DB²⁵ Lomba Tahunan Kupu Putih

75 13 1
                                    

🦋 HAPPY READING ALL 🦋

Tiga Bulan Kemudian.

Dipagi hari seluruh siswa-siswi Kupu Putih sudah berbaris rapih dengan pakaian olahraga — mereka tengah menunggu pita digunting.

Dua lelaki terpaut umur yang jauh itu tengah berdiri disamping panggung — menunggu suara guru sejarah yang tengah memegang mic itu memanggil nama mereka, Zhang Junhao dan Zhang Hiruky.

"Saya persilahkan untuk Tuan Zhang Hiruky naik keatas panggung dan membawa putranya sekaligus." Suara guru sejarah itu terdengar dan langsung membuat Tuan Zhang Hiruky menoleh kearah Zhang Junhao.

"Ingat jangan bertingkah," pinta Zhang Hiruky.

"Ayah yang selalu bertingkah, bukan aku!" saut Zhang Junhao dengan malas.

"Oh, sudah berani berbicara panjang dan menjawab ya?"

"Terserah, Ayah." Zhang Junhao merotasikan matanya — malas meladeni Ayahnya.

Setelah itu barulah mereka berdua naik keatas panggung.

"Tuhkan apa yang ku bilang benar!"
"Jadi putra Zhang Hiruky itu adalah Zhang Junhao."
"Zhang Junhao sangat tampan."
"Ingatlah dia sudah berpawang."
"Zhang Zeyu sangat beruntung memilikinya."
"Kau benar. Dia sangat beruntung."

Bisikan itu terdengar memasuki rungu Zhang Zeyu, Zhang Zeyu pun hanya menanggapi dengan senyuman saja.

"Halo semuanya, salam sejahtera. Kali ini kami kembali bertemu. Apa kabar kalian?" Dengan ramah Zhang Hiruky berkata sebagai sapaan.

"BAIK!" teriak mereka semua dengan kompak.

"Bagus. Berdirinya saya disini selaku pemilik yayasan Kupu Putih, saya akan membuka lomba tahunan yang diselenggarakan pada tahun ini," ujarnya dan mereka yang disana bertepuk tangan.

"Sebelum saya menggunting pitanya, perkenalkan disamping saya ini putra kedua saya, Zhang Junhao." Zhang Junhao hanya menatap datar mereka yang disana yang berteriak memanggil namanya. Ini sangat membuatnya muak!

"Cepatlah, Ayah. Jangan membuatku seakan selebritis!" kesalnya yang malah membuat Zhang Hiruky terkekeh. Dasar pria tidak waras!

Tolong ingatkan Zhang Junhao bahwa pria itu Ayahnya!

"Saya juga akan mengenalkan calon menantu saya. Zhang Zeyu, silakan naik keatas panggung nak."

Ucapan Zhang Hiruky membuat semua atensi langsung mengarah pada Zhang Zeyu. Zhang Zeyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lantas berjalan kearah panggung dan naik — berdiri disamping Zhang Junhao.

Salah satu siswi mengepalkan tangannya.

"Bertingkah maka memperkeruh! Awas saja kamu Zhang Zeyu!" batinnya dengan mengepalkan tangannya kuat.

"Dia adalah Zhang Zeyu, kekasih putra saya sekaligus calon menantu saya."

Setelah mengenalkan itu Zhang Hiruky pun akan melakukan guntingan pita. Pria baya itu mengambil gunting yang diberikan padanya dengan sopan lantas berjalan mendekat pada pita yang membentang dihadapannya.

Dream Butterfly (HaoYu) | [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang