Chapter 13 : "Cause' I miss you"

899 66 101
                                    

"Bisa kita bicara?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa kita bicara?"

Lily yang tengah melamun, terkejut dengan sosok pria yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahnya.

"Maaf, aku tidak menerima tamu" ucap Lily dengan nada pelan.

Lily yang tadinya tengah duduk sambil menikmati segelas mocktail dengan potongan banyak buah di dalam gelasnya, tiba-tiba saja berdiri dan berniat ingin pergi. Namun tangan pria itu lebih dulu menahan langkahnya.

"Aku hanya ingin bicara sebentar saja, setelah itu aku akan segera pergi dari sini"

Lily terdiam bukan karena menuruti permintaan pria tersebut, dayanya tak cukup kuat untuk tetap melanjutkan langkahnya pergi, mau tidak mau Lily pun menurut. Ia kembali duduk di kursinya tuk kemudian diikuti oleh sang pria yang juga duduk saling berdampingan.

Suasana menjadi canggung, iris pria ini beberapa kali tertangkap melirik ke arah gelas minuman Lily, mungkin ada yang di lihatnya aneh dari gelas tersebut.

"Aku tidak bisa lama-lama" ujar Lily guna memecah keheningan.

"Kau...masih ingat denganku?" Tanyanya pada Lily

"Hmmm..aku masih ingat" jawab Lily sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kau Kyson Owen, semua wanita di sini hampir mengenalmu" imbuh Lily.

"Maaf, jika kedatangan ku membuatmu tidak nyaman"

"Ya! Aku sangat tidak nyaman sekarang"

"Tenang saja, aku datang sendiri! Kau bisa mempercayaiku"

Lily yang tidak percaya, menatap Kyson dengan kesan menegaskan. Kyson terlihat salah tingkah karena Lily terlihat seperti memberi sebuah ancaman.

"Oke...oke....aku tidak sendiri! Aku datang bersama Marcell, dia ada di lantai 3 dan sekarang si gila itu teler dengan jalangnya" ungkapnya menerangkan.

"Kali ini aku bicara benar, kau bisa mengeceknya kesana!"

"Lalu? Apa yang kau lakukan disini? Memangnya, apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

Lily menjauhkan gelas minumnya dengan mendorongnya menggunakan 2 jari tangan kanannya, ia tak lagi berminat untuk menghabiskan mocktailnya yang hanya tinggal tersisa setengah. kedatangan Kyson seketika merubah suasana hatinya. Padahal malam ini, Lily berniat untuk lekas kembali ke kamarnya kemudian tidur, setelah sebelumnya melakukan sesi pemotretan yang begitu terasa menguras tenaganya.

Hanya sesi foto, tapi kenapa begitu membuatnya cepat merasa lelah. Beberapa kali Anna menawarkan untuk off hari ini, Lily tetap bersikeras untuk tetap bekerja. Sungkan saja pada Anna yang begitu memperlakukannya dengan sangat baik, khawatir jika tiba-tiba Anna berubah pikiran dan di kemudian hari ia mengusir Lily karena tak lagi bekerja dengan profesionalitas nya.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Kyson, Lily seketika mengernyitkan keningnya.

"Untuk apa kau menanyakan kabarku? Baik ataupun tidak? Aku rasa tidak berpengaruh apapun untukmu" Ujar Lily, raut wajahnya kembali datar setelah garis di keningnya mengurai.

Surrogate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang