"Yakk! Keningku benjol," ucap Lentera sambil menyentuh keningnya lalu dia menatap sinis pada Mew dan mencibikkan bibirnya.
"Apa salahku?"
"Ini karena Tuan tidak menangkap aku,"
"Tadi kau bilang aku harus jaga jarak,"
"Apa Tuan juga akan diam jika ada bahaya di depan Tuan,"
"Kalau itu kau, aku akan diam, tapi kalau orang lain mungkin akan aku tolong,"
"Cih.. Pria tidak berguna, kalau saja bukan bosku sudah aku tendang biji penisnya."
Cicit Lentera, lalu dia duduk lagi di sofa tidak jadi keluar dari ruangan Mew."Kau tidak jadi pergi?"
"Aku malu keluar dengan benjolan dikeningku,"
"Lalu?"
"Lalu? Kau obati lukaku tunggu apalagi."
"Ya Tuhan, tidak semua yang terlihat indah dan cantik memiliki sifat yang baik." Batin Mew.
"Tuan, apa yang kau lamunkan?"
"Tidak ada! Kau tunggu disini biar aku ambilkan kotak P3K."
Mew pergi kelemari yang ada didalam ruanganya mengambil kotak P3K.
Mew membuka kotak itu, mengambil kapas lalu dituangkan alkohol ke atas kapas.Setelah itu Mew mengompres kening Lentera dengan kapas yang sudah diberi alkohol.
Lentera sedikit terkejut dengan tindakan Mew, namun dia tetap diam menatap wajah Mew.
"Kau pegang ini, tidak perlu ditekan, nanti lukamu kempes setelah dikompres,"
"Terima kasih, aku rasa aku harus pergi," Lentera berdiri sambil memegang kapas yang menempel dikeningnya.
"Aku permisi." Ucap Lentera lalu dia keluar dari ruangan Mew.
"Bangun...bangun..bangun...makan nasi pakai garam...ya Tuhan sepertinya aku sakit jantung," cicit Lentera dengan langkah yang tergesa-gesa.
Sementara Mew berdiri didepan pintu ruanganya sambil menatap Lentera.
Lentera berdiri didepan lift menunggu liftnya terbuka.
"Aduh...kenapa jantungku sakit sekali," ucapnya lagi sambil menepuk-nepuk dadanya.
Sebelum lift terbuka, Lentera menoleh kearah ruangan Mew, jantungnya terpacu lebih cepat lagi saat melihat Mew bersandar didepan pintu ruangannya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Ting...pintu lift terbuka dan Lentera cepat-cepat masuk kedalam lift.
Deg..deg..deg..deg..
"Sial!"
Setelah keluar dari lift, Lentera pergi mencari Mild.
Namun ternyata Mild menunggu Lentera di lobby."Kenapa dengan keningmu?"
"Aku jatoh diruangan sibos,"
"Kenapa tidak hati-hati untung saja besok libur tidak ada pemotretan,"
"Ayo kita pulang, kepalaku pening,"
Mild dan Lentera pulang menggunakan Taxi online.
"Mild apa jadwal kita hari senin nanti?"
"Pagi sekolah, siang pemotretan,"
"Hari ini aku tidak akan pulang kerumah,"
"Kenapa? Besok kan minggu kau tidak bosan tinggal di asrama?"
"Aku ingin istirahat, kalau aku pulang kerumah aku pasti tidak bisa istirahat,"
"Nanti kalau orang tuamu tanya bagaimana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/338395252-288-k103867.jpg)