngerasa gitu kalau Amora, Queen, sama Liet kayak kerja sama " Ucap Alden.
" Gue juga ngerasa gitu " Ucap Daniel.
" Jangan nge fitnah " Jawab Alster.

Aur mengecek ponsel Naira, untung saja password nya masih menggunakan tahun bulan tanggal lahir Naira.
" Amora!? " Ucap Aur membaca pesan yang di kirimkan Amora.
" Ck! awas aja tuh cewe " Geram Aur.

( Skip pagi )

Pagi ini Naira dan Alster tak pergi ke sekolah, yang pergi ke sekolah hanya Aur, Daniel, dan Alden. Alster ingin menemani Naira di rumah hari ini.

Naira terbangun dari tidurnya, ia turun kebawah.
" Udah bangun? " Tanya Alster yang melihat Naira turun, Naira hanya menganggukkan kepalanya. Alster mengambilkan Naira bubur berseta Air hangat.

" Makan dulu. " Ucap Alster memberikan semangkuk bunur dan juga air hangat di dalam gelas, Naira mengambil bubur tersebut dan mulai memakannya, saat sedang makan Alster bersin.
" Sakit? " Tanya Naira memegang dahi Alster.
" Bersin doang. " Ucap Alster menatap Naira yang sedang memegang dahinya.
" Panas, udah makan? " Tanya Naira.
" Udah. " Jawab Alster.
" Lanjut dulu makannya " Ucap Alster, Naira pun langsung melanjutkan makannya, selesai makan ia meminum air hangat yang telah di siapkan Alster.

Disisi Lain Aur, Daniel, dan Alden sedang berjalan membuntuti Amora dan Liet.
" Tuhh! kan apa gue bilang dia tuh temenan sama Queen " Bisik Aur.
" Hahahaaha! pasti Naira gak masuk karena pingsan di taman " Ucap Amora tertawa.
" Gak tahu aja, kalau kemarin gue minta tolong cuman buat Alster gak cepet pulang " Ucap Queen.
" Ck! mor tapi kenapa lo kayak gini sih? " Tanya Liet.
" Gue suka sama Alster bego, tapi si Naira gatel jadi cewe " Ketus Amora.
" Emang yah! tuh cewe anjing " Ucap Aur yang ingin menghampiri Amora namun di tarik oleh Daniel.
" Jangan sekarang.. " Ucap Daniel menatap Aur.
" Bener, yuk ke kelas " Ajak Alden.

Naira dan Alster sekarang sedang di ruang tamu, Naira membawa air kompresan untuk mengompres Alster.
" Ngapain? " Tanya Alster, Naira langsung menempelkan Kain habgat tersebut di dahi Alster.
" Nah... baring aja disini " Ucap Naira.

Tiba tiba ponsel Alster berdering, tertulis bunda di layar ponsel Alster.
" Halo bun " Sapa Alster, Alster mendengar suara tangisan bundanya di dalam telepon.

Kira kira kenapa yaaa??
yukkk jangan lupa vote dan ramein cerita ini biar aku semangat ngetiknya

stay tune terus semua🫶🏻🫶🏻

terima kasih all

about al and naira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang