MEMIKAT PARA LELAKI

Part 29 : Di hajar Wa Aji saat Fajar

Tokk,, tok,, tokk

"Ram, udah bangun belom?" Panggil Bi Siti .

"U,udah Bi, kenapa?" Rama menjawab dari dalam kamar

"Liat Wa Aji gak Ram?" Tanya Bi Siti.

"Ngga Bi, kenapa emang nya?"

"Bibi mau pergi, nanti bilangin Wa Aji suruh nyusul ya"

"Oh iyaudah Bi nanti aku bilangin kalau ketemu " Rama masih menjawab dari kamar tanpa membuka pintu.

"Makasih ya Ram, Bibi pergi dulu, kalau mau sarapan makanan nya ada di dapur ya di tempat biasa "

"Iya Bi Makasih ya"

"Lanjut ya Ram " suara lelaki yang berbisik di telinga Rama.

"Tapi Wa Bi Siti udah nyariin" ujar Rama. Ya benar Wa Aji yang di tengah dicari oleh Bi Siti ternyata ada di kamar Rama, tentu saja kita tau apa yang mereka lakukan.

"Tanggung ini bentar lagi ngecrot " Saat ini posisi mereka berada di lantai dengan Rama yang berada di bawah mengangkang sedangkan diatasnya ada Wa Aji yang menindih tubuh nya dengan kontol yang menancap di lubang anus miliknya.

Tubuh telanjang bulat keduanya sudah mengkilap karena keringat bukti bahwa mereka sudah lama melakukan hal mesum dikamar itu.

Flashback

Setelah adzan subuh tadi Wa Aji terbangun dan langsung bergegas ke kamar ponakan nya, pintu yang tak pernah di kunci oleh Rama memudahkan ia untuk masuk kedalam. Melihat paha mulus Rama yang terekspos sempurna membuat kontolnya bangkit, jadi tanpa ragu ia mendekat kearah Rama, perlahan ia menyibakan celana bagian bawah Rama sehingga memperlihatkan lubang kecil yang selalu membuat ia ketagihan untuk merasakan nya.

Celana yang di kenakan Rama saat itu memang gombrang jadi ia tak kesusahan menyibakkan celana itu tanpa melepaskan nya dari kaki Rama.

Mata Wa Aji melotot saat melihat lubang Rama yang sangat kecil, baru kali ini ia melihat secara jelas lubang itu karena biasanya ia langsung mencoba memasukkan kontol nya kedalam sana, ia tak menyangka lubang sekecil itu bisa menerima kontol besar milik nya. Memikirkan nya saja membuat kontolnya berkedut dan semakin mengeras.

Ia elus elus pantat sebelah kiri Rama yang terpampang jelas dimatanya, ia remas-remas dengan gemas pantat bulat dan kenyal itu, karena tak ada respon dari Rama membuat ia semakin buas, ia cium ia gigit-gigit pantat itu dan akhirnya mata nya kembali terpaku ke arah lubang yang berada di tengah itu, entah pikiran darimana, ia mendekatkan mulutnya ke lubang itu, bau harum mulai tercium oleh hidung nya, bau yang membuat nafsu semakin naik.

Wa Aji rakus sekali menciumi lubang anus itu, Bibir dan lidah nya juga ikut mencium mencicipi lubang anus Rama, ia memperlakukan lubang anus itu seperti ia memperlakukan memek perempuan.

Ia melakukan rimming dengan lincah, lidahnya bermain di lubang berkerut itu, lidahnya mencoba masuk kedalam, tak ada rasa jijik sedikitpun saat ia menjilati lubang pembuangan milik Rama, malahan nafsunya semakin naik ke puncak.

"Mmhhh,,mhhmm" Rama bergumam dalam tidur nya merasa terganggu sekaligus merasa nikmat.

Wa Aji tak peduli jika Rama bangun ia semakin buas merimming lubang itu, apalagi saat ia merasakan rasa manis dilidahnya saat ada cairan keluar dari lubang itu, Awalnya ia kaget saat merasakan cairan itu tapi karena rasa manis yang dirasakan ia terus menjilat bahkan menyedot-nyedot lubang anus itu seolah agar semakin banyak cairan yang keluar dari sana.

Karena semakin liar dan ganas nya sedotan di lubang anus milik nya, Rama pun bangun dan langsung menoleh ke bawah, ia melihat kepala seseorang yang menempel di pantatnya, ia juga bisa merasakan lidah orang itu bermain-main di lubang anus nya.