11. gara-gara Dio!

507 29 1
                                    

Teriakan gadis kecil ternyata sangat memekakkan telinga. Chaera harus banyak-banyak berasabar menghadapi putri nya yang ajaib itu.

"AKHHHH... MAMA, BUKU GAMBAR ADEK MANAA?" Agestera bolak-balik mencari buku gambar nya itu, ia sudah merusak susunan buku nya. Hari ini Agestera ada les seni budaya dan ia membutuhkan buku gambar.

"CARI BAGUS-BAGUS ADEK, KEMARIN MAMA LIAT DISITU KOK" balas Chaera tak kalah keras. Chaera melanjutkan aktivitas masak nya.

Sekarang sudah pukul 06.30 dan anak-anak masuk sekolah jam 07.15 sedangkan jarak rumah ke sekolah membutuhkan waktu kira-kira 20 menit apabila jalanan tidak macet.

Chaera terlambat bangun (ekhem, tau lah ya karna apa) otomatis anak-anak nya juga kebablasan tidur, mereka belum bisa bangun sendiri hingga mengandalkan mamanya. Dulu yang selalu membangun kan mereka adalah seorang bibi tapi sekarang Chaera melarang bibi tersebut membangun kan anak-anak karena ia yang akan mengurus mereka.

Dio dan putra nya-Yan hanya bisa menunggu di meja makan sambil mengusap-usap telinga mereka yang mungkin hampir pecah karena mendengar suara kedua perempuan berbeda usia tersebut saling berbicara dengan volume diatas rata-rata.

Agestera rasa nya ingin menangis kala tidak mendapati buku gambar nya, ia duduk karena kecapean kesana-kemari.

"MAMA, GA ADA. ADEK UDAH CAPE NYARI NYA" Agestera kembali bangkit dan tetap mencari buku gambar nya dengan lesu.

"AWAS KALAU MAMA CARI DAPAT YA, MAMA JITAK KAMU" ucap Chaera yang lansung membuat bulu kuduk Agestera merinding.

Chaera menyiapkan makanan nya yang sudah selesai, ia sudah mengingatkan kepada suami dan putra nya untuk menunggu Agestera yang sedang kelimpungan karna buku gambar nya. Ia akan ke atas membantu mencari

Dengan waktu singkat Chaera menemukan buku gambar Chaera di tumpukan buku yang berserakan.

Dengan perasaan jengkel Chaera membalikkan badan nya dan di sungguhi dengan cengiran tak berdosa anak nya.

Agestera jadi bingung, bagaimana bisa mamanya menemukan buku gambar itu dengan waktu cepat? Padahal Agestera sudah mencari di tempat itu dan tidak ada. Kenapa ketika mama nya buku gambar itu ada?. Ini masih menjadi misteri.

"M-mama tadi udah adek cari disitu ga ada loh" ujar Agestera sambil menunduk, ia tidak berani melihat wajah mamanya.

"Alesan kamu" ucap Chaera lalu menggendong anak nya tidak lupa ia memasukkan buku gambar itu ke dalam tas Agestera yang sudah ia tenteng.

Setelah Chaera dan Agestera turun mereka akhirnya sarapan dengan nikmat, tapi kali ini sarapan nya terkesan buru-buru karena mengejar waktu.

Chaera mengantarkan anak-anak nya juga suami nya kedepan, Chaera mencium kedua pipi anak nya dan berpesan untuk tidak nakal.

"Kalau nyari barang ilang itu jangan panik, kalau kamu panik mah ga dapat-dapat dek" nasihat Chaera saat putri ingin menyalim nya.

"Iya mama, adek minta maaf ya" balas Agestera tulus dengan senyum manis nya.

Chaera mengangguk ia beralih kepada putra nya. "Abang baik-baik belajar nya ya" ucap Chaera.

"Siap mama" Yan memberi hormat ala tentara yang mana membuat Chaera tertawa.

Sekarang kita beralih kepada Dio. Chaera menyalim tangan suaminya dan tidak lupa mencium nya. Dio juga mencium kening Chaera lembut.

"Gara-gara kamu ya" sinis Chaera di telinga Dio.

Dio tersenyum tak enak, karna itu kenyataan.

Mereka semua sudah berada di dalam mobil dan kini anak-anak nya melambaikan tangan dari jendela mobil yang terbuka. Chaera ikut melambaikan tangan nya dan tersenyum melihat mobil yang semakin jauh, mengecil dari pandangan nya lalu hilang.

Chaera merenggangkan otot-otot nya, cape juga pikir Chaera. Padahal ini masih pagi dan chaera ingin mengistirahatkan tubuhnya kembali.

Chaera jadi kembali teringat kepada mamak nya-Ria. Pantes saja mamak nya itu hobi mendumel dari pagi sampai malam dan kembali pagi. Ternyata rasa nya secape ini, apalagi mamak nya hanya seorang diri. Chaera jadi merindukan mamaknya itu, ia rindu mendengar setiap ocehan nya padahal dulu ia sangat kesal apabila mama nya sudah mendumel.

Rasanya sangat cape menjadi seorang ibu, tapi ini tidak sebanding dengan kebahagiaan yang di dapat nya walaupun ia merindukan setitik kehidupan nya dulu. Chaera berusaha untuk menepis itu semua karna sekarang takdir nya menguruskan anak-anak yang menggemaskan juga suami tampan nya.

Ngomong-ngomong apa pekerjaan Chaera dulu? Karna setahu nya Chaera adalah wanita karir.

Chaera kembali ke kamar nya untuk mencari ponsel lama nya yang sudah ia non aktifkan beberapa Minggu ini, alasan nya simpel. Ia hanya tidak ingin di ganggu oleh nontifikasi-nontifikasi yang memuakkan. Dan ia juga sudah berjanji untuk memperbaiki hubungan nya dengan keluarga.

Itulah sebabnya Yolanda tidak bisa menghubungi Chaera karna Chaera mengganti ponsel nya dengan seri baru.

Chaera menemukan ponsel lamanya, segera ia mengaktifkan nya dan ya, tertampang lah ribuan nontifikasi yang menghujani ponsel.

Chaera sampai menutup telinga nya karna mendengar suara ribuan nontifikasi yang masuk. Ponsel Chaera berdering dan menampilkan nama 'manager'. Tak pakai lama Chaera segera mengangkat nya.

"Halo-"

"CHAERA, KAMU KEMANA SAJA HAH?!. 3 MINGGU INI BAHKAN KAMU TIDAK MASUK KERJA TANPA MEMBERITAHU APAPAPUN?! KAMU TIDAK TAU BAHWA SAYA SUDAH RIBUAN KALI MENGHUBUNGI MU DAN HASILNYA PERCUMA. KAMU TIDAK TAHU SUDAH BANYAK BRAND-BRAND YANG MEMBATALKAN KERJA SAMA NYA KARENA KAMU?! SAYA TIDAK MAU TAU POKOK NYA BES-"

"Saya resign"

Tut

Chaera mematikan sepihak telepon itu, telinga nya sudah sangat panas mendengar kan teriakan maut dan ocehan-ocehan yang sebenarnya tidak di tujukan pada nya, karena ia berada pada raga ini maka siap tak siap Chaera yang kena.

Lagian ingin melanjutkan juga Chaera tidak bisa, ia hanya lah mahasiswa pembuat onar tidak  ada anggun-anggun nya sama sekali. Chaera juga tidak mengerti bagaimana cara nya bergaya ala model. Apabila Chaera paksakan itu malah akan menimbulkan kecurigaan karena ia akan kaku dan tidak mengerti apapun.

Sayang sekali ia dan Chaera memiliki banyak sekali perbedaan, sangat banyak. Itu membuat Chaera sedikit terbebani karena menjalani apa yang sama sekali bukan minat nya.

______

BYEEE

Vote dong <3

Jadi Mahmud?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang