Bab 29

2.7K 459 184
                                    

"Kenapa dia tidak mau tidur, Tuan liat ini dia semakin tegak dan besar,"

"Bagaimana dia mau tidur, kau elus-elus dia,"

"Tadi Tuan bilang tidurkan dia, memang caranya bagaimana?"

"Memang milikmu tidak pernah bangun?"

"Bangun kalau pagi, tapi dia tidur lagi sendiri tidak perlu dinina boboin,"

"Kemari!" Mew menarik Lentera agar mendekat padanya.

"Apa?"

"Perhatian baik-baik, apa kau tidak ingin memilikinya?"

Lentera menunduk memperhatian penis Mew.

"Tidak, aku juga punya,"

Mew memeluk paksa Lentera lalu meghirup dalam-dalam leher Lentera.

"Tuan apa yang Tuan lakukan?"

Nafsu Mew sudah memuncak, dia menciumi leher Lentera lalu tangannya merayap kearah selangkangan Lentera dan mengelus-ngelus junior Lentera.

"Ih Tuan jangan seperti itu, nanti dedenya Lentera bangun,"

Mew memasukkan tangannya kedalam celana Lentera lalu meremas-remas junior Lentera dan benar saja apa yang Lentera katakan, dedenya jadi bangung setelah disentuh oleh Mew.

"Tuh kan dia bangun, ayo keluarkan Tangan Tuan!"

"Bisa diam tidak!"

"Tuan yang diam, aduh jangan pegang-pegang Lentera jadi mau pipis,"

"Diam Lentera!"

Lentera diam lalu dia menatap Mew, namun ada rasa nikmat didalam sana karena Mew mengocok penisnya.

"Akh...Tuan kenapa aku rasa ada nikmat-nikmatnya,"

Mew mengeluarkan tangannya dari dalam celana Lentera lalu dia menangkup kedua pipi Lentera, cup...Mew menempelkan bibirnya pada bibir Lentera.
Lentera membuka mulutnya dan reflex dia menghisap bibir tipis Mew, Mew membalas hisapan Lentera dengan perlahan tangan Mew membuka celana dan resleting Lentera.
Mew menurunkan Celana Lentera lalu mendorong Lentera agar duduk dikursinya.

"Kau bilang penisku baperan, lalu apa ini?" Mew mengocok penis Lentera yang sudah menegang.

"Jangan banyak bicara Tuan, Tuan yang mulai,"
Lentera menarik tengkuk Mew hingga Mew menunduk didepan juniornya.
Mew menoleh menatap wajah Lentera.

"Lakukan! Nanti aku akan memberi lebih pada Tuan."

Mew menunduk lalu mendekatkan hidungnya pada junior Lentera.

Hhhhhh...haaaaa...Mew menarik nafas panjang lalu dia keluarkan perlahan menghirup aroma yang keluar dari kulit Lentera.

"Bau tidak Tuan? Jelas bau ya dia terkurung didalam!"

"Tutup mulutmu Lentera, sangeku bisa hilang gara-gara suaramu,"
Mew membuka mulutnya lalu menjilat penis Lentera hingga Lentera mulai memejamkan matanya dengan mulut sedikit terbuka.
Mew mulai memasukan semua penis Lentera kedalam mulutnya.

Slup...slup..slup..slup...

Sssss....Lentera meremat rambut Mew dan menggeliat keenakan.

"Tuan ayo kita cari tempat?"

Mew menghetikan aktifitasnya Lalu menatap Lentera.

"Kenapa berhenti, ayo teruskan,"

Mew duduk kembali dikursinya lalu dia membuka seluruh Celananya.

"Buka celanamu!"

"Sekarang?"

"Apa kau fikir kita masih sempat untuk cari tempat,"

Lentera [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang