"Kau tidur dikamarku!"
"Lalu kau bagaimana?"
"Aku akan tidur dikamar Lentera,"
"Bukan Lentera tidak mau satu kamar denganmu?"
"Lalu aku harus apa tidak mungkin aku satu kamar denganmu, biar saja aku akan tidur dikamar Lentera setelah Lentera sudah tidur,"
"Mew sebenarnya ada apa? Kenapa aku merasa ada yang aneh?"
"Apanya yang aneh, masalah kita aku sudah bilang padamu kalau aku tidak bisa menikah denganmu aku ingin mengakhiri hubungan kita tapi kau sendiri yang tidak mau,"
"Berikan aku alasan yang tepat kalau kau hanya bicara ingin kita berpisah dan tidak ada alasan apapun bagaimana aku bisa mengerti apa masalahmu, jika masalahmu ada di aku, aku sudah bilang aku bisa memperbaikinya, tidak perlu sampai memutus hubungan, semua bisa diperbaiki,"
"Aku minta maaf padamu, aku yang salah, aku tidak bisa menikah denganmu karena aku mencintai orang lain dan orang itu saat ini sedang mengandung anakku,"
"What! Apa kau serius?"
"Aku tidak bercanda, aku minta maaf! Semoga kau mendapatkan jodoh yang jauh lebih baik dariku,"
"Kenapa kau baru bilang sekarang! Kalau saja saat itu kau merespon chatku dan bilang terus terang padaku, mungkin aku tidak perlu repot-repot terbang untuk menemuimu, semua bisa diselesaikan dengan mudah tidak harus menjadi seseorang yang berengsek terlebih dulu."
"Aku hanya bisa minta maaf, tapi aku harus tanggung jawab pada dia yang sekarang sedang mengandung anakku,"
"Aku akan tidur dengan Lentera, besok aku akan kembali ke Amerika,"
"Tidur dengan Lentera! Tidak boleh, kau tidur saja dikamarku biar aku yang tidur dengan Lentera,"
Rania menulikan telinganya, dia pergi kekamar Lentera lalu mengunci pintu kamarnya.
"Rania! Teriak Mew.
"Berengsek! Bagaimana bisa dia tidur dengan Lentera. Mew yang tidak terima menggedor- gedor pintu kamar Lentera.
"Rania buka pintunya! Kau tidak boleh tidur disitu."
Rania tidak perduli dia sudah terlanjur kesal dan sakit hati pada Mew.
"Wah sialan awas saja kalau dia sampai menyentuh Lentera."
Tok..tok..tok
"Rania buka pintunya!"
Tok..tok..tok..
Karena Mew sangat berisik akhirnya Lenterapun bangun, Lentera membuka matanya dan melihat Rania sedang menangis duduk disampingnya.
"Phi kau kenapa?"
Tok..tok..tok..
"Rania keluar kau!"
Lentera menoleh kearah pintu kerena Mew sangat berisik.
"Kalian bertengkar?"
"Hubunganku dengan Mew sudah berakhir,"
"Hah! Ko bisa?"
"Rupanya Mew sudah memiliki kekasih, dan sekarang kekasihnya sedang hamil,"
"Ya Tuhan, memang dasar berengsek, yang sabar ya Phi, tidak apa-apa itu tandanya Phi punya kesempatan untuk ganti pasangan yang jauh lebih baik dari Phi Mew, maafin Kakakku, aku juga tidak tau kalau dia seperti itu,"
"Kenapa kau yang minta maaf, kau tidak salah,"
"Tapi dia kakakku, kami keluarga apapun yang sudah dia lakukan pada Phi kami ikut tanggung jawab,"