Bab 29

2.6K 248 33
                                    

Sudah hampir dua minggu cindy mengikuti kegiatan bersama tim relawan rumah sakit tempatnya bekerja dimana mereka ditempatkan di daerah yang cukup dalam untuk pegabdian. Sinyal yang lumayan sulit membuat cindy kesulitan untuk berkomunikasi khususnya dengan rekan kerjanya yang ada di jakarta dan anak anak kost, untungnya kegiatan yang cukup padat yang ia jalani mebuat nya lupa akan kendala sinyal.

"dok mau langsung pulang?" sapa seorang perawat kepada cindy

"iya"

"kalo gitu mari kita bareng dok" ucap perawat itu dan diangguki oleh cindy.

Jalanan di desa yang cukup sepi dan minim penerangan membuat mereka harus pergi kemana mana minial berdua dan tidak boleh sendiri karena demi keselamatan juga. Timnya cindy berjumlah sekitar 20 orang dimana ada dokter spesiali, dokter umum, perawat, apoteker dan farmasi, bidan, analis, IT dan dokter psikolog. Mereka dijadwalkan akan disana sampai satu bulan lamanya.

"dok sekarang lebih bahagia yah"

Cindy bingung "maksudnya?"

"oh itu kan kemarin- kemarin lagi santer gosip dokter sama dokter shaka itu" jelas si perawat

Akhirnya cindy mengerti arah pembicaraan ini "rame banget emang gosipnya?"

"lumayan dok, hampir mau satu rumah sakit kan secara dokter sama dokter sakha pasangan goal se rs"

Cindy tertawa mendengar nya, ia bahkan tidak menyangka bahwa mereka akan menobatkan cindy dan arshaka couple goal atau segala macamnya.

"ck emang nya dulu aku keliatan semenderita itu yah, sampe sekarang bilangnya bahagia?"

"ya engga juga sih dok, tapi kayaknya yang lebih nyesel dokter shaka"

"kenapa dokter shaka?"

"katanya sih sama yang sekarang ribut mulu trus dokter shaka sering nanyain dokter cindy sama suka ke pergok ke bagian psikolog nanyain jadwal dokter"

Astaga kenapa mereka sedetail itu memperhatikan semuanya, bahkan cindy saja terlalu sibuk untuk mengurusi mantan kekasihnya itu dan tidak mau tau bahkan sebelum si perawat ini bercerita cindy sudah dengar gosipnya dan cindy tidak mau tau lagi mengenai mantannya itu, baginya masa nya dengan arshaka sudah habis dan ia tidak mau untuk melangkah mundur lagi.


Ceklek

Cindy telah selesai membersihkan diri sekarang saatnya ia beristirahat karena jujur tadi cukup banyak pasien dan proker yang mereka jalani membuat tenaga cindy terkuras. Setelah memakai skin care nya ia menuju tempat tidur dan menyalakan handphone nya yang ternyata sinyal nya muncul satu.

"hahh" cindy menghela nafas. Ia teringat dengan pembicaraan dengan siperawat tadi, bukan ia teringat arshaka namun ia malah teringat jinan, yang saat itu jinan lah yang terus menemani cindy di kala masa patah hatinya, gimanapun juga arshaka pernah hadir dihatinya dan membuat cindy terkesan karena dasarnya memang cindy sangat susah untuk jatuh cinta namun arshaka telah menembus itu semua.

"kenapa jadi kangen jinan" gumam cindy.

Ia bangkit dari kasur dan menuju atap dengan menaiki tangga untuk mendapatkan sinyal, setelah 10 menit berkutat akhirnya sinyal nya muncul dan cukup kuat. Ia mendial nomor jinan untuk ia telpon. Tak sampai dering ke 2 jinan mengangkatnya.

"hallo bolot" sapa jinan membuat cindy mendengus.

"hallo cin, gak papa kan?" tersirat nada khawatir

"hmmm"

"ck lo yang bener kek jawab nya"

"tadinya gue sengaja nelpon, tapi panggilan pertama lo bikin gue males ngomong"

Kosan BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang