Chapter 20 : "Endless Tale" part 1

739 65 46
                                    

"Good morning, Mrs Lily" sapa seorang suster yang datang membawa nampan berisikan obat-obatan yang kemudian di letakkannya di nakas sebelah ranjang Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good morning, Mrs Lily" sapa seorang suster yang datang membawa nampan berisikan obat-obatan yang kemudian di letakkannya di nakas sebelah ranjang Lily.

"Good morning" sahut Lily tidak bersemangat.

"Bagaimana keadaan Nyonya hari ini? Saya harap Nyonya semakin membaik dan tentu bahagia karena malaikat kecil ini" Suster itu menyentuh pipi si bayi dengan mengusapnya lembut.

"Siapa namanya? Nyonya sudah memberinya nama?" Suster tersenyum menatap Lily, sementara Lily hanya menggeleng.

"Berikan nama yang indah untuknya, di setiap nama yang indah. Tentu terselip doa yang baik untuk mengiringi langkahnya hingga tumbuh dewasa nanti" suster itu tetap tersenyum, sedangkan Lily hanya bisa menatap bingung.

"Aku belum memikirkan namanya" jawabnya singkat.

"Baiklah, pikirkan pelan-pelan nanti"

"...emmm, bisakah saya meminta identitas anda, Nyonya? Dan dimana suami anda? Sejak semalam saya belum melihat siapapun mendampingi anda disini" tanya suster yang sontak membuat Lily terlihat kikuk.

Menatap bayinya "Kami tidak memiliki siapapun" suster tercengang

"Tidak ada....." Kata Suster ragu

"Siapapun?" Lily mengangguk lamat-lamat.

Suster itu pun duduk di sisi ranjang, memandangi Lily sambil tersenyum manis. Tatapan iba yang terlampau menorehkan kesedihan teramat dalam, menciptakan pupil matanya memerah dan begitu redup.

Apa yang dipikirkan Lily? Suster yang menyadari kesedihan itu lantas mengulurkan tangannya meraih jemari Lily yang tengah membungkus kepala sang bayi.

"Anda ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Suster itu. Sementara Lily hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak apa, saya tidak akan memaksa anda Nyonya" sambung Suster itu lagi.

Hingga akhirnya Lily menunduk dan terdiam beberapa saat dan lama-kelamaan ia menangis tersedu-sedu, Suster itu dengan sigap merengkuh tubuh Lily tanpa menutupi tubuh sang bayi.

"Baiklah, saya tahu..anda sedang tidak baik-baik saja. Jangan menangis, Nyonya" menepuk-nepuk pundak Lily.

"Aku..." Nafas Lily tersengal-sengal.

"Tenangkan dirimu, Nyonya" Suster itu menatap Lily dengan penuh ketulusan.

"Tidak apa, lebih baik anda istirahat. Jika suasana hatimu kembali tenang, Ny. Lily bisa memanggilku dan bicara, oke?" Tukas Suster itu memberi tawaran.

"Bisakah saya membawanya? Ia perlu tempat yang hangat" mengulurkan tangan pada sang bayi.

"Putriku sehat, bukan?" tanyanya cemas.

"Tentu saja, Nyonya! Ia sehat! Jangan khawatir, kami akan melakukan yang terbaik untuk anda dan putri cantik ini" mengambil alih sang bayi dari gendongan Lily.

Surrogate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang