"Ahh...yes...!"
Meskipun bokongnya masih terluka dan nyeri namun nafsu membuat rasa nyeri itu menghilang Lentera memaksa Mew untuk melayaninya, Lentera menyuruh Mew berbaring dan dia yang bekerja diatas tubuh Mew.Plok..plok..plok...sentuhan kulit mereka terdengar seperti alunan musik klasik yang sangat indah.
Lentera bergerak maju mundur menanam penis Mew didalam lubangnya, posisi diatas membuatnya sangat puas karena penis Mew masuk sangat dalam.
Sesekali tangan Lentera meremas buah dada Mew yang terlihat sangat montok dari dada miliknya.Dan Mew hanya pasrah berbaring dibawah namun dia tidak berhenti mengagumi pria yang bergerak indah diatas tubuhnya.
Lentera meraih tangan Mew agar Mew mengocok penisnya.
Lentera menggigit bibirnya menatap wajah Mew dengan tatapan penuh nafsu.
Lentera membungkukan tubuhnya menghisap dan meremas-remas buah dada Mew."Plok..plok..plok..plok..semakin lama, suara sentuhan kulit mereka semakin terdengar nyaring.
Gerakan Lentera semakin brutal dia terus menambah kecepatan karena dia merasa spermanya akan segera keluar.
Lentera mengubah posisinya menjadi 69 dia memasukan penisnya kedalam mulut Mew dan penis Mew dia emut hingga keduanya sama-sama memuntahkan seperma didalam mulut pasanganya masing-masing.
Mew dan Lentera sama-sama menelan seperma pasanganya karena mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya.Lentera berguling kesamping saat dia merasa percaya diri sudah berhasil menggagahi Mew, kaki dan seluruh tubuhnya menjadi sangat lemas.
"Tuan, aku lelah!" Ucap Lentera sambil mengelus-elus paha Mew,"
"Kau ingin sesuatu?"
"Tidak,"
Lentera bangun lalu memeluk Mew dan membaringkan kepalanya didada Mew.
"Tuan aku mau nikah!"
"Hem! Apa kau serius?"
"Hmm! Bagaimana cara kita minta izin pada orang tua kita,"
"Aku pribadi tidak perlu izin keluargamu, tapi aku akan bilang pada orang tuaku, aku akan kasih mereka mengertian,"
"Apa mereka akan setuju?"
"Setuju atau tidak tetap kita yang akan menjalani hidup,"
"Jadi kapan kita akan bicara pada mereka," ucap Lentera sambil memainkan junior Mew dan junior yang awalnya sudah pingsanpun jadi bangun kembali karena sentuhan tangan Lentera.
Lentera pindah dari atas dada Mew dan membaringkan kepalanya diatas bantal, lalu dia menarik tubuh Mew agar naik keatas tubuhnya."Lagi!"bisiknya ditelinga Mew.
Lentera membuka kakinya lebar-lebar lalu memasukan benda gagah milik Mew kedalam lubangnya."Goyang Tuan, puaskan aku!"
"Kau tidak bosan?"
"Siapa yang bosan dengan hal seperti ini! Ini surga dunia yang sesungguhnya,
Bergeraklah kudaku, basahi aku dengan sperma Tuan,""Siapa takut!" Mew melumat bibir Lentera menciumi seluruh tubuhnya dan memuaskan Lentera dengan penis beruratnya.
Setelah melakukan pergulatan panas, Mereka hanya istirahat sebentar lalu melakukan kegiatan itu lagi sampai berulang-ulang hingga jam 3 subuh. setelah benar-benar Lelah merekapun istirahat.
Namun Lentera tidak cukup puas, saat pagi membuka matanyapun dia masih sanggup menggoda Mew, dan mengharuskan Mew memuaskan nafusnya.
"Aku masih ngantuk, ada apa?"
"Aku ingin melakukanya didalam kamar mandi, ayo bangun Tuan! Pagi-pagi seperti ini bukan waktunya sangat tepat buat olah raga,"
"10 menit lagi ya,"