Episode 26 : Make A Wish

338 34 45
                                    

I|I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I|I

Rekomendasi lagu - 'My Secret My Everything' – Sondia ft Vincent Blue, OST Shooting Stars

Suasana petang kali ini terasa begitu sempurna untuk menyelam pada kenangan-kenangan yang sudah ku lewatkan. Dan aku jadi semakin menyelam jauh kedalam kenangan tersebut begitu membayangkan bagaimana diriku berusaha keras melewati hari-hari yang telah berlalu itu. Lalu merasakan sendiri seperti apa sedihnya tangisanku, dan juga seberapa bahagianya senyumanku kala itu.

Semua itu benar-benar terlintas dengan cepat didalam pikiran tanpa mengurangi sedikitpun apa yang kala itu ku rasakan. Bahkan darinya, aku sampai enggan membuka kelopak mataku dengan posisi yang masih sama- menekuk kedua kakiku diatas kursi belajar yang sudah berjam-jam ku duduki dengan tenang.

Tidak lama setelahnya, aku teringat jika harus segera melanjutkan apa yang sudah ku mulai, maka dari itu- walaupun masih enggan, aku tetap membuka mataku kembali.

Ku lihat lagi layar laptop yang masih menyala diatas meja, sebelum akhirnya ku turunkan kakiku dengan sempurna. Baru setelah itu jari-jari tanganku mulai mengetikan sesuatu.

Disana, di laptopku, aku menyusun setiap huruf menjadi kata yang terus berlanjut menjadi sebuah kalimat yang ku suka. Hingga akhirnya satu paragraf-pun berhasil tercipta. Aku jadi tersenyum bahagia karenanya.

Ting!

Suara notifikasi pesan dari ponsel yang ku letakan didekat laptop akhirnya menyita perhatian. Lalu tanpa pikir panjang lagi, aku segera meraih ponsel tersebut, apalagi setelah melihat jika ternyata nama kak Erlangga yang tertera disana.

Kak Erlangga
Online

Adhara.
06.06 pm

Sempat ku tatap dengan bingung pesan yang di kirim kak Erlangga. Itu semata-mata karena tidak biasanya kak Erlangga mengawali pesan hanya dengan memanggil namaku saja. Paling tidak, biasanya pesan kedua akan langsung menyusulnya. Tapi kali ini bahkan tidak ada tanda-tanda jika kak Erlangga akan kembali mengirimkan pesan berikutnya.

Apa ia menunggu balasanku lebih dulu?

Iya, kak? Ada apa?
06.06 pm

Kira-kira jam segini, kamu udah makan malam belum, ya?
06.06 pm

Belum, tuh. Kenapa emangnya, kak?
06.06 pm

Aku ajak kamu makan malam diluar, sekalian jalan-jalan, mau?
06.06 pm

Enggak.
06.06 pm

"Eh?" aku terkejut sendiri karena mengirimkan balasan tanpa pikir panjang begitu. Disana aku bahkan tidak memberi penjelasan mengenai kenapa aku menolaknya.

Dia Erlangga | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang