17. Selangkah Menuju Graduation

89 8 7
                                    

Setelah kejadian itu kini hari - hari Lesti dan Billar sudah kembali normal. Perusahaan 'MBA Compeny' yang dipimpin Billar sudah kembali pulih seperti sedia kala.

"Loh, sayang, kok belum siap-siap." tanya Billar pada Lesti.

Lesti menghentikan kegiatannya membereskan piring kotor yang di gunakan sarapan tadi, kemudian menatap Billar dengan senyuman manisnya. "Dede gak ada kelas pagi kak. Nanti jam 9 baru ada kelas."

"Jadwal ngampusnya masih nanti jam 9, Kak."

"Katanya Kakak ada rapat pagi via zoom, kok belum siap-siap?"

"Habis ini, Sayang!"

"Eee, kamu hari ini sidang kan ya, Sayang?"

"Iya, Kak! Doain lancar ya."

"Pasti! Maaf ya, Kakak nggak bisa hadir."

"Maaf ya, Sayang, kayaknya kakak nggak bisa hadir pada saat kamu sidang. Kakak ada meeting penting habis rapat," ucap Billar sendu, tangannya terulur membelai kedua pipi istrinya.

"Dede ngerti, Kakak. Gak usah merasa bersalah gitu dong, ah, yang penting Kakak doain dede, itu udah cukup. Kakak kerja kan juga untuk dede. Kerja yang rajin ya, Sayang, biar bisa beliin dede dunia dan isinya." Lesti tertawa renyah diakhir kalimatnya.

Billar juga ikut tertawa. "Dasar perusak suasana, orang lagi haru juga," kekeh Billar.

Lesti nyengir. "Biar gak sedih-sedihan, enakan juga bercanda, Kak. Udah ih, sana, udah mau jam 7 ini nanti yang lainnya udah pada nunggu loh, Sayang."

"Tega sekali kamu Ani, mengusirku dari rumah. Apa salahku, Ani?" ucap Billar dramatis.

Lesti terkekeh. "Krik. . Krik. . Krik. . Semangat Kakak, coba lagi ya. . Hahaha. Ih, gelih dede dengarnya, Kak. Dramatis sekali Bapak Billar ini ya."

Setelah kepergian Billar, Lesti melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

***

"Akhirnya selesai juga," gumamnya sambil merentangkan tangan.

Lesti kemudian menghampiri Bi Lala yang sedang mengepel. "Bi baju kotornya gak usah di cuci ya, biar dede aja. Bibi beres-beres rumah aja, masak sama cuci baju biar dede sendiri yang ngerjain."

"Kalau mau makan ambil di dapur ya, Bi, udah dede siapin." ujar Lesti pada Bi Lala.

"Iya, Buk, terimakasih banyak. Saya jadi nggak enak, kok jadi saya yang dimasakin sama Ibu," ujar Bi Lala nggak enak hati.

Lesti tersenyum ramah. "Nggak apa-apa, Bi! Makasih ya udah mau bantu dede beresin rumah."

"Boleh". Jawab lesti.

Bi Lala adalah asisten rumah tangga yang baru satu minggu dipekerjakan oleh Billar. Awalnya Lesti menolak, dengan dalih bisa mengurus semuanya sendiri, tapi Billar tetap kekeh mencari asisten rumah tangga untuk membantu meringankan pekerjaan istrinya.

Ketika sedang asyik berbicang dengan Bi Lala, tiba-tiba ponsel Lesti berdering.

📱📞 Tersambung.

"Assalamu'alaikum, Ra, kenapa?"

"Wa'alaikum salam, Les. Lu sidang hari ini juga kan?"

"Iya! Eh, sekalian nanti aku nanti nebeng ya, Ra. Jemput ke rumah."

"Emang Pak Suami keman, Buk? Tumben minta dijemput, apalagi hari ini sidang yee kan, nggak ditemani Pak Suami, Buk?"

"Kak Billar ada rapat via zoom jam 8, Ra, lanjut meeting katanya, makanya aku minta jemput kamu. Tadi Kak Billar sih bilang nggak bisa dateng."

Penerang RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang