Kegiatan shani dan jinan sebagai penyiar radio telah selesai. Setelah mereka melakukan evaluasi dengan tim radio 48FM dan berdiskusi mengenai siaran berikutnya selesai, mereka langsung berpamitan pulang karena memang mereka perlu istirahat sejak tadi pagi sampai hampir malam mereka belum pulang ke kosan atau sekedar berganti pakaian.
"nan mau langsung pulang ?" tanya shani
"iya ci, cici juga?" balas jinan
"iya, nebeng yah" ucap shani. Jinan menggagukan kepalanya kemudian mereka berjalan berdampingan untuk menuju lobby radio ini dengan diselingi obrolan ringan. Hingga tak terasa sudah sampai di lobby radio 48FM tak menyangka mereka berdua bertemu dengan orang yang tadi sempat menelpon ke saluran radio 48FM.
"wessss mba nia yah?" sapa jinan sedikit keras, orang yang disapa menoleh dan tertawa ketika shani dan jinan mendekatinya.
"maap mas salah orang nih. Nanti di coba lagi "balas gracia. Dan mereka berdua tertawa
"ko tumben disini ge, kenapa?" tanya shani
"mau jemput cici" balas gracia. Shani menyerngitkan dahinya tau dari mana anak ini kalo shani gak bawa mobil padahal kan dia sama jinan kenapa juga gracia harus menjemputnya.
"padahal gak papa, aku kan bisa bareng jinan pulangnya"
"jinan mau konsul dulu ci, nah cici gaboleh ganggu, iya gak nan?" ucap gracia menepuk bahu jinan, sedangkan yang di tepuk hanya menggelengkan kepala.
"iya nih, biar gak senasib sama mba nia tadi" jinan tertawa kemudian berpamitan pada gracia dan shani untuk pulang duluan menuju mobilnya.
"ayoo ci, ko malah ngelamun" ajak gracia kepada shani yang memperhatikan jinan hingga orang nya menghilang di pintu masuk. Karena tidak mau berdebat akhirnya shani mengikuti gracia untuk sampai di mobilnya dan mereka berdua pergi meninggalkan tempat radio itu.
Selama perjalanan pulang baik gracia atau shani tidak ada yang membuka obrolan, hanya membiarkan musik dari radio yang ada di mobil gracia menemani perjalanan mereka. Sebenarnya lebih ke shani yang tidak tau harus ngomong apa bahkan saat ini shani merasa canggung dengan keadaan di mobil gracia tapi beda dengan gracia yang nampak santai saja setelah apa yang anak ini lakukan beberapa jam tadi.
"jadi ceritanya lagi frendzone sama siapa nih?" tanya shani mencoba mencairkan suasana
Gracia merespon dengan senyuman dan kemudian terkekeh tanpa mengalihkan pandangan dari depan dan tidak menanggapi pertanyaan shani tadi. Wajah samping gracia sangat terpahat dengan sempurna ditambah saat ia tertawa membuat perpaduan yang menjadi semakin sempurna di mata shani. Sepintarnya shani berbicara terkadang ketika shani bersama gracia, shani menjadi terbata - bata dan seakan kemampuan komunikasi nya hilang, padahal sebenarnya respon gracia juga biasa ajah tapi terkadang tindakan dari manusia satu ini yang membuat shani menjadi tidak karuan sendiri.
"ck ditanya tuh dijawab gee" ketus shani.
"tanyanya ke nia buat ke gracia" balas gracia.
Shani hanya mendengus sambil mengalihkan pandagan ke arah jendela mobil gracia, menghadapi gracia dalam mode usil seperti ini sangat tidak aman untuk kesabarannya. Walaupun kesabaran shani sangat limit batas tapi keadaan dia yang sekarang tidak mendukung untuk dia sabar menghadapi bocah rese satu ini.
Gracia tertawa melihat shani yang kesal karnanya. Membuat shani kesal menjadi kesenangan untuk gracia apalagi ketika shani berekspresi kesal membuat nya menjadi lucu di mata gracia. Mungkin hanya gracia yang berani usil dengan shani karena buat beberapa anak kost lain sangat tidak dianjurkan untuk ditiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Bahagia
RomanceSebuah Cerita keseharian di dalam kosan. Yang didalamnya dipenuhi oleh manusia - manusia dengan keunikan karakter nya dan berjuang di kota metropolitan. yang bertahan bukan hanya dalam segi ekonomi tapi juga dalam segi mental dan kebahagiaan serta k...