Surrogate

EPILOG

"Trust me?"

Gadis kecil itu mendongak menatap ragu pada sang Ibu, bola matanya seakan meminta ungkapan lebih dari sekadar percaya pada keraguannya sendiri.

Namun, tak lama kemudian jemari mungil itu mengudar dengan sendirinya. Langkah kecilnya mulai berjengit lambat, sang Ibu sontak mengukir senyum kecilnya kala sang buah hati mulai berjalan menjauhinya.

Di langkah yang nyaris mendekati objeknya, gadis kecil itu kembali menoleh kebelakang, menatap Ibunya guna meminta kepastian. Sang Ibu hanya menganggukkan kepalanya lamat-lamat sambil tersenyum hangat.

Detik ke 5 setelah gadis kecil itu beralih menatap ke depan, 1 tangan kirinya mengulur meraih jemari sosok yang tengah duduk melamun membelakanginya. Menerima sentuhan itu sontak membuat sosok tersebut terkesiap hingga spontan ia menepis tangan mungil itu.

"Dady" panggilnya dengan suara yang terdengar lucu.

Sosok itu menoleh ke samping "Missy?" menatap tidak percaya pada gadis kecil itu.

Siapa lagi? Tentu saja sosok itu adalah Damon, ia terkejut melihat bocah cantik dan menggemaskan itu sudah berdiri tepat di sebelahnya.

"Dady" panggil Missy lagi.

"Ya nak, ini Dady. Kemarilah"

Damon menggerakkan kursi rodanya berputar menyamping, setelah posisi Damon dan Missy saling berdekatan, barulah Damon menyadari jika Lily juga berdiri tidak jauh di belakangnya. Kontak mata itu beberapa saat saling bertabrakan, namun tidak ada sapaan apapun yang menunjukkan jika situasi ini perlu adanya penyambutan.

"Missy datang untuk Dady?" Tanya Damon ragu, Missy pun menganggukkan kepalanya pelan.

"Benarkah?" Missy mengangguk lagi.

"Missy tidak akan meninggalkan Dady?" Tanya Damon khawatir dan Missy pun menggeleng.

"Benarkah itu?" Kata Damon mengulangi rasa ketidakpercayaan nya.

"Bolehkah Missy memeluk Dady?" Tanya Missy dengan suara lucunya.

"Tentu saja, tentu saja boleh sayang. Kemarilah!" Sambut Damon yang mulai berkaca-kaca

"Peluk Dady" Damon mengulurkan kedua tangannya.