Story of Us

127 107 61
                                    

Melihat es cendol mengingatkan Adam pada Panji, es cendol adalah minuman kesukaannya. Rindu sekali dengan celotehan si Panji milenium itu.

Adam tidak tau kabarnya sekarang, karena setelah menyelesaikan SMA Adam memutuskan untuk pergi meninggalkan panti. Ingin mandiri dengan bekerja sambil mencari informasi keberadaan Ayahnya.

Bunda sangat menantang keras keinginan Adam untuk pergi, karena dari semua anak panti sepantaran Adam hanya tersisa Adam dan Sekar.

Bunda ingin Adam membantu Kak Mikha. Adam juga ingin tetap tinggal. Namun, sudah lama Adam memikirkan ini. Adam tidak ingin merepotkan Bunda dan Kak Mikha.

Bunda akhirnya mengalah. Memberikan Adam restu untuk pergi, Bunda merasa tidak berhak terus menahan Adam disini.
Adam memeluk Bunda.

"Maaf 'kan Adam, Bun. Adam ngga bisa tinggal lagi di sini. Walau Adam pergi sejauh apapun, Adam akan tetap menyayangi, Bunda." Adam mengatakannya dengan lembut sambil mempererat pelukannya.

Bunda membalas pelukan Adam sama eratnya, mengelus rambutnya. Anak yang dulu sering merengek padanya kini sudah besar, dirangkumnya wajah Adam lalu mengusap air matanya.

"Pergilah, nak. Bunda juga akan tetap menyayangi kamu. Doa Bunda akan tetap sama, semoga kamu selalu bahagia."

Tubuhnya yang tak lagi kuat, harus dibantu kursi roda untuk berjalan. Bunda masih berbicara dengan lancar. Namun, kakinya sudah tak lagi bisa digerakan. Berat sekali rasanya pergi.

Sekar juga menangis membujuk Adam untuk tetap tinggal. Sebanyak apapun air matanya keluar tekad Adam sudah dimantapkannya. Tidak ada kata tidak, dia harus tetap pergi.

Sekar, bayi yang dulu sangat menggemaskan itu kini tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik. Hidungnya yang mungil tapi mancung, bulu matanya yang lentik. Sepasang mata bulat terdapat bola mata yang indah. Yang bisa menghipnotis siapapun yang melihatnya. Garis bibirnya yang tipis menambahkan kesan cantik bak dewi-dewi yunani.

Banyak laki-laki seusianya dengan sengaja melirik. Di sekolah, dia menjadi siswi populer. Sekar gadis yang pintar, cantik, dan ramah. Namun, bisa sangat galak kalau sedang lapar.

Karena sifatnya itu, membuat semua teman prianya suka padanya. Termasuk teman-teman sekolah Adam.

Adam dan Panji sering sekali mendapat pesan untuk mengenalkan Sekar pada mereka, mereka juga sering menitipkan hadiah-hadiah agar menarik perhatian Sekar.

Sekar tidak menolak, tidak juga menerima semua hadiah-hadiah itu. Dia hanya kumpul 'kan lalu membaginya dengan adik-adik panti.

Sekar juga tidak menampakan kalau dirinya menyukai mereka, dia hanya senang menempel pada Adam.

Jika ada yang menembak, dia akan mengatakan untuk meminta restu Adam.

Kalau Adam memberikan restu, tentu dia akan menerimanya. Adam sudah pasti menolak dengan keras, dia tidak ingin Sekar bersama dengan yang lain.

Sekar adalah adik Adam yang berharga, Sekar tidak boleh disakiti siapapun.

Adam juga bingung apa dia benar- benar menganggap Sekar adik atau itu cara Adam untuk menutupi perasaan sukanya.

Ntah sejak kapan perasaan itu tumbuh. Namun, Adam berusaha sekeras mungkin untuk menepisnya.

Sekar itu suka sekali menempel seperti anak kangguru yang menempel pada induknya.

Adam sering kualahan menahan degup jantung, kalau tiba-tiba Sekar menempel padanya. Atau tiba-tiba menatap mata Adam.

Adam curiga kalau Sekar sebenarnya anak Deddy Corbuzier. Soalnya mereka punya kemiripan, sama-sama punya mata yang seram dan menakutkan. Hihh

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang