Lentera [End]

Bab 15

"Kenapa masih diam disini, cepat pergi dari sini!"

"Tante, tapi aku tidak melakukan apapun padanya,"

"Tante lihat kau mendorongnya, dan sekarang kau mau bela diri,"

"Tapi aku ti....?"

"Tante bilang pergi!"

Dengan perasaan kesal Zoompun akhirnya pergi.

"Kau tidak apa-apa? Sebentar Tante akan telepon Mew dulu,"

"Jangan Tan, Tuan Mew pasti sedang sibuk,"

"Dia harus datang kesini, ini akibat perbuatan calon istrinya kau jadi terluka,"

Mama J mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Mew.

Beberapa menit kemudian Mew datang.

"Lihat ini Mew! Zoom datang kesini lalu dia menyerang Lentera, siapa yang undang Zoom kesini?"

"Mew tidak tau Mah, Mew tidak mengurus tentang undangan,"

"Apa dia diundang oleh teammu?"

"Sepertinya tidak,"

"Coba kau periksa Lentera, tadi dia didorong oleh Zoom hingga jatuh,"

Mew menatap Lentera yang wajahnya sedang meringis kesakitan.
Mew berjongkok dihadapan Lentera lalu memeriksa kakinya.

"Yang mana yang sakit?"

"Yang kiri, eh bukan yang kanan,"

"Jadi yang kiri apa kanan?"

"Pasti kanan Mew! Tadi Mama liat Lentera jatuhnya ke kanan,"

"Jadi kanan apa kiri?" Tanya Mew lagi pada Lentera.

Lentera bingung dia lupa jatuhnya kesebelah mana.

"Kanan Tuan,"jawabnya mengikuti Mama J.

"Tunggu sebentar ya biar aku carikan obat gosok,"

"Tuan, aku tau Tuan pasti sibuk! Aku tidak apa-apa hanya terkilir sedikit,"

"Sedikit bagaimana, dia pasti memperlakukanmu dengan kasar kan?"

"Hah! Maksud Tuan?"

"Eee..maksudku kalau kau sampai jatuh pasti dia mendorongmu dengan kuat,"

"Tidak ko, tadi kebetulan aku berdirinya tidak seimbang,"

"Mew cepat ambil obat gosoknya,"

"Iya Mah,, kalian tunggu sebentar aku akan segera kembali,"

Mew pergi kestandnya mencari kotak P3K.

"Kau kenal dengan Zoom?"

"Tidak Tan!"

"Lalu kenapa dia datang kesini?"

"Owh,, itu tadi aku tidak sengaja saat dia mau cari toilet aku menginjak kakinya, aku sudah minta maaf tapi dia terlalu marah padaku,"

"Tante jadi makin tidak setuju kalau dia nikah dengan Mew, bagaimana bisa nanti dia ngurus anak-anak kalau memaafkan yang mudah saja sulit untuknya,"

"Mungkin dia akan berubah setelah menikah Tan,"

"Kalau ada yang lebih baik kenapa harus menerima orang yang punya sifat buruk, sepertinya Tante harus memikirkan ulang untuk berbesanan dengan keluarga Trai,"

Tak lama Mew datang membawa Hot Cream ditangannya.

"Sini Kakimu!"

"Apa itu Tuan?"