Part 17 : Ngintip Kang Hasan

39.7K 935 37
                                    

Siang ini aku sedang ada di kebun bersama Wa Aji, rencananya kami akan memanen buah mangga yang ada di samping sawah Wa Aji . Sawah Wa Aji memang terletak paling ujung di pinggir hutan, jadi selain mempunyai sawah dia juga punya kebun mangga di hutannya.

Kami melewati jalan setapak meninggalkan motor di pinggir jalan. Aku khawatir kalo motornya di curi tapi Wa Aji menenangkan ku kalau mototnya gak bakalan dicuri , karena sudah biasa memarkirkan motor di pinggir jalan sini. Kadang kami juga berpapasan dengan orang orang yang mau pulang dari sawah.

Akhirnya kami sampai di sawah Wa Aji, aku memintanya beristirahat dulu di saung karena kakiku pegal setelah perjalanan yang cukup jauh dari jalan tadi. Sebenarnya aku baru balik dari rumah Bapak ya sesuai perjanjian di awal kalau aku akan bergantian nginep dirumah Bapak dan Nenek. Baru aja balik aku udah diminta ikut sama Wa Aji ke sawah padahal badanku udah cape ya kalian tau lah kenapa, sebelum pulang semalem aku kembali digarap Bapak dikamarku dari sehabis isya sampai jam 3 gimana gak cape coba , Ibu Ningsuh tak curiga karena Bapak beralasan akan pergi ronda padahal Bapak begadang dikamarku menumpahkan pejuh yang biasanya menyirami rahim Ibu Ningsih semalam malah membanjiri liang anusku. Uhhh membayangkan pergumulan ku semalam dengan Bapak membuatku terangsang lagi.

"Ahh cemen kamu ram, masa segitu doang udah pegel " ledek Wa Aji saat melihatku rebahan sambil melamun di saung.

"Yee kan aku mah gak biasa pergi ke sawah " balasku sewot.

"Tapi kok kalo di entot Uwa kuat sih ram" tanya nya menggoda.

"Ahh uwa mah ngentot mulu pikirannya"

"Abisnya enak sih ngentot kamu mah" balasnya santai. Wa Aji berjalan mendekati ku yang masih berbarung di saung.

"Dihh" jawabku singkat sambil menutup mataku mencoba mengalihkan pikiran ku dari tubuh sexy Wa Aji yang berkeringat.

"Kontol uwa ngaceng nih ram, isepin dong kangen nih sama kamu udah lama gak diempotin" ucap Wa Aji.

"Ngga ahh males" ucapku bohong karena sejujurnya aku juga kangen.

"Ayolahh,, gak bakalan ketauan, sawah uwa mah jauh juga dari orang lain." Ujar Wa Aji memaksaku. Aku diam saja tak menjawabnya sambil memejamkan mata.

Aku merasakan ada pergerakan naik ke atas ranjang kayu yang ku gunakan sebagai tempat berbaring. Aku tetap menutup mataku , tiba-tiba pipi kanan ku di tepuk-tepuk oleh benda hangat yang agak keras.

Aku kaget saat aku membuka mataku karena aku melihat kontol Wa Aji telat berada di atas wajahku. Wa Aji berjongkok di atas kepalaku dengan kontol nya yang sudah keluar dari bawah celana boxernya.

Saat melihat ku sudah membuka mata, Wa Aji menggesek-gesekan kontolnya di bibirku dan mencoba memasukan kontolnya ke dalam mulutku. Aku tanpa sadar membuka mukutku sehingga kontol Wa Aji yang sudah keras masuk kedalam mulutku.

Aku yang tergoda pun langsung menghisap kontolnya pelan.

"Uhhh" desah Wa Aji pelan sambil mendongak kan kepalanya ke atas.

Aku hisap kontolnya sambil kumainkan lidahku di kepala kontol nya. WA Aji mencengkram rambutku menahan kenikmatan yang kuberikan di kontolnya.

Plopp.

"Uhh kok di lepas Ram?. Ayo isep lagi, enak banget tadi" ucap Wa Aji protes.

"Ganti posisi Wa, Uwa duduk aja selonjoran" Ucapku, Wa aji menurut dan duduk selonjoran.

Ku pandangi kontolnya yang besar dan indah dengan urat urat yang mengelilinginya, ku kocok perlahan kontolnya naik turun.

Wa Aji memejamkan mata menikmati kocokan tanganku. Kudekati hidungku ke jembut nya,tercium bau khas kontol bercampur bau pesing karena tadi habis kencing .

MEMIKAT PARA LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang