3. tentang gyuvin

989 116 7
                                    

"Balapan aja gassss!!"

"Gak usah sok deh lu," Jingxiang menabok pelan wajah temannya. "Kak Taerae tau bisa mampus lu."

Junhyeon merapatkan bibir, mundur sedikit. "Ya jangan sampe tau...."

"Ogah gue bohongin Kak Taerae kayak tahun lalu."

"Gue juga ogah kali sponsorin balapan liar." Ricky ikut menyeletuk datar, kali ini Junhyeon terpaksa langsung bungkam.

"Ya... ke panti lagi berarti?"

"That way much better."

"Lagian kenapa harus nyoba kegiatan lain sih? Udah pada bosen ya lu semua ngunjungin panti?"

"Eh mulut looo." Junhyeon menyambar ketika Seungeon menunjuk mereka dengan nada menuduh. "Maksudnya kan ke panti tuh emang udah tujuan utama gak bisa diganggu gugat, nah ini kita lagi nyari selingan kegiatan."

"Terus dua-duanya gue yang biayain?" Ricky mengangkat alis. Junhyeon menoleh dan menjentikkan jarinya dengan anggukan mantap.

"Betul sekali, tuan muda."

"Brengsek."

"Aduh udah-udah ah! Pening gue!" Brian mengacak rambutnya pusing karena dari tadi terus menoleh ke kanan-kiri mengamati teman-temannya berbicara.

Mereka semua kemudian diam dan menyedot minuman masing-masing. Sampai pusat perhatian secara serempak teralih ke kursi di samping Junhyeon. Baru sadar pemuda berkaos putih itu belum buka suara sejak tadi.

"Eh senggol dong tanyain siapa tau dia punya utang. Iba gue liat mukanya," celetuk Seungeon pelan.

Junhyeon dengan hati-hati mengetuk paha pemuda di sampingnya. "Vin."

Keadaan semakin hening menunggu respon Gyuvin.

"Gyuvin. Hoi."

Seungeon menggigit bibirnya gemas melihat cara lembut Junhyeon menyadarkan Gyuvin. "OY KIM GYUVIN!"

"Asu!" Brian refleks mengumpat. Suara kursi berdecit seketika bergema ketika mereka spontan mundur menjauhi Seungeon, sedangkan Gyuvin terkesiap dan refleks duduk tegak, akhirnya sadar dari lamunannya.

"Hei meja enam jangan berisik dong, anjeng!" Haruto di meja lain menyerukan protes.

"Tau wuuuuuuuu, mengganggu pelanggan lu semua bubar aja bubar." Jeongwoo ikut-ikutan karena sebenarnya dia agak suka keributan.

Sedangkan Jungwon yang semeja dengan mereka berdua hanya menggeleng pelan sebelum fokus kembali pada tugas di laptopnya.

"Seungeon aja nih keluarin emang anak anjing lu," maki Junhyeon sebal.

Seungeon memandang teman-temannya seolah ia sedang di-dzolimi. "Eh lu pada harusnya berterimakasih, asu! Junhyeon ngomongnya pelan gitu mana sadar si Gyuvin!"

"Gak teriak di telinga gue juga, cakep," balas Jingxiang lebih santai.

Seungeon menoleh dan langsung ngegas. "Salah elu duduk samping gua!"

"Udah!" Ricky menghentikan perdebatan, lalu memijat keningnya pelan.

"Mampus lu tuan muda migrain," cetus Junhyeon sebelum memijat pundak Ricky pelan.

Gyuvin masih mengerjap-ngerjap memandangi teman-temannya, bingung mereka semua kenapa. Sampai kemudian Hanbin dari ruang karyawan datang menghampiri.

"Jam istirahat udah selesai heh. Sana kerja lagi."

Jingxiang dan Junhyeon langsung berdiri menurut.

"Ada yang mau re-fill gak?" tawar Jingxiang ke teman-temannya.

all you had to do was stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang