Part 42 : Mang Badra dan Mang Jamil 1

25.1K 789 41
                                    

Malam Senin pun tiba sesuai dengan perjanjian mereka beberapa hari yang lalu, kini Rama tengah menunggu Mang Badra u tuk menjemput nya.

Hari ini Rama tidur di rumah Nenek jadi ia tak perlu mencari alasan untuk keluar karena Nenek sudah tertidur saat ini. Di rumah hanya ada mereka berdua Bi Siti dan Wa Aji masih berada di kediaman orang tua Wa Aji.

Rama sudah siap dengan mengenakan jaket dan celana training panjang berwarna hitam, ia bahkan sudah membawa sendal nya karena ia berencana keluar dari jendela kamar nya yang memang berada tepat di menghadap jalan.

Tok tok tok...

Saat tengah memainkan hp nya Rama di kagetkan dengan suara ketukan jendela, ia pun mendekati jendela kamar dan membukanya.

Di luar ada seorang bertubuh tinggi besar mengenakan pakaian tebal dengan sarung yang diikat dipinggang nya.

"Hayuk Ram buruan " ucap orang itu yang ternyata adalah Mang Badra.

"Iya mang bentar " ucap Rama, ia kembali masuk ke dalam kamar mengambil sendal nya dan keluar lewat jendela untung jarak antara jendela dengan tanah tak begitu jauh jadi ia tak terlalu kesulitan untuk melompat.

Setelah Rama menginjak tanah dan memakai sendal nya , Mang Badra langsung menggenggam tangan Rama dan menarik nya agar mengikuti langkah kakinya.

Ternyata Rama di bawa ke rumah Mang Badra. Mang Badra memang tinggal sendiri disini, istrinya orang kota mereka bertemu ketika Mang Badra bekerja sebagai kuli bangunan di kota saat ini mereka bercerai, anak anak mereka ikut dengan istrinya dan ia memilih pulang ke kampung halaman dan bekerja sebagai petani disini. Alasan mereka bercerai adalah Mang Badra yang tak bisa menahan nafsunya hingga ia khilaf mengentoti adik ipar nya sendiri awal nya memang tak ketahuan karena ia dan adik ipar nya memang saling suka tapi lama kelamaan ketahuan juga karena adik ipar nya hamil anak nya membuat istri nya marah, Mang Badra sampai diusir dan mereka pun bercerai. Tentang adik ipar nya, ia pun tak tahu bagaimana kabar nya sekarang.

Baru melangkah kan kaki masuk ke rumah Mang Badra langsung menarik tubuh Rama kedekapannya, bibir nya langsung menyambar bibir lelaki yang lebih muda membuat Rama kaget dan hanya diam. Mang Badra membawa Rama duduk di pangkuannya sedangkan ia sendiri duduk di kursi , mereka saat ini masih berada di ruang tamu.

Sambil berciuman Mang Badra melepaskan pakaian yang di kenakan Rama membuat Rama kini bertelanjang dada, cumbuan bibir Mang Badra turun ke leher Rama ia hisap dan jilat membuat Rama mendesah geli bercampur nikmat, meskipun ia begitu bernafsu Mang Badra masih sadar untuk tak meninggalkan bekas di leher pemuda yang berada di pangkuannya ini.

"Uhh, Ram Mamang kangen banget nyusu sama pentil kamu ini hmmm " ucap Mang Badra

"Seksi banget keliatan nya, dada kamu juga agak gedean ya sekarang, jadi makin enak di remes nya " Mang Badra meremas-remas kedua dada Rama dengan kedua tangan besar dan kasar nya. Rama hanya bisa melenguh menikmati perlakuan Mang Badra di dada nya.

Tanpa ba-bi-bu Mang Badra langsung mencaplok pentil sebelah kanan Rama dengan mulut nya. Ia kenyot, hisap dan gigit-gitit dengan gemas sepertu bayi kehausan, ia begitu ketagihan dengan tubuh pemuda ini.

"Ohh,, shhh Manghh auhh jangan kerass kerass gigithh nyahh uhh shhhh perihhh auhhh" Rama meremas rambut Mang Badra melampiaskan apa yang dirasakannya. Posisi nya saat ini duduk menyamping di pangkuan Mang Badra, sedari tadi ia sudah merasakan benda keras yang mengganjal terasa oleh pantat nya.

"Kamu ini ya, sudah di bilang tunggu saya datang malah langsung nyosor duluan aja"

Suara dari arah belakang mengangetkan kedua orang yang berpangkuan itu, mereka menoleh ke asal suara. Di pintu masuk rumah terdapat seorang lelaki dewasa tengah berdiri menghadap mereka.

MEMIKAT PARA LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang