4. Kenyataan Pahit

61 7 0
                                    

Satu minggu sudah Lesti dan Tiara berada di Jakarta. Pihak kampus memberi mereka ruang untuk sejenak menikmati indahnya kota Jakarta. Dua hari disibukkan dengan acara perlombaan dan selebihnya mereka gunakan untuk liburan sejenak.

Tepat pukul 07.00 WIB, Lesti dan Tiara sampai di tanah kelahiran mereka, tanah tempat mereka tumbuh dan berkembang, tanah tempat mereka menjalani suka dukanya kehidupan.

"Akhirnya, sampai bandung juga ya, Les," ucap Tiara.

"Iya, Ra. Alhamdulillah, bisa tiba di Bandung dengan selamat," jawab Lesti dengan senyum merekahnya.

Tidak sabar rasanya, berbagi cerita dengan kedua orang tuanya tentang pengalaman satu minggu yang ia dapat. Membayangkan wajah ayah bundanya yang akan antusias mendengar ceritanya membuat Lesti tidak sabar ingin segera pulang ke rumah.

"Les, itu Ayah dan Bunda deh kayaknya," ucap Tiara yang melihat kedua orang tua Lesti.

"Oh iya, itu Ayah dan Bunda. Ke sana yuk, Ra," ajak Lesti antusias.

Kedua gadis cantik tersebut menghampiri orang tua Lesti dan bersalaman dengan khitmad.

"Ayah, Bunda, dede kangen banget," ucapnya memeluk erat kedua orang tuanya.

"Sama Ayah dan Bunda doang nih? Sama kakak nggak?" sahut Riyan.

"Eh, Kak Riyan juga ikut? Kirain tadi cuma Ayah dan Bunda." Lesti baru menyadari kehadiran kakaknya.

"Kamu udah dijemput, Nak?" tanya Bunda pasa Tiara.

"Eh, Bun, Tiara nggak dijemput, mami sama papi lagi ada urusan," jawab Tiara.

"Oh, kalau begitu, bareng kita aja, nanti kita anterin ke rumah," ajak Ayah.

"Nggak usah, Yah. Tiara naik taksi aja, nanti ngerepotin," jawab Tiara sungkan.

"Kayak sama siapa aja, Ra. Udah, ayo ikut, pasti capek, kan?" Lesti memaksa Tiara.

Dengan sedikit ragu, Tiara ikut pulang bersama dengan Lesti dan keluarganya. Seperti yang dikatakan Ayah tadi, mereka mengantarkan Tiara terlebih dahulu baru kemudian pulang ke rumah.

***

"Udah makan belum tadi?" tanya Bunda pada Lesti.

"Tadi diperjalanan udah makan, Bun," jawab Lesti.

"Ya sudah, ke kamar bersih-bersih, terus istirahat. Nanti sore ada tamu," ucap Bunda.

"Siapa?" tanya Lesti penasaran.

"Nanti juga tahu sendiri. Sekarang bersih-bersih dulu, istirahat, biar bugar kembali," ucap Bunda tidak ingin menjelaskan apa pun.

Sejujurnya Lesti masih penasaran, tapi ia tidak ingin bertanya kembali. Tubuhnya juga sudah sangat lelah, setelah perjalanan jauh. Maklum mereka ke Jakarta dengan menggunakan mobil, sebenarnya dari pihak kampus dan Billar juga sudah menawarkan untuk naik pesawat biar lebih cepat dan tidak capek diperjalanan, tetapi dasarnya Lesti yang memang fobia ketinggian, ia lebih memilih menempuh perjalanan dengan mobil meski harus berjam-jam diperjalanan.

Lesti bangun saat adzan dzuhur berkumandang. Setelah melaksanakan kewajibannya, Lesti turun menemui keluarganya. Dilihatnya, sang bunda sedang berkutat dengan peralatan dapur.

Penerang RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang