Chapter 17 : "She's Beautiful"

715 67 95
                                    

☘️3 BULAN KEMUDIAN ☘️

"Good morning, Girls"

"Good morning Jarell" tersenyum manis.

"Ohh..so sweet"

Jarell datang menyapa sembari mengulurkan tangannya, meraih buku jemari Lily yang terlihat memerah karena dinginnya udara pagi hari.

"Kau siap?" Tanya Jarell

"...hmmmm" Lily mengangguk

"Ayo, pakai mantelmu" pinta Jarell yang dimengerti Lily.

"Jarell..." Panggil Lily.

Jarell mengurungkan niatnya untuk pergi setelah menurunkan jemari Lily yang sempat di genggamnya, ia menoleh pada Lily yang masih terlihat tersenyum padanya.

"Ada apa?" Tanya Jarell yang menatap Lily lekat-lekat.

"Apa penampilanku sudah benar? Apa aku masih terlihat cantik?" Lily tersenyum ragu pada Jarell.

"Kau sangat cantik, ah tidak! Maksudku kalian sangat cantik" Jarell tersenyum lebar seraya mencengkram pergelangan tangan Lily.

"Kau sangat cantik, ah tidak! Maksudku kalian sangat cantik" Jarell tersenyum lebar seraya mencengkram pergelangan tangan Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya......" Lily menahan ucapannya.

"Hanya apa?"

"Aku hanya tidak percaya diri dengan penampilanku yang semakin terlihat gendut" Lily menurunkan pandangannya bersamaan dengan bibir yang terkatup rapat.

"Tidak! Kau tidak seperti itu..." Jarell tersenyum manis seraya memiringkan wajahnya "Di dunia ini, kau tetap wanita yang paling cantik meski kau terlihat gendut sekalipun" Lily menaikkan wajahnya kemudian tersenyum karena tersipu malu.

"Lalu, bagaimana denganmu? Kau tidak merasa malu jalan berdampingan denganku?" Tanyanya ragu.

"Tentu saja tidak"

"Benarkah?" Jarell mengangguk sambil terkekeh.

"Hei! Kalian belum siap juga?" Seru Ny. Dorothy yang berdiri di depan pintu, sontak Jarell dan Lily menoleh bersamaan.

"Baik ibu, kami akan segera bersiap" sahut Jarell sambil tersenyum dan diikuti Lily yang juga tersenyum tipis pada Ny. Dorothy

"Jangan lupa tersenyum!" Seru Darla yang muncul dari balik pintu menghampiri sang Ibu kemudian memeluknya. Tentu saja teriakan itu mengundang tawa Ny. Dorothy.

"Aku tahu..thank you baby" Ujar Lily yang menoleh pada Darla.

Seruan itu memang sengaja di tujukan untuk Lily, di setiap mengawali pagi hingga petang tiba, Darla begitu antusias kala raut wajah yang selalu didapatinya murung kini tak lagi ada.

Lily berhasil melewati masa-masa itu, masa dimana hidupnya begitu kelam, begitu hancur dengan keputusasaan yang tidak ada habisnya. Dan seiring berjalannya waktu Jarell dan keluarganya berhasil mendamaikan Lily dengan masa lalunya.

Surrogate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang