Chapter 15 : "I'm Strong!"

1K 66 118
                                    

"Anna, apa kau melihat Lily?" Tanya Kyson yang mendapati Anna di ruang kerjanya.

"Lily? Bukankah dia ada di kamarnya?" Anna mengernyitkan keningnya. Ia lekas bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Kyson.

"Sejak semalam ia tidak keluar dari kamarnya, aku sempat melihatnya masih tertidur, mungkin Lily kurang enak badan" terang Anna, ia bangkit dan berjalan menghampiri Kyson.

"Kau yakin? Pintu kamarnya terbuka, tidak ada Lily di sana! Kamarnya berantakan!" Ungkap Kyson, wajahnya semakin terlihat khawatir.

"Apa kau bilang?" Mendengar itu, Anna segera berlari menuju kamar Lily yang letaknya memang cukup jauh dari ruang kerjanya. Lalu di ikuti Kyson yang juga ikut berlari di belakang.

**************

"CHRIS!!! CARI LILY!!!" Anna berteriak histeris kala netranya menangkap lemari pakaian Lily sudah kosong.

"AKU TIDAK MAU TAHU! CARI LILY SAMPAI KETEMU!!!" Teriak Anna lagi.

"Tapi, aku harus mencarinya kemana?" Chris mengatur nafasnya pelan-pelan, rasanya sesak karena harus berlari setelah mendengar Anna teriak-teriak.

Satu persatu semua penghuni club mulai berdatangan setelah mendengar keributan yang berasal dari teriakan Anna, ia panik karena Lily benar-benar menepati ucapannya untuk pergi. Arcer yang baru datang karena harus take pagi, juga harus ikut kena sasaran kemarahan Anna.

Kenapa tidak ada seorang pun yang melihat Lily pergi, padahal club tidak pernah terlihat sepi. Itu benar! Hanya saja, kamar yang di tempati Lily letaknya cukup jauh dari keramaian, kamar ini berada di bagian ujung bangunan.

Kamar-kamar tersebut memang sengaja di sediakan untuk tamu-tamu VVIP, dimana para tamu akan sangat dijaga privasinya. Kemungkinan untuk keluar masuk kamar akan minim disadari oleh penghuni lainnya. Itulah mengapa, kepergian Lily begitu transparan.

Kyson lebih dulu pergi setelah ada hal yang membuatnya tiba-tiba teringat akan sesuatu, setelah itu disusul Chris dan Arcer. Namun, mereka saling berlawanan arah, Sementara Anna buru-buru meraih ponsel dari saku blazernya tuk kemudian melakukan panggilan telepon dan beberapa petugas keamanan, diminta Anna untuk memeriksa cctv-nya.

**************

BUGH! BUGH! BUGH!

"BAJINGAN!' Kyson melayangkan pukulannya ke arah perut Damon.

"HEI KYSON! STOP IT!" Alvin ingin melerai keduanya, namun Kyson terlalu kuat menarik tubuh Damon yang hampir tak berdaya.

"KYSON! KYSON!" cegat Marcell yg juga ikut melerai.

"Apa yang kau katakan pada Lily? Kenapa dia pergi?! Jawab bajingan! Jawab!" Geram Kyson, ia mencengkram kuat kerah kemeja Damon hingga tubuhnya sedikit terangkat.

"Aku tidak mengatakan apa-apa padanya" Damon mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya menggunakan bantalan tanganya.

"Jangan bohong! Semalam kau datang menemuinya, kan?" Menggertakkan giginya "Seharusnya aku menyadari. jika, semalam kau menelponku karena tidak benar-benar ingin bicara padaku! Kau mengalihkan pembicaraan karena kau ingin mencari dimana posisiku! Iya kan?" Tuduhnya lantang

"Brengsek!" Kyson mendorong Damon hingga terjungkal ke lantai.

Alvin lekas membantu Damon untuk bangkit bersamaan melempar tatapan intimidatif ke arah Kyson dan Damon, Alvin dan Marcell masih belum menangkap akar dari permasalahan yang terjadi, kenapa kedua sahabatnya saling terlibat dalam perkelahian.

"Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Alvin dengan garis kerut di dahinya.

"Bajingan ini......" Kyson menahan ucapannya, menata kekesalannya agar tidak kembali melayangkan bogem mentahnya "Arghhh....persetan dengan kalian!" Kyson mengibaskan kedua tangannya lalu pergi begitu saja.

Surrogate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang