Bab 34

1.8K 195 46
                                    

PLAKK

"aduh free sakitt" gaduh flora

"kalo ngomong tuh yang bener gausah asal bunyi" sentak freya

"heh"

"Astaga ka eli ngagetin" ucap freya yang kaget melihat eli tiba-tiba muncul.

"lagian lo berdua ngapain di dapur, lagi mojok yah"

"ck sembarangan"

"ditahan dulu mojoknya, tuh udah mau geledah kamar lo flo" ucap eli menujuk flora.

Flora tampak santai saat diberitahu itu, berbeda dengan freya yang nampak tegang gimana pun juga freya takut kalo flora beneran teledor ninggalin mainan nya dimana ajah. Kalian bahkan gaakan nyangka mainan apa yang sebenarnya flora punya.

Polisi mulai menggeledah kamar flora yang bernuansa gelap dan lumayan paling sedikit barang dari yang lain. Namun di dinding nya banyak sekali poto-poto polaroid dan hasil jepretan flora yang sengaja ia pasang.

"kamu jurusan apa kuliah?" tanya sang polisi

"potografer"

"pantas saja kamera mu banyak"

Kemudian polisi melanjutkan penggeladahan dan terhenti pada satu kotak yang ternyata masih di gembok. Polisi itu membawa kotak nya ke hadapan flora dan anak kost lain yang mendampingi.

"bisa buka kotak ini?"

"tidak" sahut flora

"Saya bilang buka kotak ini" kekeh polisi

"gaada kewajiban anda buat tau isi kotak ini" balas flora

Freya mulai gelisah takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan apalagi flora yang kekeh tidak mau membuka kotak itu. Freya sangat yakin disitulah mainan flora ia sembunyikan kalo tidak buat apa flora kekeh tidak mau membuka padahal flora bukan type orang yang ribet dan cari masalah,

"kalo kamu tidak mau buka saya bongkar paksa"

"dengan cara menggeledah kamar saja kan sudah cukup kenapa harus semua nya serba di paksa" sambar freya.

"agar menghidari kecurigaan. Jadi tolong permudah penggeledahan kami supaya cepat"

Flora menghela nafas ia bergerak ke laci mengambil kunci dan mendekati kotak itu. Sebelum nya ia sempat bertatatapan dengan freya kemudian mengisyaratkan kalo semuanya bakal baik-baik ajah.

Flora bergerak membuka kotak itu dan ternyata di dalamnya hanya poto-poto usang dan sebuah kalung. Tapi entah kenapa setelah kotak di buka hawa di kamar flora tiba-tiba menegang apalagi freya menyadari gerak-gerik flora yang sepertinya akan kambuh. Untuk itu freya merangsak masuk dan merebut paksa kotak itu dari polisi.

"sudah jelas kan apa isi kotak ini. Jadi tolong segera letakan" sentak freya membuat kaget sang polisi, namun polisi itu malah diam dan memperhatikan freya.

"ck alasan seseorang menguncinya mungkin untuk mengubur kenangan yang menyakitkan jadi tolong tutup kembali dan serahkan pada saya kemudian bapa bisa lanjut lagi penggeledahannya" ucap freya dengan tegas. Sang polisi seakan mengerti dan mengangguk kemudian menyerahkan kotak itu pada freya dan segera keluar dari kamar flora.

"flo" panggil feni

Flora menghela nafas "aman ka mpen"

"fre tolong yah" ucap feni memberi isyarat pada freya dan diangguki oleh freya. Feni kemudian menutup pintu kamar flora.

Freya mendekati flora. Walaupun sudah biasa menghadapi flora yang seperti ini tetap sajah freya harus waspada karena ia sadar konsekuensi nya berhadapan dengan seorang flora savika yang sudah didiagnosa mengidap ASPD (antisocial personality disorder) atau bahasa menyeramkannya psikopat.

Kosan BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang