I|I
- Erlangga -
Sudah berapa lama ya, dari terakhir kali aku datang kesini? Karena aku benar-benar tidak begitu mengingatnya lagi selain mengingat jika sudah sebanyak lima kali aku datang bersama dengan kak Erlangga ke tempat ini.
Namun untuk kunjunganku kali ini, rasanya begitu amat berbeda. Alasannya tentu karena aku tidak bisa datang bersama dengan kak Erlangga- orang yang sebenarnya sudah memperkenalkan tempat ini padaku untuk pertama kalinya.
Panti Asuhan- itu adalah tempat yang memang ku putuskan untuk ku datangi lagi di hari ini.
Walaupun kali ini aku tidak bisa datang bersama dengan kak Erlangga, tapi aku juga memutuskan untuk tidak hanya datang sendiri saja. Oleh karenanya aku sengaja mengajak teman-teman kak Erlangga, dan bahkan Mentari juga.
Padahal aku masih mengingat dengan jelas peringatan kak Erlangga waktu itu, kalau aku sama sekali tidak boleh memberitahu mereka mengenai panti asuhan ini. Tapi sekarang aku malah memilih untuk tidak terlalu mempermasalahkannya lagi, lagipula tidak ada ruginya jika teman-teman kak Erlangga mengetahui salah satu kebaikan kak Erlangga ini, kan?
"Sini, Ra biar kakak aja."
Aku sempat tersentak kaget sebenarnya. Tapi memang tidak berangsur lama, karena aku juga langsung bergeser kesisi lain untuk memberi ruang pada kak Alaska yang baru saja datang secara tiba-tiba.
Dan belum juga sempat aku mengatakan sepatah kata, tapi kak Alaska sudah lebih dulu mengambil alih dua kantung plastik besar berisikan nasi kotak yang tadi sedang ku coba keluarkan sendiri dari bagasi mobil kak Alaska yang hari ini memang ia bawa.
"Cuma tinggal ini aja, kan? Nggak ada yang ketinggalan lagi?" kak Alaska kembali bersuara sambil mengangkat dua kantung plastik tersebut dengan begitu mudahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Erlangga | Na Jaemin
FanfictionContent warning(s) ; Physical touch, kissing, cuddle, harsh word, sensitive topic, etc. Dia Erlangga, si pecinta fotografi yang memiliki senyum paling menawan. Selayaknya foto-foto yang selalu dia abadikan, aku juga akan membuat kisahnya abadi agar...