18. there's nothing left

749 115 21
                                    

Kak Hanbin:
Jeonghyeon udah datang, Vin. Kamu masih di mana emangnya? Ollie rewel dari tadi, khawatir nanyain Yujin terus, katanya Yujin gak tahan dingin.

Gyuvin membasahi bibirnya, melirik ke arah Yujin yang sudah duduk tenang di jok belakang dari kaca spion, tatapan keduanya beradu dan kemudian sama-sama melempar senyum.

"Pake jaket double, ya?"

Yujin menggeleng, memeluk lengannya yang terbalut sweater. "Ini aja udah cukup kok."

"Dari sini ke kafe jauh, Han."

"Aku nggak papa, Kak Gyuvin."

Gyuvin memicingkan matanya, pura-pura marah, dan Yujin malah tertawa.

"Kak Gyuvin bawel ih."

"Yujin-nya ngeyel sih."

"Enggak tuh? Emang beneran gak dingin kok." Lidah si Han terjulur ke arah spion, membuat Gyuvin terkekeh pelan dan mencubit paha Yujin di belakang.

"Bales WA Kak Hanbin sebentar, ya?"

Yujin mengangguk manis. "Oke, Kak Gyuvin."

You:
Udah mau berangkat, maaf ya Kak Hanbin

You:
Nomornya Ollie ada gak? Biar gue yang kabarin sendiri

Kak Hanbin:
Nggak papa, aku cuma takut kalian kenapa-napa di jalan soalnya hujannya deras banget tadi

Kak Hanbin:
Ada, sebentar

Kak Hanbin:
👤 Ollie

You:
Makasih, Kak. WA Ollie sebentar trs langsung otw

Kak Hanbin:
Okay, hati-hati ya

You:
Siap

Gyuvin sibuk dengan nomor Ollie sedangkan Yujin masih berkedip-kedip di belakang, sabar menunggu sambil menatap pantai yang airnya kini sedikit kotor. Anak itu mengembuskan napasnya dengan pelan.

Sampai kemudian dia refleks menunduk menatap tangan kirinya yang tiba-tiba ditarik dan dipegang Gyuvin dari depan untuk dia usap di atas pahanya sendiri, Yujin merapatkan bibir sedangkan si pelaku masih sibuk dengan ponselnya sendiri.

Semenit tak kunjung selesai dengan urusannya, Yujin akhirnya memutuskan untuk beringsut mendekat dan menyandarkan kepalanya yang berat di punggung Gyuvin sampai si Kim menegak dan menoleh.

"Pusing?"

"Nggak."

"Dingin, ya?"

"Nggak, Kak Gyuvin."

"Kita pulang aja, ya? Gak usah ke kafe dulu biar lo bisa istirahat?"

Yujin tersenyum tipis, memejamkan mata sambil merasakan tangan Gyuvin yang meremas pelan tangan kirinya karena cemas. "Kalo pulang, nanti aku dimarahin karena gak les."

"Lo bisa bilang lo sakit, kan emang sakit lagian?"

"Nggak segampang itu."

"Han—"

"Kak Gyuvin... Masih ada banyak hal yang Kak Gyuvin belum tau tentang aku..."

all you had to do was stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang