Saat ini aku sudah berada di sawah bersama Bapak, sebenernya aku agak malas hari ini dan berencana untuk berdiam diri sana di rumah, tapi rasa malas ku hilang tergantikan dengan perasaan terangsang saat melihat pemandangan yang ada di depanku.
Seorang lelaki gagah tengah bekerja mencangkul sawah disana, dengan bertelanjang dada dia terus mengayunkan cangkul nya sehingga sesekali terlihatlah ketiaknya yang berbulu tak terlalu lebat dan agak basah.
Badannya yang sudah berkeringat karena cuaca yang sudah panas meskipun belum terlalu siang membuat dia terlihat semakin seksi.
Melihat itu aku jadi semakin terangsang apalagi beberapa hari ini lubang ku kering tak lagi tersiram cairan hangat lelaki.
"Ram!" Tiba-tiba ada yang memanggil namaku dengan cukup keras sambil menepuk pundak ku.
"Ah iya" aku terkejut dibuat nya.
"Kamu ngelamunin apa sih?" Tanya lelaki yang membuatku terangsang tadi yang tak lain adalah Bapakku.
"Ah ngga pak, gak ngelamunin apa-apa kok" ucapku berkilah.
"Ada apa Pak?" Tanyaku.
"Bapak tadi panggilin kamu dari sana , minta minum , eh kamu malah bengong" ucap Bapakku , saat ini dia sudah berdiri didepanku yang duduk disaung.
Posisiku jadi tepat mengarah ke perut bapak yang meskipun tak berbentuk seperti roti sobek tapi tetap terlihat seksi dimataku.
"Maaf pak, ini minum dulu pak" ucapku sambil menyerahkan sebotol minuman, yang tadi pagi ku bawa.
Bapak langsung meraih botol minum itu dan meminumnya.
Entah karena memang dia kehausan atau apa, air dari botol sampai ada yang sampai keluar dan membasahi dagu turun keleher dan ke dada nya.
'Glupp'
Pemandangan itu membuatku meneguk ludah karena sungguh sangat seksi dan membuatku semakin terangsang, membayangkan jika aku bisa menikmati tubuh seksi Bapakku ini, apalagi tonjolan kontolnya yang terlihat menggembung besar walaupun ku yakin itu pasti masih tertidur..
"Heyy,, malah bengong lagi" Bapak kembali menyadarkan ku yang tengah berfantasi liar.
"Daripada bengong, mau bantuin Bapak nyangkul gak?"
"Tapi aku gak pernah pegang cangkul pak"
"Bapak ajarin, sini"
Dipegangnya tanganku dan di tariknya ke tengah sawah.
"Nah, kamu pegang pake dua tangan ya, pegang yang kenceng ntar malah lepas kena kaki lagi." Ucap Bapak sambil mengarahkan kedua tanganku memegang cangkul. Lalu Bapak berpindah ke belakangku dan membenarkan posisi ku.
Kini Bapak seperti sedang memelukku dari belakang, bisa kurasakan bau badan nya yang berkeringat karena jaraknya yang begitu dekat denganku.
"Terus angkat cangkul nya dan arahin ke bawah pelan pelan, hati-hati jangan sampe kena kaki" Aku dikagetkan dengan suara Bapak yang berada tepat di sebelah kanan kepalaku.
Karena cangkul nya terlalu berat menurutku jadi aku agak susah menggunakannya, apalagi aku yang terus gagal fokus terus karena bau jantan keringat Bapak.
Tiba-tiba Bapak memegang tanganku yang sedang memegang gagang cangkul kemudian membantuku.
Hal itu membuat posisiku seperti sedang di peluk dari belakang oleh Bapak, bisa kurasakan Dada nya menempel di punggungku.
Jantungku berdegup kencang saat ini, selain karena gugup aku juga merasakan semakin terangsang saat ini.
Kami terus melakukan mencangkul bersama sampai Bapak tiba-tiba melepaskan cangkul dan kemudian mendekap tubuhku dari belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMIKAT PARA LELAKI
FantasiaMenceritakan kisah seorang pemuda yang berlibur dikampung halaman Ibunya. Tapi apakah keputusan nya benar? Mau tau bagaimana kisahnya? Simak langsung yaa PERINGATAN CERITA DEWASA MENGANDUNG ADEGAN SEKS DAN VULGAR MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. HOMOPHOB...