"Tuan Mew?" Ucap Lentera menyumbulkan kepalanya dibalik pintu ruangan Mew.
"Ada apa?"
Lentera masuk lagi kedalam ruangan Mew, lalu mengambil kartu dari atas meja Mew.
"Maaf aku salah ambil, ini kartu pelajarku."
Lentera menukar kartu pelajarnya dengan Blackcard Mew."Aku pergi na, sampai jumpa besok,"
Saat Lentera ingin pergi, Mew menarik pergelangan tangan Lentera.
"Ada apa Tuan?"
"Biasanya kakakmu ada dirumah hari apa saja?"
"Dia pengangguran, setiap hari ada dirumah, kalau Tuan ingin berkunjung kerumah, Tuan bisa datang setiap hari, jangan lupa bawa makanan kesukaanya, dodol dan tongseng kambing."
"Duduklah, ceritakan tentangnya padaku,"
"Tapi aku harus pulang, aku tidak boleh pulang larut malam, nanti asramaku dikunci,"
"Sebentar saja!"
"Tuan ingin tau apa tentangnya,"
"Semuanya,"
"Sepertinya tidak akan cukup waktu satu minggu kalau aku harus cerita semuanya tentang Phi Zoom,"
"Kalau begitu ceritakan intinya saja,"
"Dia anak kesayangan Mami dan Papaku, setelah lulus sekolah dia tidak bekerja dia juga tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah semua dilakukan oleh Mami dan Maid, dia tidak bisa membersihkan diri dan kamarnya, yang aku dengar dari Maid Phi Zoom tidak pernah mencuci pembalutnya setiap kali datang bulan, celana dalamnya pun berserakan diatas lantai, tapi bersukur dia punya calon suami kaya raya, jadi Tuan tidak perlu khawatir! Tuan bisa sewa Maid untuk mengurus rumah tangga Tuan dan Phiku,"
"Lalu apa yang kau bisa?"
"Aku? Aku hanya bisa pergi kesekolah, diasrama aku cuci baju sendiri, masak sendiri dan memenuhi kebutuhanku sendiri, Tuan kan tau aku tidak tinggal bersama orang tuaku,"
"Lalu bagaimana kau tidur?"
"Merem Tuan!"
"Maksud aku bagaimana kamar asramamu?"
"Hah!"
"BerAc atau tidak?"
"Kenapa tuan jadi tanya tentang aku, bukankah Tuan ingin tau tentang Phi Zoom,"
"Aku sudah mendapatkan jawaban tentang Kakakmu,"
"Jadi sekarang aku boleh pergi?"
"Belum,"
"Apa lagi yang Tuan ingin tau?"
"Apa benar kau bukan saudara kandung Zoom?"
"Siapa yang bilang itu pada Tuan, apa itu tidak terlalu dini untuk masuk lebih dalam kekehiduapan keluargaku, aku permisi Tuan,"
Lentera sedikit kesal, dia paham sepertinya Zoom sudah memberitau Mew siapa dirinya.
"Ternyata dia semakin besar kepala, apalagi dia tau kalau jodohnya orang kaya raya." Batin Lentera lalu dia pergi dari gedung Guccaci bersama Mild.
"Kau kenapa? Apa yang sibos bicarakan padamu?"
"Tidak ada, dia hanya bertanya tentang Phi Zoom,"
"Apa dia benar-benar akan menikah dengan kakakmu,"
"Aku tidak tau, bukan urusanku! Tugas kita hanya sekolah dan bekerja,"
"Kana, kau yakin tidak apa-apa?"