"Foto siapa ini?"
"Pake tanya, ini fotomu! Semalam kau bermalam dimana dan siapa pria itu?"
"Aku juga tidak tau, semalam saat aku pulang, punggungku ada yang hantam setelah itu aku tidak ingat apapun, bangun-bangun aku sudah dihotel dan saat itu aku sendirian tidak ada siapapun bersamaku,"
"Kau yakin?"
"Aku yakin," Lentera membuka bajunya.
Kau lihat punggungku apa ada lebam?""Iya punggungmu lebam, itu pasti sakit! Siapa yang melakukan ini padamu?"
"Apa menurutmu ada yang sengaja menjebakku?"
"Apa ada yang kau rasakan?"
"Maksudmu?"
"Dimana saja yang sakit?"
"Dipunggungku,"
"Ditempat lain?"
"Maksudmu apa?"
"Apa bokongmu sakit,"
"Tidak!"
"Serius?"
"Iya aku serius,"
"Coba kau jalan!"
"Ada apa denganmu?"
"Coba jalan saja,"
Lenterapun akhirnya jalan dan Mild tidak melihat ada yang aneh.
"Aku takut kau diperkosa oleh laki2 itu,"
"Gila, kau berfikir terlalu jauh, saat aku bangun aku memang tidak menggunakan baju tapi celanaku masih lengkap,"
"Lalu apa motifnya dia,"
"Sudah lah ini sudah terjadi dan sepertinya aku harus siap menghadapi masalah selanjutnya, aku tidak tau bagaimana cara menjelaskan masalah ini pada keluargaku, kalau kerjaan aku tidak perduli aku bisa cari kerja dimana saja tapi masalahnya bagaimana dengan sekolahku,"
"Aku berharap keluargamu tidak tau, tapi tidak mungkin kerena pihak sekolah pasti sudah menghubungi keluargamu, biarpun kau Lentera tapi pihak sekolah tau kau Gulf Kanawut,"
"Besok aku akan pulang kerumah, aku akan jelaskan pada keluargaku,"
"Sepertinya Aku tau ini perbuatan siapa,"
"Aku juga tau siapa yang paling membenciku aku hanya tidak menyangka dia bergerak secepat ini,"
"Sabar ya,, aku akan selalu ada untukmu, tidak semua orang di Thailand ini kenal denganmu jika kita diusir dari asrama ini, kita akan cari asrama lain,"
"Terima kasih, tapi sebaiknya kau tidak perlu ikut masuk kedalam masalahku aku takut nanti pihak sekolah juga akan menyeretmu,"
"Aku ini temanmu, aku pasti akan membantumu, sini biar aku obati luka dipunggungmu,"
Mild mengambil air dalam wadah lalu mengompres luka dipunggung Lentera.
"Jika sudah main fisik sudah tidak bisa dibiarkan, kau harus lebih hati-hati, dia pasti tidak bekerja sendiri,"
"Aku tau, aku hanya ingin minta perlindungan dari Tuhan, karena kau tau kan aku tidak punya siapa-siapa yang bisa melindungiku, aku ingat waktu aku berumur 7 tahun aku didorong ke dalam sumur tua oleh Phi Zoom, bukan ditolong yang ada aku yang kena marah oleh Papaku dia bilang kenapa kami main didekat sumur tua nasib baik bukan phi Zoom yang jatuh kedalam sana, aku mengalami patah tulang kaki dan bocor dikepala hanya Mamiku yang mengeluarkan air mata untukku,"
"Dia memang anak emas Papamu,"
"Aku tidak masalah siapapun jahat padaku yang penting jangan Mamiku yang menderita, aku kuat ko, aku tidak lemah,"