Ini sudah kopi ketiga yang diseduh Paul hari ini, ia sampai tidak enak hati untuk meminta bantuan OB, dan menyeduh sendiri kopinya. Pekerjaannya lumayan banyak hari ini. Tadi pagi-pagi sekali ia sudah melakukan peninjauan ke lapangan untuk proyek perpustakaan kota. Ia baru kembali ke kantor sekitar pukul sembilan, dan dari pukul sembilan sampai pukul setengah satu siang ini lah dia sudah menghabiskan tiga gelas kopi sambil merevisi desain yang kali ini sudah untuk keempat kalinya. Salahnya juga waktu itu tidak mengikuti pertemuan sehingga membiarkan Rony mengiyakan seluruh keinginan klien termasuk yang tidak masuk akal seperti ini.
Paul mengurut pelipisnya agak kuat, kepalanya terasa berat sekarang, penampilannya juga sudah tidak karuan, rambutnya sudah berantakan, kancing baju paling atasnya bahkan sudah tidak bertaut lagi.
"Haaah." Pria itu meregangkan otot lengan dan punggungnya. Sedikit kaget saat melihat jam yang sudah nyaris menunjukkan pukul satu.
"Pantesan laper." Gumamnya.
Ia merogoh ponsel yang sejak tadi dia abaikan karena kencannya dengan tumpukan pekerjaan, dan Paul berdecak, notifikasi pesan yang tampil di layar kuncinya malah membuat suasana hatinya tidak baik.
From : +628125xxxx741
Pauli, aku rasa kita perlu bertemu, it's been along time, kamu beneran udah balik kan?Yang selanjutnya dilakukan Paul adalah menghapus ruang obrolan itu seperti beberapa hari yang lalu, saat pemilik nomor itu pertama kali mengiriminya pesan setelah beberapa lama. Sempat terpikir untuk memblokir nomor tersebut namun dia urungkan, dan memilih untuk menyimpan kembali benda persegi panjang itu.
Rony menghampiri Paul tepat saat ia sedang merapikan meja kerjanya. Rony bahkan hampir tertawa melihat kondisi Paul sekarang.
"Powl, gue ngerasa bersalah liat lo kaya gini." Rony terkekeh. Sementara Paul hanya menghela napas kasar.
"Salah lo emang, Elo iya iyain aja maunya Pak Bono, padahal yang kemaren itu udah sesuai maunya, kayanya tu orang emang sengaja deh." Keluh Paul, padahal ia termasuk orang sangat jarang mengeluhkan soal pekerjaannya. He is so passionate about his job anyway. Tapi kliennya yang satu ini memang agak keterlaluan.
"Sorry deh, gue udah males nanggepin tu orang soalnya kemaren." Sesal Rony sambil menepuk bahu Paul. Pria itu hanya mendelik kesal.
"Ya udah yuk berangkat, atau lo mau ke toilet dulu, muka kusut banget tuh." Pede Rony lagi, namun kali ini Paul seperti tidak paham.
Temannya sejak kuliah itu menatap Paul jengah, sebenarnya ia sudah bisa menebak arti ekspresi yang ditunjukkan Paul.
"Jangan bilang lo lupa." Decak Rony.
"Apaan?"
Rony mengepalkan tangannya dan meninju udara. "Kebiasaan sih lo, gue udah kasih tau lo semalem, Salma ngundang kita ke acara opening cafenya, kan lo yang desain tuh cafe." Jelas Rony sambil menunjukan pesan yang dia kirimkan pada Paul semalam.
"Sorry, gue gak baca pesan lo." Sahut Paul enteng mengundang kekesalan Rony. "Ya udah gue ke toilet dulu, tunggu." Imbuh Paul lalu berjalan dengan langkah besarnya ke arah toilet.
"Cepetan." Teriak Rony tidak sabar.
-oOo-
Kedua pemuda itu sampai di cafe dengan tema luar angkasa, tepat di pintu masuk tertulis "Welcome in your space", Paul masih ingat saat temannya meminta Paul membuatkan desain untuk cafe impiannya, tempat dengan atmosfer ruang angkasa yang kental tapi tidak berlebihan, ada mural planet dan astronaut yang dilukis di dinding bagian dalam. Lantai bawah cafe itu di desain khusus untuk anak muda kekinian, dengan spot foto yang keren dan tempat makan yang cozy. Sementara di bagian atas sengaja di buat ramah anak, dan lebih homey tapi tetap dengan tema luar angkasanya. Paul tersenyum senang salah satu karyanya bisa diterima dan dinikmati estetikanya oleh banyak orang.
![](https://img.wattpad.com/cover/341088957-288-k106257.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Got Me From Hello (Paul x Nabila) -Republish-
AléatoireBlurb Setelah beberapa tahun melarikan diri hingga ke Swedia, Paul memutuskan untuk kembali pulang. Bukan tanpa alasan, tapi ternyata justru di tempat yang pernah dia tinggalkan, ia menemukan bahagia yang ingin dia kejar. Seorang gadis yang tanpa sa...