18.

297 20 3
                                    

"bagaimana bisa dia menjadi seperti itu? Kau harus mengawasi nya. Bisa-bisa gagal rencana yang sudah disusun selama ini" wanita itu berdecih, lalu menatap pria di depan nya.

Pria itu menghela nafas berat, dan menatap wanita itu tak kalah sinis nya.

"Huh, kau tenang saja aku selalu mengawasi pergerakan nya-"

"Dan kau, kau juga harus memulai nya bodoh" Orang itu melenggang pergi setelah melanjutkan ucapan nya meninggalkan wanita yang sedang menghela nafas berat, meninggalkan nya yang melamun entah memikirkan apa.

______

"Hari ini aku bakal meeting di cafe favorit kamu, ada yang mau di titip?"

Chaera berbinar-binar mengetahui suaminya akan ke Cafe kesukaan nya itu.

"Cafe strindal?!" Chaera menghampiri Dio dan membantunya memasangkan dasi dengan Dio yang menunduk sedikit agar mempermudah akses bagi Chaera.

Dio mengangguk singkat lalu kembali memakai jas nya.

"Aku mau nitip kue mereka yang baru launching 2 hari lalu itu mas, emm kalau ga salah namanya suky bar cake"

"Hanya itu?"

"Tidak, aku juga mau muygort cake, bento peanut cake, Donat 1 kotak, sama minuman nya juga deh yang milkshake bubble gum, coklathe bum, dan manggo jus. Udah itu aja, dikit kan?"

"Buset, itu mau makan sendiri atau makan se-RT" batin Dio mendengar list pesanan Chaera.

"Dikit ndas mu" sahut Dio Yang sudah ngancir keluar kamar sebelum Chaera mengamuk dan menghajarnya.

______

"Mari pak saya antar ke ruangan nya" ajak seorang gadis yang berprofesi sebagai sekretaris pribadi Dio, ia adalah sekretaris yang baru di rekrut dari seminggu yang lalu.

Dio mengangguk dan berjalan mengikuti sekretaris pribadi nya- Shena. Dio cukup terkejut mendapati gadis yang ia juluki gila karna menatap nya kelaparan saat di lapangan menjadi sekretaris baru nya.

Mengingat alasan kenapa ia harus mengganti sekretaris membuat Dio meringis, sekretaris lama nya sudah di hantam Chaera karna nemplok di dada nya.

'Mengerikan'

Dio sudah duduk manis di kursi yang sudah disediakan menunggu rekan bisnis nya, masih ada sekitar 10 menit lagi sebelum jam yang mereka tentukan.

"Apa ada yang ingin di pesan pak?" Tanya Shena ramah, Shena masih tidak menyangka di tempat ia melamar adalah salah satu perusahaan lelaki yang ia kagumi.

Dio berfikir sejenak lalu mengatakan list pesanan Chaera kepada Shena.

"Itu semua berikan kepada Winro, ia akan mengantarkan nya ke mansion saya"

"Baik pak, saya permisi" lalu Shena keluar ruangan untuk memberikan pesanan boss macho nya.

"Selamat pagi pak, maaf atas keterlambatan saya" Dio otomatis berdiri dan menjabat tangan rekan bisnis nya yang baru saja datang setelah Shena keluar ruangan.

"Tidak masalah, mari kita mulai" titah Dio dan mereka mulai membicarakan point-point penting dalam meeting ini.

Dio berjalan keluar setelah meeting melelahkan itu telah usai, di damping Shena yang berjalan anggun di samping nya.

Mungkin bagi orang yang tidak mengenal Dio, akan berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih bukan atasan dan bawahan.

"Terimakasih, kau bisa pulang" ucap Dio datar, namun bisa mengguncangkan jiwa Shena.

Jadi Mahmud?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang